Waring Wera Wanua
World Wide Web[1][2] atau Waring Wera Wanua (bahasa Inggris: World Wide Web), biasa disingkat sebagai WWW adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal pasti sumber daya berguna. WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya WWW hanyalah bagian daripada Internet.[3]
Waring Wera Wanua | |||||
---|---|---|---|---|---|
Tipe | Sistem informasi, hypertext system (en) , bidang khusus dan bidang penelitian | ||||
Versi pertama | 12 Maret 1989 | ||||
| |||||
WWW merupakan kumpulan peladen waring dari seluruh dunia yang mempunyai kegunaan untuk menyediakan data dan informasi untuk dapat digunakan bersama.[4] WWW adalah bagian yang paling menarik dari Internet.[5] Melalui waring, para pengguna dapat mengakses informasi-informasi yang tidak hanya berupa teks tetapi bisa juga berupa gambar, audio, video dan animasi.[5]
Penggunaannya tergolong baru dibandingkan surel, sebenarnya WWW merupakan kumpulan dokumen yang tersimpan di peladen waring, dan yang peladennya tersebar di lima benua yang terhubung menjadi satu melalui jaringan Internet.[5] Dokumen-dokumen informasi ini disimpan atau dibuat dengan format HTML (Hypertext Markup Language).[5]
Suatu halaman dokumen informasi dapat terdiri dari teks yang saling terkait dengan teks lainnya atau bahkan dengan dokumen lain.[5] Keterkaitan halaman melalui teks inilah yang disebut sebagai pranala. Dokumen infomasi ini tidak hanya terdiri dari teks tetapi dapat juga berupa gambar, mengandung suara bahkan klip video.[5] Kaitan antar-dokumen yang seperti itu biasa disebut hipermedia.[5]
Jadi dapat disimpulkan bahwa WWW adalah sekelompok dokumen multimedia yang saling bertautan dengan menggunakan tautan hiperteks. Dengan mengklik pranala, maka para pengguna bisa beralih dari satu dokumen ke dokumen yang lainnya.[5]
Etimologi
suntingKata "Waring Wera Wanua" berasal dari bahasa Jawa Kuno yaitu waring yang bermakna jala, wera yang bermakna luas, dan wanua menggambarkan daerah atau wilayah yang dihuni.[6][7] Dalam bahasa Indonesia waring paling mendekati maknanya adalah jaring dan wanua frasa yang mendekati maknanya adalah benua.
Sejarah
suntingSistem informasi global saling terhubung yang dibayangkan Tim Berners-Lee terwujud pada paruh akhir 1980-an.[8] Pada tahun 1985, Internet global mulai berkembang di Eropa dan Domain Name System/DNS (dasar Uniform Resource Locator/URL) dilahirkan. Tahun 1988, IP antara Eropa dan Amerika Utara tersambung secara langsung untuk pertama kalinya dan Berners-Lee mulai membahas potensi sistem jejaring (web) di CERN.[9] Tanggal 12 Maret 1989, Berners-Lee mengirim sebuah proposal berjudul "Information Management: A Proposal"[10] kepada dewan manajemen CERN. Ia mengusulkan sistem bernama "Mesh" yang menggunakan ENQUIRE, proyek pangkalan data dan perangkat lunak yang ia buat pada tahun 1980. Proposalnya mencantumkan istilah "web" dan menjelaskan sistem manajemen informasi berbasis tautan yang tertanam di dalam teks biasa: "Bayangkan semua referensi dokumen ini tertaut dengan alamat jaringan halaman yang dikandungnya. Jadi, saat membaca dokumen ini, Anda bisa mengakses referensinya dengan sekali klik." Katanya, sistem seperti itu sudah ada sebutannya, hypertext, istilah yang diciptakannya pada tahun 1950-an. Menurut proposal tersebut, tautan hiperteks seharusnya bisa mencakup semua dokumen multimedia, termasuk grafis, suara, dan video, sehingga Berners-Lee mengadopsi istilah hypermedia.[11]
