Lompat ke isi

Klortetrasiklin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Klortetrasiklin
Nama sistematis (IUPAC)
(4S,4aS,5aS,6S,12aR)-7-Kloro-4-(dimetillamino)-1,6,10,11,12a-pentahidroksi-6-metil-3,12-diokso-4,4a,5,5a-tetrahidrotetrasena-2-karboksamida[1]
Data klinis
Nama dagang Aureomycin
AHFS/Drugs.com Micromedex Detailed Consumer Information
Kat. kehamilan ?
Status hukum ?
Rute Oral, IV, topikal
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas 30%
Ikatan protein 50 – 55%
Metabolisme Saluran gastrointestinal, hati (75%)
Waktu paruh 5,6 — 9 jam
Ekskresi 60% (ginjal) dan >10% (saluran empedu)
Pengenal
Nomor CAS 57-62-5 YaY
Kode ATC A01AB21
D06AA02
J01AA03
S01AA02
QG51AA08
QJ51AA03
PubChem CID 54675777
DrugBank DB09093
ChemSpider 10469370 YaY
UNII WCK1KIQ23Q YaY
KEGG D07689 YaY
ChEMBL CHEMBL456066 N
Data kimia
Rumus C22H23ClN2O8 
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C22H23ClN2O8/c1-21(32)7-6-8-15(25(2)3)17(28)13(20(24)31)19(30)22(8,33)18(29)11(7)16(27)12-10(26)5-4-9(23)14(12)21/h4-5,7-8,15,26,28-29,32-33H,6H2,1-3H3,(H2,24,31)/t7-,8-,15-,21-,22-/m0/s1 YaY
    Key:CYDMQBQPVICBEU-XRNKAMNCSA-N YaY

Data fisik
Titik lebur 168–169 °C (334–336 °F)
Kelarutan dalam air 0,5–0,6 mg/mL (20 °C)
Rot. spesifik [α]D25−275°·cm3·dm−1·g−1 (metana)

Klortetrasiklin adalah antibiotik golongan tetrasiklin pertama yang diidentifikasi. Obat ini ditemukan pada tahun 1945 di Lederle Laboratories di bawah pengawasan ilmuwan Yellapragada Subbarow, Benjamin Minge Duggar. Mereka dibantu oleh Louis T. Wright,[2] seorang ahli bedah yang melakukan percobaan pertama obat ini pada manusia. Duggar mengidentifikasi antibiotik ini sebagai produk dari bakteri Actinomycetales yang dibiakkannya dari sampel tanah yang dikumpulkan dari Sanborn Field di University of Missouri.[3] Organisme tersebut diberi nama Streptomyces aureofaciens, dan obat yang diisolasinya yakni Aureomisin, karena warnanya yang keemasan.[1]

Obat ini tercantum dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia.[4]

Kegunaan dalam medis

[sunting | sunting sumber]

Krim kombinasi dengan triamsinolon asetonida tersedia untuk pengobatan dermatitis alergi yang terinfeksi pada manusia.[5]

Dalam pengobatan hewan, klortetrasiklin umumnya digunakan untuk mengobati konjungtivitis pada kucing,[6] anjing, dan kuda. Obat ini juga digunakan untuk mengobati luka yang terinfeksi pada sapi, domba, dan babi, serta infeksi saluran pernapasan pada pedet, babi, dan ayam.[5]

Kontraindikasi

[sunting | sunting sumber]

Klortetrasiklin untuk penggunaan sistemik dikontraindikasikan hewan dengan gangguan fungsi hati atau ginjal yang parah. Klortetrasiklin topikal tidak boleh digunakan pada ambing hewan yang susunya ditujukan untuk konsumsi manusia.[5]

Efek samping

[sunting | sunting sumber]

Seperti golongan tetrasiklin lainnya, klortetrasiklin dapat menghambat mineralisasi tulang dan gigi pada manusia dan hewan yang sedang tumbuh dan belum lahir, serta mewarnai gigi mereka menjadi kuning atau cokelat. Klortetrasiklin juga dapat mengganggu fungsi hati dan ginjal. Reaksi alergi jarang terjadi.[5]

Interaksi

[sunting | sunting sumber]

Klortetrasiklin dapat meningkatkan aktivitas antikoagulan asenokumarol. Risiko atau keparahan efek samping dapat meningkat jika klortetrasiklin dikombinasikan dengan asitretin, adapalena, atau alitretinoin. Aluminium fosfat dan aluminium hidroksida dapat menyebabkan penurunan penyerapan klortetrasiklin yang mengakibatkan penurunan konsentrasi serum dan berpotensi penurunan efikasi. Efikasi terapeutik mesilinam (amdinosilin), amoksisilin, dan ampisilin dapat menurun jika digunakan dalam kombinasi dengan klortetrasiklin. Klortetrasiklin dapat meningkatkan aktivitas penghambatan neuromuskular atrakurium besilat.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "chlortetracycline | C22H23ClN2O8 - PubChem". Pubchem.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses tanggal 2017-03-13. 
  2. ^ Posner, Gerald. PHARMA : Greed, Lies, and the Poisoning of America. S.L., Avid Reader Pr, 2021, pp. 47–57.
  3. ^ Jukes TH (1985). "Some historical notes on chlortetracycline". Reviews of Infectious Diseases. 7 (5): 702–7. doi:10.1093/clinids/7.5.702. PMID 3903946. 
  4. ^ World Health Organization (2021). World Health Organization model list of essential medicines: 22nd list (2021). Geneva: World Health Organization. hdl:10665/345533alt=Dapat diakses gratis. WHO/MHP/HPS/EML/2021.02. 
  5. ^ a b c d Austria-Codex (dalam bahasa Jerman). Vienna: Österreichischer Apothekerverlag. 2018. 
  6. ^ Merck Veterinary Manual. Merckvetmanual.com. Diakses tanggal 2017-03-13. 
  7. ^ "Chlortetracycline - DrugBank". Drugbank.ca. Diakses tanggal 2017-03-13.