EpochTimesId, Author at EtIndonesia https://etindonesia.com/author/asari/ Mengabarkan dan Menginspirasi Sun, 09 Mar 2025 14:05:53 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.2 Trump Rebut Kendali Pelabuhan Kunci di Terusan Panama untuk Hentikan Infiltrasi Tiongkok https://etindonesia.com/2025/03/09/trump-rebut-kendali-pelabuhan-kunci-di-terusan-panama-untuk-hentikan-infiltrasi-tiongkok/ https://etindonesia.com/2025/03/09/trump-rebut-kendali-pelabuhan-kunci-di-terusan-panama-untuk-hentikan-infiltrasi-tiongkok/#respond Sun, 09 Mar 2025 13:49:22 +0000 https://etindonesia.com/?p=168646 EtIndonesia. Sejak kembali menjabat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersumpah untuk mengambil kembali kendali atas Terusan Panama. Trump khawatir infiltrasi Partai Komunis Tiongkok (PKT) di kawasan tersebut telah mengancam keamanan ekonomi dan nasional Amerika Serikat. Meskipun pelabuhan-pelabuhan kunci di kedua ujung terusan telah kembali ke perusahaan-perusahaan Amerika di bawah tekanan Trump, para analis berpendapat bahwa […]

The post Trump Rebut Kendali Pelabuhan Kunci di Terusan Panama untuk Hentikan Infiltrasi Tiongkok appeared first on EtIndonesia.

]]>
EtIndonesia. Sejak kembali menjabat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersumpah untuk mengambil kembali kendali atas Terusan Panama. Trump khawatir infiltrasi Partai Komunis Tiongkok (PKT) di kawasan tersebut telah mengancam keamanan ekonomi dan nasional Amerika Serikat. Meskipun pelabuhan-pelabuhan kunci di kedua ujung terusan telah kembali ke perusahaan-perusahaan Amerika di bawah tekanan Trump, para analis berpendapat bahwa masih ada jalan panjang sebelum AS benar-benar menguasai terusan tersebut.

Trump segera menggunakan jalur diplomatik untuk berkomunikasi dengan pemerintah Panama, menekankan bahwa Terusan Panama, yang memiliki nilai strategis dan ekonomi tinggi, telah lama disusupi oleh Tiongkok. 

Di tengah keraguan publik mengenai efektivitas strategi diplomasi ini, pada 4 Maret malam, perusahaan milik konglomerat Hong Kong, Li Ka-shing, Cheung Kong Holdings, mengumumkan di Bursa Efek Hong Kong bahwa mereka mencapai kesepakatan prinsip dengan konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan Amerika, BlackRock, untuk menjual aset inti bisnis pelabuhan global mereka. 

Transaksi ini mencakup penjualan 90% saham perusahaan pelabuhan Panama, termasuk Pelabuhan Balboa dan Cristobal. Dokumen final rencananya akan ditandatangani sebelum 2 April 2025.

Nilai Transaksi dan Pengaruhnya

Cheung Kong Holdings memperkirakan transaksi ini akan menghasilkan lebih dari 19 miliar dolar AS dalam bentuk tunai setelah menyesuaikan hak minoritas dan melunasi sebagian pinjaman pemegang saham.

BlackRock, salah satu perusahaan manajemen aset terbesar di dunia yang berbasis di New York, memimpin konsorsium dalam akuisisi ini. 

Perusahaan lain yang terlibat adalah Global Infrastructure Partners yang juga berbasis di New York dan Terminal Investment Limited, anak perusahaan dari Mediterranean Shipping Company (MSC) yang berbasis di Swiss.

Dengan pengambilalihan ini, pelabuhan-pelabuhan penting di kedua ujung Terusan Panama, yaitu Pelabuhan Balboa di sisi Pasifik dan Pelabuhan Cristobal di sisi Atlantik, kembali berada di bawah kendali Amerika Serikat.

Pernyataan Trump di Kongres

Malam itu, Trump dalam pidatonya di hadapan Kongres Amerika Serikat memuji kesepakatan ini, mengatakan, “Untuk memperkuat keamanan nasional kita lebih lanjut, pemerintah kita akan mengambil kembali Terusan Panama, dan kita sudah memulainya.”

Bisakah AS Mengambil Alih Kendali Terusan Panama?

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, memilih Panama sebagai tujuan pertama kunjungannya pada awal Februari. Dalam pertemuannya dengan Presiden Panama, José Raúl Mulino, Rubio menyampaikan kekhawatiran Trump bahwa keberadaan Tiongkok di wilayah terusan mungkin melanggar perjanjian netralitas permanen. 

Amerika menganggap situasi ini tidak bisa diterima, dan jika tidak ada perubahan, AS akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak-haknya sesuai perjanjian tersebut.

Di bawah tekanan AS, Panama dengan cepat mengubah kebijakan luar negerinya terhadap Tiongkok. Pada 6 Februari, Mulino mengumumkan bahwa Panama resmi keluar dari proyek “Belt and Road Initiative” (BRI) Tiongkok. Kedutaan besar Panama di Beijing juga memberikan pemberitahuan 90 hari kepada pemerintah Tiongkok mengenai keputusan ini, yang memicu pernyataan “penyesalan mendalam” dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Penjualan Cepat Saham Pelabuhan oleh Li Ka-shing

Hanya dalam waktu kurang dari sebulan, Cheung Kong Holdings secara mengejutkan menjual 90% saham perusahaan pelabuhan Panama tanpa banyak sorotan publik. Ini terjadi hanya 43 hari setelah Trump dilantik kembali sebagai presiden.

Menariknya, Li Ka-shing tidak hanya menjual dua pelabuhan di Panama tetapi juga melepaskan kendali atas 43 pelabuhan di 23 negara, menghindarkan dirinya dari pusaran geopolitik antara AS dan Tiongkok.

Reaksi Panama dan Analis Politik

Meski demikian, Presiden Mulino menyatakan ketidakpuasan terhadap narasi Trump yang menyebut AS “mengambil kembali” Terusan Panama. Pada 5 Maret, Mulino menegaskan di platform X, “Terusan ini milik Panama, dan akan tetap menjadi milik Panama!”

Pengamat politik, Hui Huyu, menilai langkah konsorsium BlackRock membeli 90% saham pelabuhan Panama dari Cheung Kong Holdings merupakan langkah pertama AS untuk kembali menguasai Terusan Panama, yang disebutnya sebagai “kemenangan strategis global” Trump.

Namun, menurutnya, Trump tidak berarti secara hukum mengambil kembali kedaulatan Terusan Panama karena berdasarkan perjanjian antara AS dan Panama, kedaulatan terusan tersebut tetap milik pemerintah Panama dalam kondisi netralitas permanen.

Langkah Strategis Amerika Serikat

Hui menambahkan, meski AS tidak menguasai secara hukum, mereka bisa mendapatkan kontrol nyata melalui operasi perusahaan Amerika di sektor ekonomi sekitar terusan, termasuk ekspansi terusan, jaringan logistik, atau pengembangan pelabuhan sekitar, mengusir sepenuhnya pengaruh Tiongkok dari wilayah tersebut.

Di bidang militer, AS juga dapat menempatkan pasukan di Panama untuk mencapai kontrol militer atas terusan tersebut, memungkinkan Angkatan Laut AS melewati Terusan Panama secara bebas. Namun, ini tetap memerlukan perjanjian baru dengan pemerintah Panama.

Sejarah Terusan Panama

Terusan Panama, sepanjang 82 kilometer, menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Atlantik. Terusan ini merupakan jalur perdagangan maritim yang vital, dengan sekitar 14.000 kapal melewatinya setiap tahun, mencakup sekitar 5% perdagangan laut dunia. Pada tahun fiskal 2023, lebih dari 500 juta ton barang diangkut melalui terusan ini.

Sebelum adanya Terusan Panama, pelayaran antara Pasifik dan Atlantik harus melalui Tanjung Horn di ujung Amerika Selatan, sebuah jalur yang panjang dan berbahaya. Terusan Panama memperpendek waktu pelayaran menjadi sekitar 10 jam saja.

Pengaruh Tiongkok di Panama

Sejak memutuskan hubungan dengan Taiwan pada 2017 dan beralih ke Tiongkok, Panama terlibat dalam berbagai proyek infrastruktur di bawah “Belt and Road Initiative” Tiongkok. Tiongkok telah menjadi pemasok utama zona perdagangan bebas Colón dan pengguna terbesar kedua Terusan Panama setelah Amerika Serikat.

