Demografi Indonesia
Demografi Indonesia mencakup statistik populasi Indonesia, seperti jumlah, distribusi, dan kepadatan penduduk, serta data demografis lainnya. Populasi Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2020 yaitu sebesar 270,2 juta jiwa,[1] meningkat dibandingkan sensus penduduk 2010 yang menghasilkan angka 237,64 juta jiwa.[2] Populasi Indonesia diperkirakan akan terus bertambah dan diproyeksikan mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035.[3] Sebanyak 56% penduduk tinggal di Pulau Jawa,[4] yang merupakan pulau terpadat di dunia.[5] Indonesia sendiri adalah negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia.
Indonesia memiliki budaya dan bahasa yang berhubungan, tetapi berbeda. Sejak kemerdekaannya Bahasa Indonesia (sejenis dengan Bahasa Melayu) menyebar ke seluruh penjuru Indonesia dan menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi, pendidikan, pemerintahan, dan bisnis. Namun bahasa daerah juga masih tetap banyak dipergunakan.
Sejarah
Migrasi penduduk besar-besaran ke wilayah Nusantara diyakini setidak-tidaknya terjadi atas dua gelombang migrasi. Migrasi besar-besaran pertama terjadi beberapa abad sebelum Masehi, yang penduduknya saat ini dikenal sebagai rumpun Proto-Melayu yang hidup di daerah pedalaman dan pegunungan; migrasi besar-besaran kedua menjelang abad Masehi, penduduknya saat ini hidup di daerah pesisir dan dataran rendah dikenal sebagai rumpun Deutro-Melayu. Kebanyakan penduduk Indonesia adalah penutur bahasa Austronesia yang mendiami Daratan Indonesia bagian Barat dan Daratan Indonesia Bagian Tengah; sebagian kecil, terutama di Daratan Indonesia Bagian Timur didiami oleh penutur bahasa Papua.
Imigran ke Indonesia terutama berasal dari Tiongkok dan merupakan penduduk keturunan asing yang terbanyak, menyebar hampir di semua kota besar di Indonesia. Demikian pula pendatang dari Arab, Hadramaut-Yaman merupakan kelompok pendatang kedua terbanyak dan disusul oleh pendatang dari India dan sekelompok kecil dari Eropa. Suku bangsa pribumi yang terbanyak persentasenya di Indonesia adalah suku Jawa dan disusul oleh suku Sunda.
Populasi Indonesia
Secara historis, jumlah penduduk Indonesia selalu mengalami peningkatan. Perkembangan jumlah penduduk sejak tahun 1930 hingga 2020 dapat dilihat di bawah ini.
Tahun | Populasi | ±% p.t. | Ref |
---|---|---|---|
1930 | 60.727.233 | — | [6] |
1961 | 97.085.348 | — | [7] |
1971 | 119.208.229 | +2,10% | [8] |
1980 | 147.490.298 | +2,31% | [8] |
1990 | 179.378.946 | +1,98% | [8] |
2000 | 206.264.595 | +1,44% | [8] |
2010 | 237.641.326 | +1,49% | [8] |
2020 | 270.203.917 | +1,25% | [9] |
Jumlah dan distribusi penduduk
Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar antara lain:[butuh rujukan]
- Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa dan sangat jarang di Maluku dan Papua.
- Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok anak-anak dan remaja masih sangat besar.
- Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.
- Distribusi kegiatan ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar di Pulau Jawa.
- Pembangunan infrastruktur masih tertinggal.
- Indeks kesehatan masih rendah; angka kematian ibu dan angka kematian bayi masih tinggi
Jumlah penduduk menurut pulau
Berikut ini adalah jumlah penduduk menurut kelompok pulau berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020.[10]
Pulau | Jumlah penduduk (juta) | Persentase (%) |
---|---|---|
Jawa | 151,6 | 56,1 |
Sumatra | 58,6 | 21,68 |
Sulawesi | 19,9 | 7,36 |
Kalimantan | 16,6 | 6,15 |
Bali dan Nusa Tenggara | 15 | 5,54 |
Maluku dan Papua | 8,6 | 3,17 |
Jumlah penduduk menurut provinsi
Berikut ini adalah jumlah penduduk menurut provinsi berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 dan 2020.
