Budaya Filipina
Budaya Filipina adalah seluruh kebudayaan yang ada di Filipina. Filipina memiliki beragam warisan budaya seni tradisi dan bahasa yang dituturkan.[1]
Masing-masing provinsi memiliki tarian budaya rakyat sendiri yang menampilkan keeleganan tarian Filipina dan keindahan rakyatnya. Mereka juga mengikuti tradisi unik mereka sendiri dan punya cara untuk merayakan praktik-praktik budaya mereka melalui pesta dan acara.
Sejarah pengaruh budaya dunia ke Filipina
[sunting | sunting sumber]Budaya Filipina sangat dipengaruhi oleh sejarah dan campuran dari pengaruh asing dan peradaban pribumi. Filipina telah dijajah oleh Spanyol selama lebih dari tiga abad. Pengaruh Hispanik dominan dalam musik rakyat Filipina makanan seni agama bahasa dan tarian rakyat.
Melayu-Polinesia memiliki pengaruh ke Filipina selama era pra-Hispanik dan non-Kristen. Ini dipengaruhi mitologi negara dan budaya asli bersama dengan agama Buddha Hindu Islam dan tradisi Kristen.
Amerika Serikat juga memiliki pengaruh pada budaya Filipina ditandai oleh kasih Filipina musik pop kontemporer film basket musik dan makanan cepat saji. Orang Cina dan Jepang memperkenalkan seni bela diri mahjong dan bentuk perjudian lainnya. Mereka juga dipengaruhi preferensi alami orang untuk masakan Asia.
Budaya Filipina kontemporer
[sunting | sunting sumber]Budaya dari Filipina beragam. Sekitar dari Filipina adalah Kristen dan adalah Muslim. Agama-agama lain dan sisanya praktik lainnya tampaknya tidak memiliki agama sama sekali. Meskipun westernisasi dari pengaruh negara dan asing banyak orang yang tetap percaya pada takhayul. Kepercayaan ini berasal dari nenek moyang budaya kuno mereka.
Negara ini memiliki tarian rakyat tradisional yang indah menampilkan keanggunan keindahan dan rahmat dari Filipina. Mereka menggunakan memamerkan gaun Filipina dan memainkan musik Filipina. Menampilkan tarian budaya Filipina.
Ada beberapa dialek yang warga Filipina dapat berbicara. Mereka peringkat tinggi sebagai negara dengan dialek yang paling diucapkan. Negara ini memiliki tradisi yang paling untuk mengikuti yang terus berlaku meskipun westernisasi nya. Sebagian besar tradisi ini diwariskan pada generasi dan terus dipraktikkan oleh sebagian besar Filipina.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Scott, William Henry (1994). Barangay: Sixteenth-century Philippine Culture and Society (dalam bahasa Inggris). Ateneo University Press. ISBN 978-971-550-135-4.