Dengan bantuan rekannya sekaligus pegiat hiperteks, Robert Cailliau, Berners-Lee merilis proposal resmi pada 12 November 1990 untuk membangun sebuah "proyek hiperteks" bernama "WorldWideWeb" (satu kata) sebagai "jejaring dokumen-dokumen hiperteks" yang dibaca menggunakan "peramban" menggunakan arsitektur klien–server.[12] Waktu itu, HTML dan HTTP sudah dikembangkan selama dua bulan dan peladen web pertama akan diuji satu bulan kemudian. Proposal tersebut memperkirakan bahwa tampilan web (read-only) akan dikembangkan dalam kurun tiga bulan. Mereka butuh enam bulan untuk membangun teknologi yang memungkinkan "pembuatan tautan dan materi baru oleh pembaca [agar] kesempatan menulis terbuka selebar-lebarnya" sekaligus "pemberitahuan otomatis kepada pembaca setiap kali ada materi baru yang menarik bagi mereka". Meski target tampilan web tercapai, target kesempatan menulis konten dicapai dalam waktu yang lama (konsep wiki, WebDAV, blog, Web 2.0, dan RSS/Atom).[13]
Proposal WWW dirancang menyerupai pembaca SGML, Dynatext, yang dibuat oleh Electronic Book Technology, pecahan Institute for Research in Information and Scholarship di Universitas Brown. Sistem Dynatext yang dilisensi CERN berperan penting dalam system, licensed by CERN, was a key player in the extension of SGML ISO 8879:1986 to Hypermedia within HyTime, tetapi dinilai terlalu mahal dan kebijakan lisensinya tidak cocok bagi kalangan fisikawan di bidang energi tinggi karena setiap dokumen dan perubahan dokumen dipatok tarif. Berners-Lee menggunakan NeXT Computer sebagai peladen web pertama di dunia dan alat untuk menulis program peramban web pertama, WorldWideWeb, pada tahun 1990. Pada Natal 1990, Berners-Lee telah membangun semua perangkat yang diperlukan untuk operasi web:[14] peramban web pertama (sekaligus penyunting web) dan peladen web pertama. Situs web pertama[15] yang berisi penjelasan proyek WWW diterbitkan pada 20 Desember 1990.[16]
Halaman web pertama diduga hilang, tetapi Paul Jones dari UNC-Chapel Hill di North Carolina mengatakan pada Mei 2013 bahwa Berners-Lee pernah menunjukkan halaman web tertua saat berkunjung ke UNC tahun 1991. Jones menyimpannya di sebuah penggerak magnet optik dan komputer NeXT miliknya.[17] Pada 6 Agustus 1991, Berners-Lee menerbitkan ringkasan proyek Waring Wera Wanua di milis alt.hypertext.[18] Orang sering salah mengira tanggal ini sebagai tanggal peresmian peladen web pertama untuk publik, padahal diresmikan beberapa bulan sebelumnya. Contoh salah kaprah lainnya adalah sejumlah kantor berita melaporkan bahwa foto pertama di Web diterbitkan oleh Berners-Lee pada tahun 1992, foto band Les Horribles Cernettes di CERN yang diambil oleh Silvano de Gennaro; Gennaro membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa media "memelintir sejarah kami demi artikel sensasional murahan".[19]
Server pertama di luar Eropa dipasang di Stanford Linear Accelerator Center (SLAC), Palo Alto, California, untuk menaungi pangkalan data SPIRES-HEP. Tanggal dipasangnya tidak diketahui pasti. World Wide Web Consortium mencantumkan Desember 1992,[20] sedangkan SLAC sendiri mengklaim Desember 1991,[21][22] demikian pula dokumen A Little History of the World Wide Web yang diterbitkan W3C.[23] Konsep dasar hiperteks berasal dari proyek-proyek sebelumnya pada tahun 1960-an, antara lain Hypertext Editing System (HES) di Universitas Brown, Project Xanadu yang dirintis Ted Nelson, dan oN-Line System (NLS) yang dirintis Douglas Engelbart. Nelson dan Engelbart sama-sama terinspirasi oleh memex berbasis mikrofilm yang dijelaskan oleh Vannevar Bush dalam esai "As We May Think" (1945).[24]