Namun, setelah Presiden Panama saat itu, Juan Carlos Varela, terlibat skandal korupsi, banyak proyek infrastruktur yang diprakarsainya dibatalkan atau dimodifikasi. Meskipun demikian, Tiongkok telah menancapkan pengaruhnya di negara tersebut melalui berbagai perusahaan, termasuk Huawei dan beberapa bank Tiongkok yang mendapatkan izin operasi di Panama.

Kekhawatiran Amerika Serikat

AS khawatir akan pengaruh Tiongkok di Panama, terutama mengingat AS merupakan pelanggan terbesar Terusan Panama dengan 75% volume pengiriman, termasuk pasokan militer. Jika terjadi perang di Selat Taiwan, ada kekhawatiran apakah Tiongkok akan memblokir Terusan Panama untuk menekan Amerika Serikat.

Laporan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) pada 2021 memperingatkan bahwa kehadiran Tiongkok yang meningkat di dalam dan sekitar Terusan Panama dapat menjadi pemicu konflik antara AS dan Tiongkok. (jhon)

Sumber : Epochtimes.com

The post Trump Rebut Kendali Pelabuhan Kunci di Terusan Panama untuk Hentikan Infiltrasi Tiongkok appeared first on EtIndonesia.

]]>
https://etindonesia.com/2025/03/09/trump-rebut-kendali-pelabuhan-kunci-di-terusan-panama-untuk-hentikan-infiltrasi-tiongkok/feed/ 0
Trump Ancam Iran: Setuju atau Hadapi Serangan Militer! https://etindonesia.com/2025/03/09/trump-ancam-iran-setuju-atau-hadapi-serangan-militer/ https://etindonesia.com/2025/03/09/trump-ancam-iran-setuju-atau-hadapi-serangan-militer/#respond Sun, 09 Mar 2025 10:57:59 +0000 https://etindonesia.com/?p=168641 Trump Beri Ultimatum kepada Iran: Setuju dengan Perjanjian Nuklir Baru atau Hadapi Tindakan Militer EtIndonesia— Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (7 Maret) mengisyaratkan bahwa kecuali Iran setuju dengan perjanjian baru untuk membatasi program nuklirnya yang berkembang pesat, ia siap untuk mengambil tindakan militer terhadap Iran. “Hari-hari mendatang akan sangat menarik, hanya itu yang […]

The post Trump Ancam Iran: Setuju atau Hadapi Serangan Militer! appeared first on EtIndonesia.

]]>
Trump Beri Ultimatum kepada Iran: Setuju dengan Perjanjian Nuklir Baru atau Hadapi Tindakan Militer

EtIndonesia— Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (7 Maret) mengisyaratkan bahwa kecuali Iran setuju dengan perjanjian baru untuk membatasi program nuklirnya yang berkembang pesat, ia siap untuk mengambil tindakan militer terhadap Iran.

“Hari-hari mendatang akan sangat menarik, hanya itu yang bisa saya katakan kepada kalian,” ujar Trump kepada wartawan di Kantor Oval Gedung Putih.

Dalam wawancara dengan Fox Business News yang direkam Kamis malam dan ditayangkan Jumat pagi, Trump mengungkapkan bahwa ia telah mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa negosiasi tentang perjanjian nuklir akan “jauh lebih baik untuk Iran.”

“Jika kita harus mengambil tindakan militer, itu akan menjadi hal yang mengerikan bagi mereka,” kata Trump dalam wawancara tersebut.

Tahap Akhir Negosiasi dan Kepentingan Minyak Iran

Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat telah “memasuki tahap akhir negosiasi dengan Iran” dan memberikan sinyal bahwa ia juga memperhatikan “ladang minyak berkualitas tinggi” milik Iran.

“Sesuatu akan segera terjadi dengan Iran, sangat cepat, bahkan lebih cepat dari yang kalian kira,” ujar Trump. “Saya lebih suka melihat perjanjian damai, tetapi jika tidak, kita punya pilihan lain yang juga bisa menyelesaikan masalah ini.”

Perjanjian yang dimaksud Trump akan menggantikan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) atau Kesepakatan Nuklir Iran 2015 yang merupakan pencapaian utama kebijakan luar negeri mantan Presiden Barack Obama. Trump sendiri menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian tersebut pada 2018.

Meskipun demikian, detail spesifik dari perjanjian baru yang diusulkan Trump belum jelas. Gedung Putih tidak menanggapi permintaan VOA (Voice of America) untuk memberikan salinan surat tersebut atau penjelasan lebih lanjut tentang isinya.

Kantor Perwakilan Tetap Iran di PBB juga menyatakan bahwa kantor Khamenei belum mengonfirmasi menerima surat dari Trump. “Sampai saat ini, kami belum menerima surat semacam itu,” kata pernyataan perwakilan Iran kepada VOA pada Jumat.

Kebijakan Berisiko Tinggi: Diplomasi di Tepi Jurang

Farzin Nadimi, peneliti senior di The Washington Institute, menyebut strategi Trump ini sebagai “kebijakan di tepi jurang” klasik. Menurutnya, Trump sedang mencoba meningkatkan taruhan politik untuk memaksa Iran menyetujui kesepakatan.

Nadimi menyebut langkah awal yang mungkin diambil Trump adalah memblokir kapal tanker minyak Iran, yang akan menghancurkan sisa-sisa ekonomi Iran yang sudah tertekan oleh sanksi berat. Namun, tindakan ini bisa memperburuk situasi dan memicu pembalasan dari Iran.

“Saya tidak berpikir pemerintah AS saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengebom fasilitas minyak Iran,” kata Nadimi. “Fokus awal mungkin akan tertuju pada sistem pertahanan udara Iran, kemampuan misil jarak jauh, dan fasilitas nuklirnya.”

Latihan Militer AS-Israel: Sinyal Kuat untuk Iran

Pada Kamis, militer Israel mengumumkan bahwa mereka baru saja menyelesaikan latihan udara gabungan dengan Angkatan Udara AS. Pesawat tempur Israel F-15I dan F-35I terbang bersama dengan pembom B-52 milik Amerika, yang dianggap sebagai sinyal kuat kepada Iran.

Israel menyebut latihan ini bertujuan untuk “meningkatkan koordinasi operasional antara kedua angkatan udara guna menghadapi berbagai ancaman di kawasan.”

Krisis Timur Tengah: Iran Menolak Bernegosiasi di Bawah Sanksi

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan bahwa selama Washington terus menjalankan kebijakan “tekanan maksimum” dan ancaman militer, Iran tidak akan melakukan negosiasi langsung dengan Amerika Serikat.

“Selama Amerika Serikat terus memberlakukan sanksi dan ancaman, kami tidak akan membuka negosiasi langsung,” ujar Araghchi kepada Agence France-Presse (AFP) pada Jumat. Ia menambahkan bahwa Iran masih menjalin konsultasi dengan “tiga negara Eropa” serta “anggota JCPOA lainnya seperti Rusia dan Tiongkok.”

Apakah Trump Bersiap untuk Perang?

Seth Jones, Ketua Departemen Penelitian Pertahanan dan Keamanan di Center for Strategic and International Studies (CSIS), mengatakan bahwa belum jelas mengapa Trump tiba-tiba meningkatkan tekanan terhadap Iran, terutama di tengah situasi dunia yang sedang tidak stabil dengan konflik di Gaza dan Ukraina.

“Ini jelas lebih agresif dibandingkan kebijakan sebelumnya,” ujar Jones. “Tetapi saya tidak yakin apakah ada rencana strategi yang jelas di balik ini.”

Trump juga secara lebih luas berbicara tentang keinginannya untuk menghilangkan senjata nuklir Iran dan mengisyaratkan bahwa ia juga ingin bernegosiasi mengenai denuklirisasi dengan Tiongkok dan Rusia.

“Akan sangat bagus jika semua orang bisa melepaskan senjata nuklir mereka,” kata Trump kepada wartawan di Kantor Oval pada Kamis.

Ancaman Serangan Militer, lalu Selanjutnya…?

Dengan retorika yang semakin memanas, Trump tampaknya siap mengambil tindakan lebih tegas terhadap Iran jika diplomasi gagal. Namun, langkah militer apa yang mungkin diambilnya masih menjadi tanda tanya besar.

