Kajian Dunia Timur
Kajian Dunia Timur dimulai sejak penggunaan istilah Dunia Barat dan Dunia Timur mulai pada abad ke-15 Masehi. Studinya berkaitan dengan kedatangan bangsa-bangsa di Eropa ke wilayah Asia. Selama kedatangan bangsa-bangsa dari Eropa, mereka menemukan bahwa terdapat banyak perbedaan antara bangsa-bangsa di Eropa dengan bangsa-bangsa di Asia. Perbedaan ini menjadi hal-hal baru bagi yang kemudian dikaji oleh bangsa-bangsa di Eropa. Kajian ini meliputi tata cara kemasyarakatan, agama dan kepercayaan, bahasa, pengetahuan dan keterampilan, serta pemikiran dan sikap-sikap hidup. Karena pada masa itu, pengetahuan bangsa-bangsa di Eropa terhadapa budaya-budaya di Asia masih bersifat umum, maka diadakan pembedaan dengan menggunakan istilah Dunia Timur untuk mewakili Asia. Di sisi lain, bangsa-bangsa Eropa menamai budaya-budaya mereka sebagai Dunia Barat. Kajian Dunia Timur mengalami perkembangan hingga abad ke-20.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Al-Hamdi, Ridho (Juli 2019). Alviana C, ed. Epistemologi Oksidentalisme: Membongkar Mitos Superioritas Barat, Membangun Kesetaraan Peradaban (PDF). Bantul: Penerbit Samudra Biru. hlm. 1. ISBN 978-623-7080-11-4.