Rengginang
Rengginang | |
---|---|
Sajian | Kudapan |
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Pulau Jawa |
Dibuat oleh | Indonesia |
Suhu penyajian | Suhu ruangan |
Bahan utama | beras ketan yang dimasak dikeringkan dengan cara dijemur lalu digoreng dalam minyak |
Sunting kotak info • L • B |
Rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari beras ketan yang dibentuk bulat dan dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari, lalu digoreng panas dalam minyak goreng.[1]
Rengginang agak berbeda dari jenis kerupuk lain yang umumnya terbuat dari adonan bahan yang dihaluskan seperti tepung tapioka atau tumbukan biji melinjo, rengginang tidak dihancurkan sehingga bentuk butiran ketannya masih tampak. Penganan ini terdokumentasi dalam (Serat Centhini VI: 358:17) yang diterbitkan pada abad ke-18M.[2][3]
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Kata Rengginang (dari bahasa Jawa: ꦉꦁꦒꦶꦤꦁ, translit. Rêngginang)[4]
Varian
[sunting | sunting sumber]Di Sumatera Barat, penganan serupa rengginang dikenal sebagai batiah, yang terutama menjadi ciri khas Payakumbuh.[5]
Rengginang juga ada yang menggunakan beras ketan hitam. Rengginang harus menggunakan beras ketan bukan beras biasa, jika menggunakan nasi sisa yang dikeringkan, maka biasa disebut rangining.
Di Jawa Tengah, dikenal intip goreng, yakni kerak nasi (Jw.: intip) sisa menanak yang melekat pada dandang lalu dikeringkan dan digoreng. Perbedaan antara intip goreng dan rengginang hanyalah pada ukurannya. Intip berukuran lebih besar daripada rangginang karena dicetak dari dasar dandang atau periuk penanak nasi.[6]
Di beberapa wilayah di Jawa Barat, dikenal pula penganan mirip rengginang, tetapi dengan bahan dasar singkong atau gaplek, yang disebut renggining.
Di Jawa Timur, selain rengginang terasi, varian yang cukup dikenal adalah rengginang lorjuk, dimana terdapat lorjuk di tengah rengginang. Lorjuk adalah jenis kerang yang bentuknya memanjang sekitar dua hingga tiga inch dan menyerupai pisau sehingga varian ini di beberapa negara lain disebut dengan "jackknife". Tidak semua pantai memiliki lorjuk, akan tetapi di Pamekasan, Madura, jenis kerang ini mudah ditemui dikarenakan jenis pantainya yang datar dan landai
Bumbu
[sunting | sunting sumber]Rengginang pada umumnya dibuat dengan ditambahkan bumbu penyedap atau pemanis yang asin, biasanya diberi bumbu terasi ada juga yang menggunakan kencur, sedangkan yang manis dibumbui dengan gula kawung atau gula merah,
Rengginang dapat digoreng tanpa diberi bumbu maupun rasa, asin atau manis. Ada jenis rengginang yang diberi rasa dengan udang, terasi, atau kerang lorjuk (kerang bambu).
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Pepy Nasution (February 22, 2011). "Rengginang (Indonesian Glutinous Rice Crispy)". Indonesiaeats.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-27. Diakses tanggal 10 June 2012.
- ^ "Javanese Food Traditions and Habits in the Colonial Period". academia.edu.
- ^ Ricklefs, M. C.,. ""Centhini, Serat", in: Encyclopaedia of Islam". referenceworks.brillonline.com. Encyclopedia of Islam. Diakses tanggal 29 Januari 2024.
- ^ (1) rêngginang : KN. naam v. e. lekkernij Wk. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (2) rêngginang (r|GginaG) : kn: ar. panganan sing digawe kêtan. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (3) ginang-ginang [Ind] : rêngginang. Sumber: Bausastra Indonesia-Jawi, Purwadarminta, c. 1939, #1979. (4) rêngginang : a fried sweet cookie of glutinous rice. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ Schefold, Reimar; Nas, P.; Domenig, Gaudenz (2003). Indonesian Houses: Tradition and transformation in vernacular architecture (dalam bahasa Inggris). KITLV Press. ISBN 978-90-6718-205-8.
- ^ "Intip – Panganan Khas Wonogiri. Dulu sisa makanan, kini camilan gurih bernilai ekonomi tinggi". Infowonogiri.com. Friday, 1 July 2011. Diakses tanggal 10 June 2012. [pranala nonaktif permanen]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]