Apakah Amerika Serikat akan benar-benar meluncurkan serangan militer terhadap Iran? Ataukah ini hanyalah upaya untuk menekan Iran agar kembali ke meja perundingan? Dunia kini menanti dengan cemas, sambil berharap bahwa pilihan damai tetap menjadi prioritas utama di tengah ancaman perang yang semakin nyata. (jhon)

Sumber : aboluowang.com

The post Trump Ancam Iran: Setuju atau Hadapi Serangan Militer! appeared first on EtIndonesia.

]]>
https://etindonesia.com/2025/03/09/trump-ancam-iran-setuju-atau-hadapi-serangan-militer/feed/ 0
Suriah Dilanda Pemberontakan Bersenjata Skala Besar! Pemberontak Serang Pasukan Pesisir, Garis Depan Pembantaian Dimulai https://etindonesia.com/2025/03/09/suriah-dilanda-pemberontakan-bersenjata-skala-besar-pemberontak-serang-pasukan-pesisir-garis-depan-pembantaian-dimulai/ https://etindonesia.com/2025/03/09/suriah-dilanda-pemberontakan-bersenjata-skala-besar-pemberontak-serang-pasukan-pesisir-garis-depan-pembantaian-dimulai/#respond Sun, 09 Mar 2025 10:47:12 +0000 https://etindonesia.com/?p=168638 Wilayah pesisir Suriah, termasuk Latakia, Jableh, dan Tartus, baru-baru ini dilanda pemberontakan besar-besaran. Pasukan pemberontak melakukan serangan mendadak terhadap militer, pos pemeriksaan, dan markas besar di wilayah pesisir. Kronologi Pemberontakan di Pesisir Suriah Wilayah pesisir Suriah, termasuk Latakia, Jableh, dan Tartus, kini tengah dilanda pemberontakan bersenjata besar-besaran. Kelompok pemberontak melancarkan serangan mendadak terhadap pasukan militer, […]

The post Suriah Dilanda Pemberontakan Bersenjata Skala Besar! Pemberontak Serang Pasukan Pesisir, Garis Depan Pembantaian Dimulai appeared first on EtIndonesia.

]]>
Wilayah pesisir Suriah, termasuk Latakia, Jableh, dan Tartus, baru-baru ini dilanda pemberontakan besar-besaran. Pasukan pemberontak melakukan serangan mendadak terhadap militer, pos pemeriksaan, dan markas besar di wilayah pesisir.

Kronologi Pemberontakan di Pesisir Suriah

Wilayah pesisir Suriah, termasuk Latakia, Jableh, dan Tartus, kini tengah dilanda pemberontakan bersenjata besar-besaran. Kelompok pemberontak melancarkan serangan mendadak terhadap pasukan militer, pos pemeriksaan, dan markas besar pemerintah di sepanjang wilayah tersebut.

Menurut laporan dari kolom militer Victory Research International pada Sabtu (8 Maret), kelompok militan Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) dan sekutunya berhasil membunuh sekitar 70 mantan pejuang rezim lama. Selain itu, lebih dari 25 orang ditangkap di Jableh dan wilayah sekitarnya. 

Televisi nasional Suriah melaporkan bahwa setidaknya 13 anggota pasukan keamanan baru Suriah tewas dalam penyergapan oleh kelompok bersenjata yang terkait dengan rezim Bashar al-Assad di wilayah Jableh.

Konflik Terburuk Pasca Jatuhnya Rezim Assad

Pertempuran ini disebut-sebut sebagai salah satu bentrokan paling mematikan sejak jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad. Setelah pecahnya pemberontakan, Hay’at Tahrir al-Sham langsung melancarkan serangan ofensif, menumpas banyak anggota kelompok-kelompok lawan.

Gelombang baru konflik ini terjadi di sekitar fasilitas militer Rusia, termasuk Pangkalan Udara Khmeimim di dekat Latakia dan fasilitas angkatan laut di Tartus. 

Kedekatan lokasi konflik dengan pangkalan militer Rusia memicu kekhawatiran internasional mengenai kemungkinan eskalasi lebih lanjut.

Mengenal Kelompok Hay’at Tahrir al-Sham dan Pengambilalihan Suriah

Hay’at Tahrir al-Sham merupakan kelompok militan jihad yang berhasil menguasai Suriah melalui serangan militer kilat pada akhir 2024. Dalam aksinya, kelompok ini merebut kota-kota strategis seperti Aleppo, Hama, dan Homs, dan akhirnya menguasai ibu kota Damaskus pada 8 Desember 2024.

Keberhasilan ini sekaligus mengakhiri kekuasaan dinasti Assad yang telah berlangsung lebih dari lima dekade. 

Saat ini, pemerintahan baru Suriah dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa, yang sebelumnya dikenal dengan nama Abu Mohammad al-Jolani, tokoh utama dalam Hay’at Tahrir al-Sham.

Dampak Internasional dan Respons Dunia

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas internasional, terutama Rusia yang memiliki pangkalan militer strategis di Suriah. 

Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Rusia mengenai ancaman langsung terhadap fasilitas militernya.

Pengamat politik Timur Tengah memperkirakan bahwa pemberontakan ini dapat memicu intervensi militer baru dari pihak asing, termasuk potensi respons dari Rusia atau sekutunya di wilayah tersebut.

Dengan semakin memanasnya situasi di Suriah, dunia kini menanti langkah diplomatik maupun militer berikutnya, yang mana akan diambil oleh negara-negara besar untuk mencegah meluasnya konflik di kawasan tersebut. (Jhon)

Sumber : aboluowang.com

The post Suriah Dilanda Pemberontakan Bersenjata Skala Besar! Pemberontak Serang Pasukan Pesisir, Garis Depan Pembantaian Dimulai appeared first on EtIndonesia.

]]>
https://etindonesia.com/2025/03/09/suriah-dilanda-pemberontakan-bersenjata-skala-besar-pemberontak-serang-pasukan-pesisir-garis-depan-pembantaian-dimulai/feed/ 0
Rencana Mesir untuk Rehabilitasi Gaza Disetujui Negara-negara Arab https://etindonesia.com/2025/03/09/rencana-mesir-untuk-rehabilitasi-gaza-disetujui-negara-negara-arab/ https://etindonesia.com/2025/03/09/rencana-mesir-untuk-rehabilitasi-gaza-disetujui-negara-negara-arab/#respond Sun, 09 Mar 2025 10:26:31 +0000 https://etindonesia.com/?p=168635  Fokus pada Pengelolaan oleh Teknokrat dan Orang Palestina Tetap di Gaza EtIndonesia. Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi mengumumkan bahwa para pemimpin Arab yang berkumpul di Kairo pada Selasa (4 Maret) telah menyetujui rencana Mesir sebagai alternatif dari usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membangun kembali Jalur Gaza. Pertemuan ini dihadiri oleh Emir Qatar, Wakil […]

The post Rencana Mesir untuk Rehabilitasi Gaza Disetujui Negara-negara Arab appeared first on EtIndonesia.

]]>
 Fokus pada Pengelolaan oleh Teknokrat dan Orang Palestina Tetap di Gaza

EtIndonesia. Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi mengumumkan bahwa para pemimpin Arab yang berkumpul di Kairo pada Selasa (4 Maret) telah menyetujui rencana Mesir sebagai alternatif dari usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membangun kembali Jalur Gaza.

Pertemuan ini dihadiri oleh Emir Qatar, Wakil Presiden Uni Emirat Arab, dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi. Rencana ini merupakan respons atas usulan Trump pada Januari lalu, yang menyarankan agar warga Palestina direlokasi keluar dari Gaza selama proses rekonstruksi berlangsung.

Isi Rencana Alternatif Mesir

Mesir, bersama sejumlah negara Arab lainnya, menolak bagian dari rencana Trump yang mengusulkan agar warga Palestina dipindahkan sementara dari Gaza selama proses pembersihan puing-puing dan ranjau darat.

Sebagai gantinya, Mesir mengusulkan agar warga Palestina tetap tinggal di tujuh lokasi khusus di dalam Jalur Gaza dengan menggunakan perumahan sementara.

