Sejarah Kartago
Kota Kartago didirikan pada abad ke-9 SM di pesisir Afrika Barat Laut di wilayah yang kini menjadi bagian dari Tunisia. Kota merupakan salah satu dari sejumlah permukiman Fenisia yang didirikan di kawasan Laut Tengah bagian barat untuk memfasilitasi perdagangan dengan kota Tirus di wilayah Lebanon modern. Tidak diketahui secara pasti kapan Kartago dapat dianggap sebagai negara yang independen, dan kemungkinan pada tahun 800-700 SM Kartago masih seperti koloni Fenisia lainnya. Pada akhir abad ke-7 SM, Kartago telah menjadi salah satu pusat perdagangan utama di kawasan Laut Tengah Barat. Setelah konflik berkepanjangan dengan Republik Romawi yang dimulai dari tahun 264 SM, Romawi akhirnya menghancurkan Kartago pada tahun 146 SM. Kartago Romawi kemudian didirikan di atas reruntuhan kota Kartago. Kartago Romawi sendiri pada akhirnya dihancurkan oleh bangsa Arab pada penghujung abad ke-7 M.[1] Kartago kemudian digantikan oleh kota Tunis yang kini terletak di negara Tunisia.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ C. Edmund Bosworth (2008). Historic Cities of the Islamic World. Brill Academic Press. hlm. 436. ISBN 978-9004153882.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Goldsworthy, Adrian (2003). The Fall of Carthage. Cassel Military Paperbacks. ISBN 0-304-36642-0.
- Hoyos, Dexter (2010). The Carthaginians. Routledge. ISBN 9780415436441.
- Lancel, Serge (1997). Carthage: a History. Blackwell Publishers. ISBN 1-57718-103-4.
- Markoe, Glenn E. (2000). Phoenicians. University of California Press. ISBN 0-520-22614-3.
- Miles, Richard (2010). Carthage Must Be Destroyed: The Rise and Fall of an Ancient Civilization. Allen Lane. ISBN 978-0-7139-9793-4.