Terobosan terbesar Berners-Lee adalah memadukan hiperteks dengan Internet. Dalam bukunya, Weaving The Web, ia menceritakan bahwa ia berkali-kali mengatakan kepada komunitas hiperteks dan Internet bahwa kedua teknologi ini bisa dipadukan. Namun, karena tidak ada yang mau menerima tantangannya, ia melanjutkan sendiri proyeknya. Ia mengembangkan tiga teknologi utama:
- sistem pengidentifikasi unik global untuk sumber-sumber di web dan tempat lain bernama pengidentifikasi dokumen universal (UDI), kelak berganti nama menjadi lokator sumber seragam (URL) dan pengidentifikasi sumber seragam (URI);
- bahasa tampilan Bahasa Markah Hiperteks (HTML);
- Protokol Transfer Hiperteks (HTTP).[25]
Waring Wera Wanua jauh berbeda dengan sistem hiperteks lainnya yang sudah ada waktu itu. Web hanya memerlukan tautan searah (unidirectional). Jadi, seseorang bisa membuat tautan ke sumber lain tanpa campur tangan pemilik sumbernya. Tautan searah mengurangi beban pembangunan peladen dan peramban web, tetapi menjadi sumber masalah kronis baru bernama link rot (tautan putus). Berbeda dengan pendahulu-pendahulunya seperti HyperCard, Waring Wera Wanua bebas hak milik (non-proprietary) sehingga orang-orang bisa membangun server dan klien secara terpisah dan menambahkan ekstensi tanpa lisensi. Pada 30 April 1993, CERN mengumumkan bahwa Waring Wera Wanua dapat diakses gratis oleh siapa saja tanpa tarif apapun.[26] Dua bulan usai pengumuman berakhirnya masa gratis protokol Gopher, pengguna langsung beralih dari Gopher ke Web. Peramban web awal yang populer waktu itu adalah ViolaWWW di sistem operasi Unix dan X Window System.
Sejarawan umumnya sepakat bahwa titik balik Waring Wera Wanua terjadi ketika[27] peramban web Mosaic[28] diperkenalkan tahun 1993. Mosaic adalah peramban grafis yang dikembangkan oleh tim bentukan Marc Andreessen di National Center for Supercomputing Applications-University of Illinois at Urbana–Champaign (NCSA-UIUC). Anggaran pengembangan Mosaic berasal dari US High-Performance Computing and Communications Initiative dan High Performance Computing Act of 1991, salah satu proyek komputasi yang dirintis Senator Al Gore.[29] Sebelum Mosaic dirilis, tampilan grafis jarang dipadukan dengan teks di dalam halaman web. Selain itu, web tidak begitu populer bila dibandingkan dengan protokol-protokol Internet lama seperti Gopher dan Wide Area Information Servers (WAIS). Antarmuka pengguna grafis Mosaic memungkinkan web menjelma sebagai protokol Internet terpopuler. World Wide Web Consortium (W3C) didirikan oleh Tim Berners-Lee setelah ia keluar dari Organisasi Penelitian Nuklir Eropa (CERN) pada Oktober 1994. W3C dibentuk di Massachusetts Institute of Technology Laboratory for Computer Science (MIT/LCS) atas bantuan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) yang sebelumnya ikut merintis Internet; satu tahun kemudian, cabang kedua didirikan di INRIA (laboratorium penelitian komputer nasional Perancis) atas bantuan Direktorat Jenderal Masyarakat Informasi (DG InfSo) Komisi Eropa; lalu pada tahun 1996, cabang ketiga didirikan di Universitas Keio, Jepang. Pada akhir 1994, jumlah situs web masih sedikit, tetapi banyak situs besar yang merintis atau menginspirasi situs-situs populer saat ini.