 Presiden Abdul Fattah as-Sisi menjelaskan, rencana tersebut mencakup pembentukan badan pengelola sementara yang terdiri dari para teknokrat untuk memimpin Gaza, melatih pasukan polisi Palestina yang baru, dan menggalang dana internasional untuk rekonstruksi wilayah yang hancur.

Konferensi Donatur Akan Digelar

Mesir juga berencana mengadakan konferensi donatur pada bulan depan untuk mengumpulkan dana bagi rekonstruksi Gaza. Badan pengelola sementara ini akan bertugas memastikan keamanan dan stabilitas selama proses pembangunan kembali.

Situasi di Gaza Masih Memanas

Di sisi lain, situasi di Gaza tetap tegang dengan kemungkinan pecahnya konflik kembali. Israel menuduh Hamas, yang dianggap Amerika Serikat sebagai organisasi teroris, menggunakan bantuan kemanusiaan sebagai sumber pendapatan utama mereka. Pada Sabtu lalu, Israel menghentikan pengiriman bantuan ke Gaza sebagai bentuk protes.

Tantangan Menghadapi Hamas

Said Sadek, profesor politik dan sosiologi dari Universitas Mesir-Jepang di Alexandria, menjelaskan bahwa banyak negara Arab enggan mendukung upaya melucuti senjata Hamas atau memaksa kelompok tersebut untuk menyerahkan kontrol atas rekonstruksi Gaza.

“Pertanyaan utamanya adalah bagaimana Anda bisa memaksa Hamas untuk meninggalkan Gaza dan melucuti senjata mereka?” kata Sadek. Menurutnya, KTT Arab kali ini juga membahas rencana pembentukan pasukan perdamaian Muslim internasional serta pelatihan polisi Palestina untuk memastikan proses rekonstruksi berjalan lancar.

Pasukan Perdamaian Gabungan Arab-Internasional Diusulkan

Menurut laporan dari stasiun televisi Al Arabiya yang berbasis di Saudi, para pemimpin Arab diperkirakan akan menyetujui usulan untuk meminta PBB membentuk pasukan perdamaian gabungan Arab-Internasional. Pasukan ini akan ditempatkan di Gaza hingga polisi Palestina baru selesai dilatih dan para teknokrat bisa mengambil alih pengelolaan wilayah tersebut.

Mesir menolak untuk mengambil kembali kontrol Gaza, yang pernah dikuasainya antara tahun 1948 hingga 1967. Sejak Perang Enam Hari, wilayah tersebut telah berada di bawah pendudukan Israel.

Arab League Redam Perbedaan Pendapat Mengenai Rencana Mesir

Jamal Rushdy, juru bicara Liga Arab, dalam pernyataannya kepada media Arab, berusaha mengurangi kesan adanya perbedaan pendapat terkait rencana Mesir untuk Gaza. Ia menyebut rencana ini sebagai langkah awal dari proses panjang untuk merekonstruksi Gaza dan mengamankan pendanaan yang diperlukan.

Hamas Menolak dan Tegaskan “Garis Merah”

Namun, Hamas menolak usulan untuk menyerahkan kontrol atas Gaza dan menyatakan akan tetap mempertahankan senjata mereka. Pimpinan Hamas menyebut senjata mereka sebagai “garis merah” yang tidak dapat dinegosiasikan.

Sebagai tanggapan, Israel mengancam akan melanjutkan aksi militer. Media Israel melaporkan bahwa Hamas telah merekrut lebih banyak pejuang, meningkatkan kekuatan mereka kembali ke sekitar 30.000 personel, jumlah yang sama sebelum konflik terakhir.

Kesimpulan: Mungkinkah Perdamaian di Gaza Tercapai?

Rencana Mesir mendapat dukungan dari banyak negara Arab, tetapi tantangan di lapangan tetap besar. Dengan Hamas yang tetap bersikeras mempertahankan kendali dan senjata, serta Israel yang mengancam aksi militer, masa depan Gaza masih diliputi ketidakpastian.

Dunia kini menanti bagaimana PBB dan komunitas internasional akan merespons usulan pembentukan pasukan perdamaian, serta apakah dialog diplomatik bisa menjadi jalan keluar bagi perdamaian abadi di Gaza. (Jhon)

Sumber : aboluowang.com

The post Rencana Mesir untuk Rehabilitasi Gaza Disetujui Negara-negara Arab appeared first on EtIndonesia.

]]>
https://etindonesia.com/2025/03/09/rencana-mesir-untuk-rehabilitasi-gaza-disetujui-negara-negara-arab/feed/ 0
Benarkah Alien Telah Menyusup ke Bumi dan Berencana Mengendalikan Manusia? https://etindonesia.com/2025/03/09/benarkah-alien-telah-menyusup-ke-bumi-dan-berencana-mengendalikan-manusia/ https://etindonesia.com/2025/03/09/benarkah-alien-telah-menyusup-ke-bumi-dan-berencana-mengendalikan-manusia/#respond Sun, 09 Mar 2025 09:52:24 +0000 https://etindonesia.com/?p=168632 Sejarawan AS: Alien Membuat Manusia Hibrida untuk Menguasai Dunia Seorang sejarawan Amerika Serikat mengungkapkan ancaman tersembunyi baru bagi umat manusia: invasi alien. Menurutnya, makhluk luar angkasa tersebut telah menciptakan manusia hibrida yang kini hidup di tengah masyarakat kita. Menurut laporan dari Dark Journalist, Dr. David Jacobs, seorang profesor sejarah emeritus dari Temple University di Philadelphia, […]

The post Benarkah Alien Telah Menyusup ke Bumi dan Berencana Mengendalikan Manusia? appeared first on EtIndonesia.

]]>
Sejarawan AS: Alien Membuat Manusia Hibrida untuk Menguasai Dunia

Seorang sejarawan Amerika Serikat mengungkapkan ancaman tersembunyi baru bagi umat manusia: invasi alien. Menurutnya, makhluk luar angkasa tersebut telah menciptakan manusia hibrida yang kini hidup di tengah masyarakat kita.

Menurut laporan dari Dark Journalist, Dr. David Jacobs, seorang profesor sejarah emeritus dari Temple University di Philadelphia, Pennsylvania, telah menghabiskan 30 tahun meneliti kasus penculikan manusia oleh alien dan penciptaan makhluk hibrida. 

Hasil penelitiannya tersebut telah diterbitkan dalam bukunya berjudul “Walking Among Us: The Alien Plan to Control Humanity” (Alien di Antara Kita: Rencana Alien untuk Mengendalikan Umat Manusia).

Penelitian Selama 30 Tahun: 1.150 Kasus Penculikan Alien

Dr. Jacobs mengungkapkan bahwa laporannya didasarkan pada analisis 1.150 kasus penculikan oleh alien yang dialami oleh 150 orang dalam kurun waktu 30 tahun. Semua kasus tersebut memiliki pola yang serupa, yaitu:

  • Pemeriksaan fisik menyeluruh oleh alien, terutama pada organ reproduksi.
  • Pemaksaan hubungan seksual atau kegiatan yang terkait dengan reproduksi.
  • Kontrol psikologis untuk menjaga kerahasiaan pengalaman penculikan.

Contoh terkenal dari kasus ini adalah insiden pasangan Hill dan kasus penculikan UFO Boas di Brasil pada tahun 1957. Dr. Jacobs menekankan bahwa alien tampaknya sangat tertarik pada reproduksi manusia dan menggunakan teknik kontrol pikiran untuk memastikan korban tidak mengungkapkan pengalaman mereka.

Rencana Alien untuk Mengendalikan Manusia

Berdasarkan penelitiannya, Dr. Jacobs menyimpulkan bahwa alien sebenarnya tidak bersahabat dengan manusia. Mereka memiliki agenda khusus untuk menguasai manusia dengan menciptakan makhluk hibrida. Alien ini, menurutnya, hampir menyelesaikan program untuk menghasilkan makhluk setengah alien setengah manusia yang ia sebut sebagai “Hubrids”.

Istilah Hubrids digunakan Dr. Jacobs untuk menggambarkan makhluk hibrida ini karena mereka sangat mirip dengan manusia baik dalam penampilan maupun perilaku, sehingga sulit dibedakan dari manusia pada umumnya.

Pengalaman Pribadi: Diintimidasi Alien Selama Penelitian

Dr. Jacobs juga menceritakan pengalamannya sendiri yang penuh rintangan saat meneliti topik ini. Ia mendapati bahwa alien menggunakan teknik kontrol pikiran untuk menghalangi ingatan para korban penculikan. Lebih mengerikan lagi, ia merasa alien mencoba mengancamnya secara mental untuk tidak mengungkapkan apa yang ia temukan.

