Universitas Leiden
Universitas Leiden Universiteit Leiden | |
---|---|
bahasa Latin: Academia Lugduno-Batava
Informasi | |
Nama sebelumnya | Rijksuniversiteit Leiden |
Moto | Libertatis Praesidium (Latin) |
Moto dalam bahasa Indonesia | Benteng Kebebasan |
Jenis | Universitas riset negeri |
Didirikan | 8 February 1575 |
Pendiri | Willem dari Oranye |
Anggaran | €777 juta (2021) |
Rektor | Hester Bijl |
Staf akademik | 1.862 (2021) |
Staf administrasi | 1.573 |
Jumlah mahasiswa | 37.136 (2021-2022) |
Sarjana | 24.496 (2021-2022) |
Magister | 12.395 (2021-2022) |
Doktor | 886 (2021) |
Lokasi | , , |
Kampus | Urban dan perkotaan |
Bahasa | Belanda, Inggris (Bahasa tambahan untuk program bahasa) |
Warna | Biru LEI[1] |
Situs web | universiteitleiden.nl |
Universitas Leiden (bahasa Belanda: Universiteit Leiden; nama bahasa Latin: Academia Lugduno-Batava) adalah universitas umum di Belanda. Terletak di Leiden dan didirikan pada tahun 1575 oleh Pangeran Willem van Oranje, universitas negeri ini adalah universitas tertua di Belanda. Universitas Leiden dikenal untuk sejarah panjangnya, keunggulan di ilmu sosial dan asosiasi pelajarnya.
Universitas Leiden mulai dikenal sejak masa keemasan Belanda, ketika akademisi dari seluruh Eropa terpikat dengan Republik Belanda karena iklim toleransi terhadap cendekiawan dan reputasi internasional Leiden. Pada masa ini Leiden menjadi rumah untuk para cendekiawan Eropa seperti René Descartes, Rembrandt, Christiaan Huygens, Hugo Grotius, Baruch Spinoza dan Baron d'Holbach.
Kampus utamanya yang historis dan tersebar disepenjuru kota Leiden dipandang sebagai salah satu kampus terindah di Eropa. Terdapat juga kampus tambahan di kota Den Haag, yang terdiri dari Leiden University College dan Fakultas Pemerintahan dan Urusan Global. Universitas Leiden merupakan anggota dari Grup Coimbra, Europaeum, dan salah satu pendiri Liga Universitas Riset Eropa.
Universitas ini memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga kerajaan Belanda, dengan Ratu Juliana, Ratu Beatrix, dan Raja Willem-Alexander sebagai alumni. Alumni lainnya termasuk sepuluh pemimpin dan Perdana Menteri Kerajaan Belanda. Secara internasional Universitas Leiden diasosiasikan dengan sembilan pemimpin negara lain, termasuk John Quincy Adam; Presiden ke-6 Amerika Serikat, Jaap de Hoop Scheffer; Sekretaris Jenderal NATO, Seorang Presiden Mahkamah Internasional, Seorang Perdana Menteri Kerajaan Inggris, dan enam belas penerima Penghargaan Nobel (termasuk Albert Einstein dan Enrico Fermi)
Organisasi
[sunting | sunting sumber]Universitas Leiden dibagi menjadi tujuh Fakultas yang secara keseluruhan menawarkan sekitar 50 program Sarjana dan 100 program Magister.
- Matematika dan Ilmu Alam
- Pemerintahan dan Urusan Global
- Sastra
- Hukum
- Arkeologi
- Ilmu Sosial dan Tingkah Laku
- Kedokteran / LUMC
Terdapat pula Perpustakaan Universitas Leiden
Alumni
[sunting | sunting sumber]- Ratu Wilhelmina
- Ratu Beatrix
- Ratu Juliana
- Raja Willem-Alexander
- John Quincy Adams, Presiden Amerika Serikat ke-6
Berhubungan dengan Hindia Belanda atau Indonesia
[sunting | sunting sumber]- Achmad Soebardjo, Menteri Luar Negeri Indonesia
- Snouck Hurgronje, orientalis
- Prof. Dr. Yus Rusyana Guru Besar Linguistik Universitas Pendidikan Indonesia dan Sastrawan Sunda
- Theodoor Gautier Thomas Pigeaud, seorang pakar sastra Jawa
- Mgr. Albertus Soegijapranata, Uskup Indonesia Pertama
- Sutan Syahrir, Perdana Menteri Indonesia
- Poerbatjaraka, budayawan dan pakar sastra Jawa
- Prijono, Menteri Pendidikan Indonesia
- Johannes Jacobus Ras, budayawan dan pakar sastra Jawa
- Bernard Arps, budayawan dan pakar sastra Jawa
- Mr. Teuku Muhammad Hasan, Gubernur Sumatra I
- Prof. Dr. Raden Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja, Ketua MA I
- Tjan Tjoe Siem, budayawan dan pakar sastra Jawa
- P.J. Zoetmulder, budayawan dan pakar sastra Jawa
- Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Gubernur Yogyakarta
- Sri Paduka Mangkunagara VII, Penguasa Mangkunagaran
- Soepomo, Menteri Kehakiman
- Sudjono Djuned Pusponegoro, Menteri Urusan Research Nasional pertama dalam Kabinet Kerja III hingga Kabinet Dwikora I. Rektor Universitas Indonesia periode 1958 hingga 1962.
- Cornelis van Vollenhoven, professor hukum
Galeri
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Belanda) Situs resmi
- ^ "Leiden University basic elements: Colours". Leiden University. Diakses tanggal 2021-01-07.