Seiring populernya Internet, situs web dikembangkan di seluruh penjuru dunia. Perkembangan ini mendorong pembuatan standar protokol dan format web global. Berners-Lee tetap memandu pengembangan beberapa standar web seperti bahasa markah untuk membuat halaman web. Ia juga mengusung konsep Web Semantik. Waring Wera Wanua memungkinkan informasi tersebar melalui Internet dengan format yang ramah pengguna dan fleksibel. WWW berperan penting dalam memasyarakatkan Internet.[30] Meski kedua istilah itu sering dianggap sama, Waring Wera Wanua berbeda dengan Internet.[31] Web adalah ruang informasi yang mengandung dokumen dan sumber yang saling tertaut (hyperlinked) dan ditandai oleh URI.[32] Web dijalankan sebagai perangkat lunak klien-server menggunakan protokol-protokol Internet seperti TCP/IP dan HTTP. Berners-Lee dianugerahi gelar ksatria pada tahun 2004 oleh Ratu Elizabeth II atas "jasa-jasanya dalam pengembangan Internet global".[33][34]
Waring 1.0, 2.0, dan 3.0
suntingWaring adalah suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI). Secara umum, Waring 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif.Secara garis besar, sifat Waring 1.0 adalah Read.
Lalu, tak lama kemudian muncullah Waring 2.0 yang merupakan revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, juga merupakan suatu percobaan untuk memahami aturan untuk mencapai keberhasilan platform baru.Sifat Waring 2.0 adalah Read-Write. Era Waring 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk komunitas daring besar yang menghapuskan sifat-sifat individu.
Sedangkan letak perbedaan Waring 1.0 dan Waring 2.0 yaitu:
- Perilaku pengguna Membaca Menulis
- Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
- Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
- Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
- Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif
- Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag
- Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi
- Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring
- Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna
Yang menjadi kunci perbedaan dalam Waring 2.0 dan Waring 1.0 adalah keterbatasan pada Waring 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam situs waring tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya.Sedangkan Waring 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu situs waring tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan.Kemampuan web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, voice dapat dilakukan layaknya aplikasi desktop.
Selanjutnya adalah Waring 3.0, jika dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet ada yang namanya Waring 3.0.Konsep ini dapat diandaikan sebuah situs waring sebagai sebuah intelektualitas buatan (Artificial Intelegence). Aplikasi–aplikasi daring dalam situs waring dapat saling berinteraksi, kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya web service.
Di waring 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia TI dengan dunia telekomunikasi. Dunia waring dan telco berkembang pesat seiring dengan kebutuhan pengguna. Penggunaan perangkat TI dan telekomunikasi nantinya sudah seperti sama saja tidak ada bedanya. Saat ini saja pertanda seperti itu sudah mulai bisa kita rasakan walaupun masih belum sempurna. Kita bisa menonton tivi di ponsel atau komputer, bisa mengakses internet di ponsel, bisa melakukan SMS dan telepon dari komputer. Ya karena konvergensi terhadap berbagai perangkat seperti hukum alam yang tidak bisa dielakkan. Semua mengalami evolusi menuju dunia yang lebih maju.
Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.
Permasalahan yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan layanan berbasis teknologi Web 3.0 masih harus menarik napas penjang. Namun karena Web 3.0 sendiri masih dalam pengembangan, seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita masih bisa mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi akan semakin murah nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas.
Web 1.07801057905
suntingMerupakan teknologi Web generasi pertama yang merupakan revolusi baru di dunia Internet karena telah mengubah cara kerja dunia industri dan media. Pada dasarnya, Situs web yang dibangun pada generasi pertama ini secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Berbagai Situs web seperti situs berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com” dapat dikategorikan ke dalam jenis ini.
Web 2.0
suntingWeb 2.0 Istilah Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004 sebagai teknologi Web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi secara daring. Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut: “Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut” Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”, “del.icio.us”) adalah teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web.