Menurut Dr. Jacobs, alien menggunakan metode telepati untuk memperingatkannya agar tidak mempublikasikan penelitiannya. Jika tidak, ia dan para korban penculikan yang terlibat dalam penelitian tersebut akan menghadapi konsekuensi serius.

Ancaman Alien diabaikan

Dr. Jacobs memperingatkan bahwa ribuan laporan penampakan UFO dan penculikan oleh alien terus terjadi setiap tahunnya. Namun, komunitas akademis dan ilmiah seolah menutup mata terhadap fenomena ini. Mereka cenderung menganggapnya sebagai gangguan tidur (sleep paralysis) atau sekadar imajinasi berlebihan (hyperactive imagination).

Ia juga mengkritik media mainstream yang tidak mampu memberikan laporan yang meyakinkan mengenai fenomena ini. Menurutnya, kekuatan alien yang bersembunyi di balik layar mungkin tengah melaksanakan rencana untuk menguasai umat manusia tanpa ada yang menyadarinya.

Pakar UFO Selama 40 Tahun: Bukan Sekadar Teori Konspirasi

Dr. Jacobs telah meneliti alien selama lebih dari 40 tahun. Sebelumnya, ia telah menerbitkan tiga buku mengenai penelitian ini, yaitu:

  1. The UFO Controversy In America (Kontroversi UFO di Amerika)
  2. Secret Life (Kehidupan Rahasia)
  3. The Threat: What The Aliens Really Want And How They Plan To Get It (Ancaman: Apa yang Sebenarnya Diinginkan Alien dan Bagaimana Rencana Mereka untuk Mencapainya)

Kesimpulan: Apakah Manusia Sedang Diintai oleh Alien?

Penelitian Dr. Jacobs menghadirkan perspektif baru yang mengejutkan mengenai kemungkinan adanya alien di tengah-tengah kita. Jika apa yang dikatakannya benar, maka ancaman ini jauh lebih besar daripada sekadar fenomena UFO. Menurutnya, kita mungkin sedang hidup bersama makhluk hibrida yang memiliki agenda tersembunyi untuk mengendalikan umat manusia.

Sementara komunitas ilmiah dan akademis mengabaikan hal ini, apakah dunia benar-benar siap menghadapi kemungkinan bahwa kita tidak sepenuhnya sendirian di Bumi? (jhon)

Sumber : Secretchina.com 

The post Benarkah Alien Telah Menyusup ke Bumi dan Berencana Mengendalikan Manusia? appeared first on EtIndonesia.

]]>
https://etindonesia.com/2025/03/09/benarkah-alien-telah-menyusup-ke-bumi-dan-berencana-mengendalikan-manusia/feed/ 0
Media AS: Putin Siap Berunding untuk Gencatan Senjata Sementara, Tak Menolak Beijing Kirim Pasukan Perdamaian https://etindonesia.com/2025/03/09/media-as-putin-siap-berunding-untuk-gencatan-senjata-sementara-tak-menolak-beijing-kirim-pasukan-perdamaian/ https://etindonesia.com/2025/03/09/media-as-putin-siap-berunding-untuk-gencatan-senjata-sementara-tak-menolak-beijing-kirim-pasukan-perdamaian/#respond Sun, 09 Mar 2025 09:34:18 +0000 https://etindonesia.com/?p=168629 EtIndonesia. Gara-gara Rusia melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Ukraina, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka menyatakan sedang mempertimbangkan pemberlakuan sanksi besar-besaran terhadap Moskow hingga tercapai kesepakatan damai dalam perang Rusia-Ukraina. Media Amerika Serikat melaporkan bahwa pemerintah Moskow, di bawah pimpinan Presiden Vladimir Putin, bersedia melakukan perundingan dengan pemerintah Kyiv mengenai kesepakatan gencatan senjata sementara.  […]

The post Media AS: Putin Siap Berunding untuk Gencatan Senjata Sementara, Tak Menolak Beijing Kirim Pasukan Perdamaian appeared first on EtIndonesia.

]]>
EtIndonesia. Gara-gara Rusia melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Ukraina, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka menyatakan sedang mempertimbangkan pemberlakuan sanksi besar-besaran terhadap Moskow hingga tercapai kesepakatan damai dalam perang Rusia-Ukraina.

Media Amerika Serikat melaporkan bahwa pemerintah Moskow, di bawah pimpinan Presiden Vladimir Putin, bersedia melakukan perundingan dengan pemerintah Kyiv mengenai kesepakatan gencatan senjata sementara. 

Menariknya, Rusia juga tidak menolak kemungkinan Beijing dan negara-negara netral lainnya mengirimkan pasukan perdamaian untuk menjaga stabilitas di Ukraina.

Media AS: Rusia Bersedia Berunding untuk Gencatan Senjata Sementara dengan Syarat

Media Bloomberg mengutip sumber yang mengetahui situasi di Moskow, mengungkapkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bersedia untuk melakukan perundingan terkait kesepakatan gencatan senjata sementara dalam perang Rusia-Ukraina, asalkan ada kemajuan nyata menuju solusi damai yang permanen.

Sumber tersebut, yang terlibat dalam diskusi kebijakan internal Rusia dan memilih untuk tetap anonim, menyebutkan bahwa ini merupakan sinyal positif pertama dari Putin sebagai respons atas seruan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk gencatan senjata dalam perang Rusia-Ukraina. Menurut sumber tersebut, usulan ini telah disampaikan Rusia dalam pertemuan dengan pejabat tinggi Amerika Serikat di Arab Saudi bulan lalu.

Dua dari sumber tersebut menambahkan, agar kesepakatan gencatan senjata tercapai, baik Rusia maupun Ukraina harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai prinsip-prinsip kerangka perjanjian damai akhir.

Sumber lain menyebutkan bahwa Rusia akan sangat menekankan pada penentuan isi misi perdamaian di Ukraina, termasuk menyepakati negara mana saja yang akan berpartisipasi dalam operasi perdamaian tersebut.

Rencana Pertemuan Langsung di Arab Saudi

Bocoran informasi ini muncul menjelang rencana pertemuan langsung pertama antara pejabat Amerika Serikat dan Ukraina di Arab Saudi pekan depan. Pertemuan ini juga akan menjadi yang pertama sejak perselisihan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kantor Oval Gedung Putih pekan lalu.

Steve Witkoff, utusan khusus Amerika Serikat untuk urusan Timur Tengah, mengatakan bahwa pembicaraan di Arab Saudi bertujuan mencapai “kerangka perdamaian dan gencatan senjata awal.”

Ancaman Sanksi Baru terhadap Rusia

Pada Jumat pagi, 7 Maret, Trump melalui media sosialnya mengancam akan memberlakukan sanksi dan tarif baru terhadap Rusia untuk memaksa Kremlin menyetujui perjanjian damai terkait perang Ukraina.

Pada malam yang sama, dalam pidatonya di Kantor Oval Gedung Putih, Trump menyatakan dirinya tengah mendorong tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dan percaya bahwa Putin juga ingin mencapai kesepakatan tersebut.

Trump mengatakan kepada media, “Saya pikir hubungan kita dengan Rusia sangat baik. Tetapi sekarang mereka tengah membombardir Ukraina dengan keras.” Ia juga menambahkan, “Sejujurnya, saya merasa lebih sulit berurusan dengan Ukraina daripada dengan Rusia.”

Respons dari Pihak Rusia dan NATO

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari media. 

Sebelumnya, Moskow secara tegas menolak masuknya pasukan NATO ke wilayah Ukraina dan menolak usulan negara-negara Eropa untuk membentuk “koalisi sukarela” (Coalition of the Willing) guna mengawasi perjanjian damai Rusia-Ukraina.

Dua sumber lainnya mengungkapkan bahwa Rusia tidak keberatan jika negara-negara netral seperti Tiongkok mengirimkan pasukan untuk turut serta dalam operasi perdamaian di Ukraina.

Zelenskyy: Fokus untuk Perdamaian dan Keamanan

Dalam pidato video hariannya pada 7 Maret, Presiden Zelenskyy mengatakan, “Hari ini kami melakukan kerja paling intensif yang pernah ada dengan tim Presiden Trump di semua tingkat. Tujuannya sangat jelas: mencapai perdamaian secepat mungkin dan memastikan keamanan yang dapat diandalkan.”