Nama provinsi | Luas (km²)[11] | Populasi (2010)[12] | Populasi (2020)[9] |
---|---|---|---|
Aceh | 56.500,51 | 4.494.410 | 5.274.871 |
Sumatera Utara | 72.427,81 | 12.982.204 | 14.799.361 |
Sumatera Barat | 42.224,65 | 4.846.909 | 5.534.472 |
Riau | 87.844,23 | 5.538.367 | 6.394.087 |
Jambi | 45.348,49 | 3.092.265 | 3.548.228 |
Sumatera Selatan | 91.592,43 | 7.450.394 | 8.467.432 |
Bengkulu | 19.795,15 | 1.715.518 | 2.010.670 |
Lampung | 37.735,15 | 7.608.405 | 9.007.848 |
Kepulauan Bangka Belitung | 16.424,14 | 1.223.296 | 1.455.678 |
Kepulauan Riau | 8.084,01 | 1.679.163 | 2.064.564 |
Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 740,29 | 9.607.787 | 10.562.088 |
Jawa Barat | 36.925,05 | 43.053.732 | 48.274.162 |
Jawa Tengah | 32.799,71 | 32.382.657 | 36.516.035 |
Daerah Istimewa Yogyakarta | 3.133,15 | 3.457.491 | 3.668.719 |
Jawa Timur | 46.689,64 | 37.476.757 | 40.665.696 |
Banten | 9.018,64 | 10.632.166 | 11.904.562 |
Bali | 5.449,37 | 3.890.757 | 4.317.404 |
Nusa Tenggara Barat | 19.708,79 | 4.500.212 | 5.320.092 |
Nusa Tenggara Timur | 46.137,87 | 4.683.827 | 5.325.566 |
Kalimantan Barat | 120.114,32 | 4.395.983 | 5.414.390 |
Kalimantan Tengah | 153.564,50 | 2.212.089 | 2.669.969 |
Kalimantan Selatan | 37.530,52 | 3.626.616 | 4.073.584 |
Kalimantan Timur | 194.849,08 | 3.553.143 | 3.766.039 |
Kalimantan Utara | 72.567,49 | 738.163 | 701.814 |
Sulawesi Utara | 13.930,73 | 2.270.596 | 2.621.923 |
Sulawesi Tengah | 68.089,83 | 2.635.009 | 2.985.734 |
Sulawesi Selatan | 46.116,45 | 8.034.776 | 9.073.509 |
Sulawesi Tenggara | 36.757,45 | 2.232.586 | 2.624.875 |
Gorontalo | 12.165,44 | 1.040.164 | 1.171.681 |
Sulawesi Barat | 16.787,19 | 1.158.651 | 1.419.229 |
Maluku | 47.350,42 | 1.533.506 | 1.848.923 |
Maluku Utara | 39.959,99 | 1.038.087 | 1.282.937 |
Papua Barat | 114.566,40 | 760.422 | 1.134.068 |
Papua | 309.934,40 | 2.833.381 | 4.303.707 |
Jumlah | — | 237.641.326 | 270.203.917 |
Kelompok etnik
Ada lebih dari 300 kelompok etnik di Indonesia.[13] Proporsi populasi jumlah suku bangsa di Indonesia menurut sensus 2010 sebagai berikut.[14]
Kelompok suku bangsa | Populasi | Persentase |
---|---|---|
Jawa | 95.217.022 | 40,22 |
Sunda | 36.701.670 | 15,5 |
Batak | 8.466.969 | 3,58 |
Madura | 7.179.356 | 3,03 |
Betawi | 6.807.968 | 2,88 |
Minangkabau | 6.462.713 | 2,73 |
Bugis | 6.359.700 | 2,69 |
Melayu | 5.365.399 | 2,27 |
Banten | 4.657.784 | 1,97 |
Banjar | 4.127.124 | 1,74 |
Aceh | 4.091.451 | 1,73 |
Bali | 3.946.416 | 1,67 |
Sasak | 3.173.127 | 1,34 |
Dayak | 3.009.494 | 1,27 |
Tionghoa | 2.832.510 | 1,20 |
Makassar | 2.672.590 | 1,13 |
Cirebon | 1.877.514 | 0,79 |
Gorontalo | 1.251.494 | 0,53 |
Minahasa | 1.237.177 | 0,52 |
Nias | 1.041.925 | 0,44 |
Rasio jenis kelamin
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah atau negara pada suatu waktu tertentu.[15] Rasio jenis kelamin penduduk Indonesia cenderung semakin meningkat dari satu sensus penduduk ke sensus penduduk berikutnya. Secara berturut-turut, angka rasio jenis kelamin berdasarkan sensus penduduk tahun 1971, 1980, 1990, 2000, 2010. dan 2020 adalah 97, 99, 99, 101. 101, dan 102.[16]
Sensus penduduk 2010
Berdasarkan SP2010, jumlah penduduk laki-laki Indonesia sebanyak 119.630.913 jiwa dan perempuan sebanyak 118.010.413 jiwa. Rasio jenis kelamin adalah 101, yang berarti terdapat 101 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Rasio jenis kelamin menurut provinsi, yang terendah adalah 94 di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan tertinggi adalah 113 di Provinsi Papua. Dalam lingkup nasional, rasio jenis kelamin pada kelompok umur 0–4 sebesar 106, umur 5–9 sebesar 106, kelompok umur lima tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 93 sampai dengan 109, dan umur 65+ sebesar 81.
Sensus penduduk 2020
Berdasarkan SP2020, jumlah penduduk laki-laki adalah 136,66 juta (50,58%), sementara jumlah penduduk perempuan adalah 133,54 juta (49,42%). Rasio jenis kelamin penduduk Indonesia adalah 102. Jika ditilik per provinsi, rasio jenis kelamin tertinggi terdapat di Provinsi Papua sebesar 114, sementara rasio terendah ditemukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu sebesar 98.[17]
Umur
Komposisi umur penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk 1971 hingga 2020 dapat dilihat di bawah ini.
