Lompat ke isi

Proses penetrasi atmosfer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Proses penetrasi atmosfer adalah proses dari segala gerakan benda baik yang dibuat oleh manusia ataupun yang berasal dari angkasa luar saat mereka masuk ke dalam atmosfer sebuah planet (dalam hal ini bumi) di mana mereka mempenetrasi atmosfer bumi dari ketinggian batas antara lapisan terluar bumi dan angkasa luar.

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Benda-benda yang sengaja dibuat oleh manusia untuk mengorbit di luar, saat mereka "pulang" dari angkasa luar dan harus mempenetrasi atmosfer bumi, di mana prosesnya dikontrol sedemikian rupa sehingga mereka dapat mencapai bumi dengan utuh. Pada beberapa kasus, baik itu disengaja maupun tidak disengaja, banyak satelit yang keluar orbitnya dan menjadi sampah luar angkasa jatuh kembali ke bumi dan saat jatuh berpotensi untuk "merusak" seperti halnya kecelakaan pesawat antariksa Columbia.

Seperti yang kita ketahui, jika pesawat ulang alik akan melakukan re-entry, bisa di pastikan akan timbul panas yang amat tinggi akibat dari kecepatan pesawat yang timbul dari tarikan gravitasi dan gesekan atmosfer bumi. Untuk Space Shuttle NASA dilengkapi dengan keramik tahan panas pada bagian perut pesawat.

Saat re-entry, modul Space Ship 2 mempunyai fitur menarik, yaitu fitur feather mechanism yang di operasikan dengan kendali sistem pneumatic.

Mekanisme feather adalah meletakkan posisi sayap pesawat yang tadinya sejajar secara horizontal dengan fuselage atau bodi pesawat menjadi vertikal, lalu perlahan-lahan seiring pesawat melakukan re-entry akan kembali ke posisi semula atau sejajar dengan bodi pesawat. Manuver ini akan menciptakan drag yang timbul secara perlahan-lahan, membuat proses re-entry ke atmosfer bumi berjalan mulus tanpa timbul panas tinggi akibat gesekan dengan atmosfer maupun g-force yang tinggi. Penumpang pun akan nyaman dengan perjalanan luar angkasa ini.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]