Trump Mengubah Kebijakan AS terhadap Perang Rusia-Ukraina

Sejak kembali menjabat pada 20 Januari, Trump telah membalikkan kebijakan Amerika terhadap perang Rusia-Ukraina. Ia berupaya untuk segera mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun ini—perang terburuk di Eropa dalam 80 tahun terakhir.

Pada Februari, Trump berbicara melalui telepon dengan Putin, dan keduanya sepakat untuk mengadakan KTT para pemimpin negara, meskipun tanggal pastinya belum ditentukan. Trump juga mengubah kebijakan Amerika yang sebelumnya mendukung Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Menurut pejabat tinggi pemerintah AS, Kyiv berharap Rusia akan mengembalikan seluruh wilayah Ukraina yang diduduki sejak 2014, tetapi ini dianggap tidak realistis.

Putin Menolak Gencatan Senjata Cepat

Putin sebelumnya telah menolak usulan Trump untuk segera mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Dalam konferensi pers tahunan pada akhir Desember lalu, Putin menegaskan, “Kami tidak membutuhkan gencatan senjata—kami membutuhkan perdamaian: perdamaian yang panjang, berkelanjutan, yang menjamin keamanan bagi Federasi Rusia dan warganya.”

Rusia Tolak Proposal Gencatan Senjata Eropa

Pada 6 Maret, Rusia menolak proposal dari Prancis dan Inggris untuk gencatan senjata sebagian selama sebulan dalam perang Rusia-Ukraina. Usulan ini mencakup penghentian operasi militer di udara dan laut serta penghentian serangan terhadap infrastruktur energi kedua belah pihak.

Trump Pertimbangkan Sanksi Ekonomi Besar-besaran terhadap Rusia

Menurut laporan dari Reuters dan NBC News, beberapa hari sebelumnya terjadi perdebatan sengit antara Trump dan Zelensky di Gedung Putih mengenai kesepakatan mineral Ukraina. Akibatnya, pemerintahan Trump menghentikan bantuan militer dan dukungan intelijen kepada pemerintah Kyiv.

Setelah penghentian intelijen tersebut, Rusia untuk pertama kalinya melancarkan serangan besar-besaran dengan rudal pada malam hari, merusak infrastruktur energi dan gas alam di Ukraina.

Sebelumnya, Trump berencana mencabut sanksi terhadap Rusia sebagai bagian dari upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina dan memperbaiki hubungan diplomatik serta ekonomi antara Washington dan Moskow.

Namun, serangan drone dan militer besar-besaran Rusia terus berlanjut terhadap Ukraina. Menanggapi hal ini, Trump menulis di media sosial Truth Social, “Berdasarkan fakta bahwa Rusia sekarang melakukan ‘pukulan berat’ militer terhadap Ukraina, saya mempertimbangkan dengan serius untuk memberlakukan sanksi besar-besaran pada sektor perbankan, sanksi ekonomi, dan tarif, hingga tercapai kesepakatan gencatan senjata dan solusi damai final.”

Trump juga mendesak Rusia dan Ukraina untuk segera berunding, dengan menulis, “Rusia dan Ukraina, duduklah di meja perundingan sekarang juga, sebelum semuanya terlambat. Terima kasih!!!”

Sikap AS terhadap Bantuan Militer untuk Ukraina

Saat menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Putih, Trump menyatakan bahwa ia memahami alasan Rusia meningkatkan serangan militer terhadap Ukraina. Trump mengatakan, “Sebenarnya, saya rasa siapa pun yang berada di posisi Putin mungkin akan melakukan hal yang sama. Saya tidak melihat Ukraina benar-benar ingin mengakhiri ini, dan itulah mengapa mereka sekarang menghadapi hukuman yang berat. Saya benar-benar tidak mengerti.”

Mengenai kemungkinan memberikan lebih banyak rudal pertahanan kepada Ukraina, Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan menyediakan senjata pertahanan semacam itu. “Saya perlu tahu bahwa mereka (pihak Ukraina) benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini. Saat ini, saya bahkan tidak yakin mereka ingin menyelesaikannya. Jika mereka tidak mau, kami juga tidak akan ikut campur.” (Jhon)

Sumber : Secretchina.com

The post Media AS: Putin Siap Berunding untuk Gencatan Senjata Sementara, Tak Menolak Beijing Kirim Pasukan Perdamaian appeared first on EtIndonesia.

]]>
https://etindonesia.com/2025/03/09/media-as-putin-siap-berunding-untuk-gencatan-senjata-sementara-tak-menolak-beijing-kirim-pasukan-perdamaian/feed/ 0
Misteri di Supermarket pada Dini Hari: Fenomena Aneh yang Tak Terjelaskan https://etindonesia.com/2025/03/09/misteri-di-supermarket-pada-dini-hari-fenomena-aneh-yang-tak-terjelaskan/ https://etindonesia.com/2025/03/09/misteri-di-supermarket-pada-dini-hari-fenomena-aneh-yang-tak-terjelaskan/#respond Sun, 09 Mar 2025 09:22:21 +0000 https://etindonesia.com/?p=168626 Pengalaman Tak Terduga di Supermarket Dini Hari Sejak usia 16 tahun, Hassan (transliterasi-red) telah bekerja di sebuah supermarket untuk membiayai kehidupannya sebagai pelajar. Ia memiliki pengalaman luas dalam pekerjaan tim dan rotasi shift.  Selama empat tahun terakhir, Hassan rutin bekerja shift pagi, mulai pukul 04.00 pagi hingga 08.00 pagi. Pekerjaannya melibatkan membongkar barang kiriman, menyusunnya […]

The post Misteri di Supermarket pada Dini Hari: Fenomena Aneh yang Tak Terjelaskan appeared first on EtIndonesia.

]]>
Pengalaman Tak Terduga di Supermarket Dini Hari

Sejak usia 16 tahun, Hassan (transliterasi-red) telah bekerja di sebuah supermarket untuk membiayai kehidupannya sebagai pelajar. Ia memiliki pengalaman luas dalam pekerjaan tim dan rotasi shift. 

Selama empat tahun terakhir, Hassan rutin bekerja shift pagi, mulai pukul 04.00 pagi hingga 08.00 pagi. Pekerjaannya melibatkan membongkar barang kiriman, menyusunnya di troli, dan menghitung jumlah barang. Namun, sejak Oktober 2023, ia mulai mengalami kejadian-kejadian aneh saat bekerja, bahkan rekan kerjanya juga merasakannya.

Pada musim tersebut, suhu di Belanda biasanya cukup sejuk, sekitar 15°C. Suatu hari, saat berada di dekat pintu masuk toko, Hassan tiba-tiba merasakan hawa dingin yang menusuk, seolah-olah ia berada di luar ruangan. 

Tak lama kemudian, rekannya datang dan mengatakan bahwa ia juga merasa kedinginan. Keduanya merasakan hal yang sama. Ketika Hassan mencoba mengeluarkan kunci dari saku, ia merasakan sensasi aneh, seperti ada sesuatu yang menariknya. Kunci itu pun terjatuh, dan ia harus memungutnya kembali untuk membuka pintu.

Saat mereka berjalan menuju bagian belakang toko, terdengar suara langkah kaki di belakang mereka, seperti ada seseorang yang berlari-lari di dalam supermarket. Mereka berdua mendengarnya, membuat Hassan merasa tidak nyaman. Ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa mungkin semua ini hanya imajinasi mereka saja.

Suara Misterius dan Perasaan Diawasi

Mereka kemudian naik ke lantai atas untuk mengambil walkie-talkie dan telepon internal agar bisa berkomunikasi dengan rekan kerja lain atau supir truk pengantar barang. Hassan juga memeriksa rekaman kamera pengawas dan memastikan tidak ada pergerakan mencurigakan, dan tidak ada orang yang bersembunyi di toko semalaman. Hal ini membuatnya sedikit tenang.

Namun, ketika mereka kembali ke ruang penyimpanan untuk mengambil rak anti-gelinding, atmosfer di toko kembali berubah menjadi berat. Mereka kembali mendengar suara langkah kaki yang membuat Hassan semakin merasa tidak nyaman. 