Tahun sensus | Proporsi kelompok umur (%)[18] | ||
---|---|---|---|
0–14 tahun | 15–64 tahun | 65+ tahun | |
1971 | 2,49 | 53,39 | 44,12 |
1980 | 3,25 | 55,84 | 40,91 |
1990 | 3,77 | 59,58 | 36,65 |
2000 | 4,53 | 65,03 | 30,44 |
2010 | 5,04 | 66,09 | 28,87 |
2020 | 5,95 | 70,72 | 23,33 |
Agama
Pemerintah Indonesia hanya mengakui enam agama resmi: Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Menurut data Kementerian Agama tahun 2018, sebanyak 86,7% dari 267.670.543 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam; 7,6% adalah Protestan; 3,12% adalah Katolik; 1,74% adalah Hindu; 0,77% adalah Buddha; dan 0,03% adalah Konghucu.[19]
Bahasa
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional di Indonesia. Selain bahasa nasional, masyarakat Indonesia setidaknya juga menguasai satu bahasa daerah, dan sering kali bahasa ibu mereka adalah bahasa daerah tersebut, sedangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua mereka. Menurut Ethnologue, ada 737 bahasa yang masih hidup di Indonesia[20] dan bahasa daerah yang paling banyak dipakai di Indonesia adalah bahasa Jawa.
Jumlah pengguna bahasa sehari-hari di Indonesia menurut sensus 2010 sebagai berikut:
Bahasa | Populasi | Persentase |
---|---|---|
Jawa | 68.044.660 | 31,79 |
Indonesia | 42.682.566 | 19,94 |
Sunda | 32.412.752 | 14,4 |
Melayu | 7.901.386 | 3,69 |
Madura | 7.743.533 | 3,62 |
Minangkabau | 4.232.226 | 1,98 |
Banjar | 3.651.626 | 1,71 |
Bugis | 3.510.249 | 1,64 |
Bali | 3.371.049 | 1,57 |
Batak | 3.318.360 | 1,55 |
Cirebon | 3.086.721 | 1,44 |
Sasak | 2.691.127 | 1,26 |
Aceh | 2.550.055 | 1,19 |
Betawi | 2.244.648 | 1,05 |
Palembang | 2.181.769 | 1,02 |
Pendidikan
Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (Pasal 6 UU No. 20 tahun 2003). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 7–15 tahun yang belum atau tidak sekolah sebesar 2,51 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 6,04 persen.
Ukuran atau indikator untuk melihat kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terkait pendidikan antara lain pendidikan yang ditamatkan dan angka melek huruf (AMH). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 5 tahun ke atas berpendidikan minimal tamat SMP atau sederajat sebesar 40,93 persen. Ini menunjukkan kualitas SDM menurut tingkat pendidikan formalnya relatif masih rendah. AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 92,37 persen yang berarti setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 92 orang yang melek huruf. Penduduk dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.
Catatan
Referensi
Catatan kaki
- ^ Badan Pusat Statistik (21 Januari 2021). "Hasil Sensus Penduduk 2020". BPS. Diakses tanggal 27 April 2021.
- ^ BPS 2011, hlm. 7.
- ^ "Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 (Ribuan)". Badan Pusat Statistik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Maret 2015.
- ^ BPS 2021b, hlm. 8.
- ^ Migiro, Geoffrey (6 Mei 2019). "Most Populated Islands in the World". World Atlas (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 20 April 2021.
- ^ Nitisastro, Widjojo (2006). Population trends in Indonesia (dalam bahasa Inggris). ISBN 9789793780436.
- ^ Badan Pusat Statistik (1962). Sensus Penduduk 1961 Republik Indonesia. Jakarta: Biro Pusat Statistik.
- ^ a b c d e "Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010". Badan Pusat Statistik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 November 2017. Diakses tanggal 20 Juli 2015.
- ^ a b BPS 2021b, hlm. 9.
- ^ BPS 2021a, hlm. 11.
- ^ Berdasarkan Data Wilayah Depdagri. Lihat di situs Depdagri Diarsipkan 2009-08-14 di Wayback Machine.
- ^ BPS 2011, hlm. 29.
- ^ Kuoni - Far East, A world of difference. Page 88. Published 1999 by Kuoni Travel & JPM Publications
- ^ BPS 2011, hlm. 9.
- ^ Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
- ^ BPS 2021a, hlm. 16.
- ^ BPS 2021a, hlm. 17.
- ^ BPS 2021a, hlm. 19.
- ^ "Statistik Umat Menurut Agama di Indonesia". Kementerian Agama Republik Indonesia. 15 Mei 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2020. Diakses tanggal 24 September 2020.
- ^ ethnologue.com
Daftar pustaka
- Badan Pusat Statistik (Oktober 2011), Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010 (PDF), Jakarta: Badan Pusat Statistik, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2017
- Badan Pusat Statistik (21 Januari 2021), Hasil Sensus Penduduk 2020 (PDF), Jakarta: Badan Pusat Statistik
- Badan Pusat Statistik (21 Januari 2021), Berita Resmi Statistik: Hasil Sensus Penduduk 2020, Jakarta: Badan Pusat Statistik