Mereka segera menuju area mesin kasir swalayan. Saat itu sekitar pukul 4.40 pagi, tiba-tiba mesin kasir berbunyi “beep” seperti sedang memindai barang, dan suara itu terdengar tiga kali dengan jeda beberapa detik. Suara tersebut membuat bulu kuduk Hassan merinding.

Mereka tahu bahwa jika mereka menceritakan hal ini kepada bos, pasti akan dianggap tidak masuk akal. Tidak ada pilihan lain bagi mereka selain melanjutkan pekerjaan dan tetap berada di tempat tersebut.

Telepon Misterius dan Suhu Dingin yang Tak Biasa

Sekitar pukul 05.00 pagi, mereka kembali ke gudang dan membuka pintu untuk menyambut pengiriman barang. Tiba-tiba, telepon internal berdering. Ketika Hassan mengangkatnya, ia hanya mendengar suara napas yang dalam. Anehnya, panggilan itu berasal dari nomor 405, namun telepon tersebut telah rusak sejak dua minggu lalu karena terjatuh ke dalam wastafel dan seharusnya tidak berfungsi.

Ia mengaktifkan mode speaker dan bertanya kepada rekannya apakah ia juga mendengar suara tersebut. Rekannya hanya bisa mengangguk dengan ekspresi ketakutan. Hassan segera memutuskan sambungan telepon.

Lima menit kemudian, truk pengantar barang tiba. Sang supir turun dari truk dan berkata, “Di sini sangat dingin,” membuat Hassan semakin merasa was-was. Sambil membongkar muatan, mereka berbicara tentang kejadian-kejadian aneh yang baru saja mereka alami. Rekannya bercerita bahwa neneknya pernah mengisahkan cerita-cerita supranatural, namun ia tidak pernah mempercayainya—sampai ia mengalami sendiri kejadian tersebut hari ini.

Selama bekerja, mereka terus merasa seolah-olah diawasi. Sang supir truk, setelah selesai membantu mereka, dengan cepat meninggalkan tempat tersebut.

Kejadian Aneh Terus Berlanjut: Botol Bir Meledak Tanpa Sebab

Saat tiba di tahap pengelompokan barang, mereka mencoba memutar musik dari ponsel untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman. Namun, sekitar pukul 6.30 pagi, dua botol bir yang berada lima meter dari mereka tiba-tiba meledak. Botol-botol tersebut berada di dalam sebuah kotak, dan sebelumnya tidak ada seorang pun yang menyentuhnya.

Setelah jam kerja selesai, mereka membahas semua kejadian aneh yang terjadi. Mereka menyadari bahwa luka lama di tubuh mereka tiba-tiba terasa nyeri, seolah-olah dipicu oleh sesuatu yang tidak terlihat.

Rekannya, yang masih dalam masa percobaan kerja, memutuskan untuk langsung mengundurkan diri hari itu juga, meninggalkan Hassan sendirian. Menariknya, selama satu tahun setelah kejadian tersebut, tidak ada lagi fenomena aneh yang terjadi di supermarket.

Pengalaman Baru: Suara Misterius di Gudang

Kini, Hassan adalah seorang mahasiswa di bidang biologi. Meski ia tetap skeptis terhadap fenomena supranatural, pengalaman di supermarket tersebut tidak pernah sepenuhnya terlupakan. 

Suatu hari baru-baru ini, saat ia bekerja sendirian di gudang, ia mendengar seseorang memanggil namanya dengan suara pelan. Pengalaman tersebut mengingatkannya kembali pada kejadian di shift pagi itu, seolah-olah memberitahu bahwa di dunia ini memang ada hal-hal yang tak terlihat oleh mata manusia.

Kesimpulan: Misteri yang Masih Belum Terpecahkan

Cerita Hassan menunjukkan bahwa ada kemungkinan eksistensi fenomena supranatural yang tidak bisa dijelaskan oleh logika biasa. Meskipun ia tetap mempertahankan sikap ilmiahnya sebagai mahasiswa biologi, kejadian-kejadian tersebut meninggalkan kesan mendalam dan membuatnya terus bertanya-tanya: apakah ada dunia lain yang hidup berdampingan dengan kita, namun tidak kasat mata? (jhon)

Sumber : Secretchina.com 

The post Misteri di Supermarket pada Dini Hari: Fenomena Aneh yang Tak Terjelaskan appeared first on EtIndonesia.

]]>
https://etindonesia.com/2025/03/09/misteri-di-supermarket-pada-dini-hari-fenomena-aneh-yang-tak-terjelaskan/feed/ 0
Kebakaran Terburuk dalam 30 Tahun di Jepang Berlangsung Lebih dari Sepekan, Kini Hujan Mulai Turun https://etindonesia.com/2025/03/08/kebakaran-terburuk-dalam-30-tahun-di-jepang-berlangsung-lebih-dari-sepekan-kini-hujan-mulai-turun/ https://etindonesia.com/2025/03/08/kebakaran-terburuk-dalam-30-tahun-di-jepang-berlangsung-lebih-dari-sepekan-kini-hujan-mulai-turun/#respond Sat, 08 Mar 2025 16:27:36 +0000 https://etindonesia.com/?p=168621 EtIndonesia.  Kebakaran hutan yang terjadi di Kota Ōfunato, Prefektur Iwate, Jepang timur laut, sejak 26 Februari lalu telah menghanguskan lebih dari 2.000 hektare lahan. Saat ini, seorang pria dilaporkan meninggal dunia karena tidak sempat menyelamatkan diri. Beruntung, sejak 5 Maret dini hari, salju mulai turun di Kota Ōfunato, yang kemudian berubah menjadi hujan. Hingga pukul […]

The post Kebakaran Terburuk dalam 30 Tahun di Jepang Berlangsung Lebih dari Sepekan, Kini Hujan Mulai Turun appeared first on EtIndonesia.

]]>
EtIndonesia.  Kebakaran hutan yang terjadi di Kota Ōfunato, Prefektur Iwate, Jepang timur laut, sejak 26 Februari lalu telah menghanguskan lebih dari 2.000 hektare lahan. Saat ini, seorang pria dilaporkan meninggal dunia karena tidak sempat menyelamatkan diri.

Beruntung, sejak 5 Maret dini hari, salju mulai turun di Kota Ōfunato, yang kemudian berubah menjadi hujan. Hingga pukul 11.00 pagi pada 5 Maret, jumlah curah hujan telah mencapai 4,5 mm. 

Jika hujan terus turun hingga puluhan milimeter, air akan meresap ke dalam tanah dan membantu memadamkan api yang masih membara di bawah permukaan, sehingga dapat mempercepat proses pemadaman.

Pemerintah Jepang memperkirakan bahwa kebakaran ini akan melampaui skala kebakaran hutan di Hokkaido pada tahun 1992. Hingga saat ini, lebih dari 4.500 warga telah menerima perintah evakuasi, dan Pasukan Bela Diri Jepang telah mengerahkan helikopter besar untuk melakukan pemadaman dari udara.

Kota Ōfunato merupakan salah satu wilayah yang paling parah terdampak gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret 2011, yang menyebabkan sekitar 500 orang meninggal atau hilang, serta menghancurkan banyak rumah akibat gelombang tsunami. Kini, kota ini kembali dilanda bencana.

Penyebab utama kebakaran hutan yang terus meluas adalah kombinasi daun kering, cuaca kering berkepanjangan, serta angin kencang. 

Curah hujan di wilayah tersebut selama  Februari hanya 2,5 mm, atau hanya 6% dari rata-rata tahunannya. 

Saat ini, beberapa perusahaan dan bisnis perikanan di kawasan itu terpaksa menghentikan operasional, dan masih belum diketahui kapan mereka bisa kembali beroperasi. (Hui)

Demikian laporan terbaru dari NTD Jepang

The post Kebakaran Terburuk dalam 30 Tahun di Jepang Berlangsung Lebih dari Sepekan, Kini Hujan Mulai Turun appeared first on EtIndonesia.

]]>
https://etindonesia.com/2025/03/08/kebakaran-terburuk-dalam-30-tahun-di-jepang-berlangsung-lebih-dari-sepekan-kini-hujan-mulai-turun/feed/ 0
Eropa Gelar KTT Darurat Lagi, Mark Rutte: NATO Tetap Kokoh https://etindonesia.com/2025/03/08/eropa-gelar-ktt-darurat-lagi-mark-rutte-nato-tetap-kokoh/ https://etindonesia.com/2025/03/08/eropa-gelar-ktt-darurat-lagi-mark-rutte-nato-tetap-kokoh/#respond Sat, 08 Mar 2025 16:19:28 +0000 https://etindonesia.com/?p=168619 EtIndonesia. Pada Kamis (6 Maret), para pemimpin negara-negara Eropa menggelar KTT darurat di Brussel untuk membahas penguatan pertahanan Eropa dan bantuan lebih lanjut bagi Ukraina. Setelah pertemuan ini, NATO serta para pemimpin utama Eropa menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pertahanan melalui tindakan nyata. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa Uni Eropa akan mengalokasikan […]

The post Eropa Gelar KTT Darurat Lagi, Mark Rutte: NATO Tetap Kokoh appeared first on EtIndonesia.

]]>
EtIndonesia. Pada Kamis (6 Maret), para pemimpin negara-negara Eropa menggelar KTT darurat di Brussel untuk membahas penguatan pertahanan Eropa dan bantuan lebih lanjut bagi Ukraina. Setelah pertemuan ini, NATO serta para pemimpin utama Eropa menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pertahanan melalui tindakan nyata.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa Uni Eropa akan mengalokasikan 800 miliar euro dalam investasi pertahanan.

“Rencana Re-arm Eropa menyediakan hingga 800 miliar euro untuk investasi pertahanan. Rencana ini memberi negara anggota ruang fiskal untuk berinvestasi dalam pertahanan, termasuk dalam industri pertahanan Ukraina.”

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, menegaskan bahwa selain meningkatkan anggaran pertahanan Eropa, dukungan dari Amerika Serikat tetap krusial.

“Kita harus memastikan bahwa dukungan Amerika tetap berlanjut dalam beberapa bulan dan tahun mendatang, karena pertahanan Ukraina juga bergantung pada mereka.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, dalam konferensi pers bersama menyatakan bahwa baik Presiden Trump maupun pemerintah AS tetap berkomitmen terhadap NATO.

“Hubungan dan kemitraan transatlantik tetap menjadi fondasi aliansi kita. Presiden Trump telah menegaskan komitmen Amerika terhadap NATO, serta harapannya agar Eropa meningkatkan pengeluaran pertahanannya.”

Norwegia juga mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan bantuan finansial bagi Ukraina dan menaikkan anggaran pertahanannya.

Di saat yang sama, Menteri Luar Negeri Swedia, Stina Gard, mengatakan bahwa Swedia akan ikut serta dalam operasi patroli udara NATO di Polandia, guna melindungi jalur logistik yang mendukung Ukraina.

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan bahwa mereka akan mengirim drone serang canggih ke Ukraina, serta telah menandatangani kontrak senilai 30 juta pound sterling dengan perusahaan pertahanan AS, Anduril Industries, untuk memproduksi drone militer tersebut.

Terkait langkah-langkah pertahanan Eropa ini, Kremlin bereaksi keras terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang perluasan payung nuklir untuk melindungi sekutu Eropa.

“Dapat dipastikan bahwa Prancis lebih banyak berpikir tentang perang, dan ingin melanjutkan perang,” ujar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Laporan dari New Tang Dynasty Television, disusun oleh Zhao Fenghua.

The post Eropa Gelar KTT Darurat Lagi, Mark Rutte: NATO Tetap Kokoh appeared first on EtIndonesia.

]]>
https://etindonesia.com/2025/03/08/eropa-gelar-ktt-darurat-lagi-mark-rutte-nato-tetap-kokoh/feed/ 0
Saat Peretas PKT yang Menjadikan Epoch Times Sebagai Target Utama Serangannya Jadi Buronan FBI https://etindonesia.com/2025/03/08/saat-peretas-pkt-yang-menjadikan-epoch-times-sebagai-target-utama-serangannya-jadi-buronan-fbi/ https://etindonesia.com/2025/03/08/saat-peretas-pkt-yang-menjadikan-epoch-times-sebagai-target-utama-serangannya-jadi-buronan-fbi/#respond Sat, 08 Mar 2025 15:52:21 +0000 https://etindonesia.com/?p=168615 Pada  Rabu (5 Maret), pengadilan federal Amerika Serikat mengumumkan beberapa dakwaan yang menuduh 12 warga negara Tiongkok terlibat dalam aksi peretasan berbahaya. Serangan ini menargetkan beberapa perusahaan dan individu, termasuk Epoch Times Media Group. EtIndonesia.  Menurut dakwaan yang diumumkan oleh Departemen Kehakiman AS pada  Rabu, delapan karyawan Anxun Information Technology Co., Ltd. (i-Soon) dan dua […]

The post Saat Peretas PKT yang Menjadikan Epoch Times Sebagai Target Utama Serangannya Jadi Buronan FBI appeared first on EtIndonesia.

]]>
Pada  Rabu (5 Maret), pengadilan federal Amerika Serikat mengumumkan beberapa dakwaan yang menuduh 12 warga negara Tiongkok terlibat dalam aksi peretasan berbahaya. Serangan ini menargetkan beberapa perusahaan dan individu, termasuk Epoch Times Media Group.

EtIndonesia.  Menurut dakwaan yang diumumkan oleh Departemen Kehakiman AS pada  Rabu, delapan karyawan Anxun Information Technology Co., Ltd. (i-Soon) dan dua pejabat Kementerian Keamanan Publik Partai Komunis Tiongkok (PKT) diduga telah melakukan peretasan skala besar dari tahun 2016 hingga 2023. 

Mereka menyerang akun email, ponsel, server, dan situs web di luar negeri untuk mengumpulkan informasi sensitif yang kemudian diberikan kepada pemerintah PKT dengan imbalan bayaran besar. 

Data menunjukkan bahwa perusahaan ini meraup pendapatan puluhan juta dolar melalui aksi peretasan ini.

BACA JUGA : AS Mendakwa 12 Peretas dan Pejabat Tiongkok atas Operasi Siber yang Targetnya Termasuk The Epoch Times

Selain itu, dua anggota kelompok peretas yang dikenal sebagai Advanced Persistent Threat 27 juga dituduh melakukan peretasan sejak tahun  2013. Mereka mengeksploitasi kerentanan jaringan, menginstal perangkat lunak berbahaya seperti PlugX Trojan, dan secara terus-menerus mengakses serta menjual data yang diperoleh kepada Kementerian Keamanan Negara dan Kementerian Keamanan Publik PKT melalui perusahaan Anxun.

Menurut laporan Epoch Times, Biro Investigasi Federal (FBI) menghubungi mereka sebelum dakwaan diumumkan dan menyatakan bahwa Epoch Times Media Group adalah salah satu korban utama serangan peretasan ini.

Korban lainnya termasuk para pembangkang Tiongkok di AS, sebuah organisasi keagamaan besar di Amerika, kelompok hak asasi manusia, beberapa media berita, serta berbagai lembaga pemerintah federal dan negara bagian di AS.

Setelah dakwaan diumumkan, CEO Epoch Times, Janice Trey, menyatakan bahwa pemerintah PKT telah menargetkan media mereka selama lebih dari 20 tahun dalam kampanye represi lintas negara. Dia berharap kejahatan ini bisa diungkap dan pelaku dihukum. Ia juga menekankan bahwa Epoch Times menjadi target utama Beijing karena tetap teguh dalam melaporkan kebenaran, terutama mengungkap isu-isu yang enggan dilaporkan oleh media lain.

Departemen Kehakiman AS menyoroti bahwa Kementerian Keamanan Negara dan Kementerian Keamanan Publik PKT menggunakan jaringan luas perusahaan swasta dan kontraktor untuk melakukan serangan siber serta pencurian informasi.

 Dengan cara ini, mereka berusaha menutupi keterlibatan langsung pemerintah PKT, yang pada akhirnya menimbulkan ancaman serius terhadap masyarakat dan keamanan nasional Amerika Serikat. (Hui)

The post Saat Peretas PKT yang Menjadikan Epoch Times Sebagai Target Utama Serangannya Jadi Buronan FBI appeared first on EtIndonesia.

]]>
https://etindonesia.com/2025/03/08/saat-peretas-pkt-yang-menjadikan-epoch-times-sebagai-target-utama-serangannya-jadi-buronan-fbi/feed/ 0