Pada umumnya, Situs web yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
- CSS (Cascading Style Sheets)
- Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax
- Markup XHTML
- Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom
- URL yang valid
- Folksonomies
- Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Situs web
- XML Web-Service API
Web 3.0 / Semantic Web
suntingWalaupun masih dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0 sangat beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan perangkat lunak bersifat on-demand. Namun, menurut John Markoff, Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data daring.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun Semantic Web adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.
Mungkin ini beberapa referensi ciri khas dari web 3.0
- Transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
- Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
- Network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and
cloud computing; - Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
- Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas–bebasnya.
- The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-
based datastores; - Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD (World Wide Database).
- Intelligent applications.
Dari seluruh sifat dan kriteria tersebut, yang bisa dijelaskan dan masih dapat diperkirakan berhasil barulah semantic web.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Harimansyah, Ganjar. "Bahasa Indonesia di Dunia Siber: Komunikasi Berperantarakan Komputer-Internet". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. Diakses tanggal 4 Agustus 2020.
- ^ "Arti kata Waring Wera Wanua". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 4 Agustus 2020.
- ^ Darma, Jarot S., Shenia A (2009). Buku Pintar Menguasai Internet. Media Kita. ISBN 979-794-172-8.
- ^ Kurweni Ukar, S.E.,Ak. (2006). Student Guide Series Pengenalan Komputer. Elex Media Komputindo. ISBN 979-20-8802-4.
- ^ a b c d e f g h Sunarto, S.Kom (2006). Teknologi Informasi & Komunikasi untuk SMP IX. Grasindo. ISBN 9789790251540.
- ^ "[Rantau-Net] www = waring wera wanua". The Mail Archive. 13 Juni 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-08. Diakses tanggal 08 November 2019.
- ^ Moeliono, Anton M.; Puspita, Dewi; Afrila, Meryna (2011). Butir-Butir Perencanaan Bahasa : kumpulan makalah Dr. Hasan Alwi. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. hlm. 256. ISBN 9789790690820.
Alternatif pertama berasal dari bahasa Jawa Kuna: waring berarti jala, wera bermakna luas, dan wanua menggambarkan daerah atau wilayah yang dihuni.
- ^ Enzer, Larry (August 31, 2018). "The Evolution of the World Wide Web". Monmouth Web Developers. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-18. Diakses tanggal August 31, 2018.
- ^ "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 November 2015. Diakses tanggal 26 August 2015.
- ^ Aja Romano (12 March 2019). "The World Wide Web—not the internet—turns 30 years old". Vox.com.
- ^ Berners-Lee, Tim (March 1989). "Information Management: A Proposal". W3C. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 March 2009. Diakses tanggal 27 July 2009.
- ^ Berners-Lee, Tim; Cailliau, Robert (12 November 1990). "WorldWideWeb: Proposal for a HyperText Project". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 May 2015. Diakses tanggal 12 May 2015.
- ^ "Tim Berners-Lee's original World Wide Web browser". Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 July 2011.
With recent phenomena like blogs and wikis, the Web is beginning to develop the kind of collaborative nature that its inventor envisaged from the start.
- ^ "Tim Berners-Lee: client". W3.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2009. Diakses tanggal 27 July 2009.
- ^ "First Web pages". W3.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 January 2010. Diakses tanggal 27 July 2009.
- ^ "The birth of the web". CERN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2015. Diakses tanggal 23 December 2015.
- ^ Murawski, John (24 May 2013). "Hunt for world's oldest WWW page leads to UNC Chapel Hill". News & Observer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 June 2013.
- ^ "Short summary of the World Wide Web project". 6 August 1991. Diakses tanggal 27 July 2009.
- ^ "Silvano de Gennaro disclaims 'the first photo on the Web'". Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 August 2012. Diakses tanggal 27 July 2012.
If you read well our website, it says that it was, to our knowledge, the 'first photo of a band'. Dozens of media are totally distorting our words for the sake of cheap sensationalism. Nobody knows which was the first photo on the Web.
- ^ "W3C timeline". Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2010. Diakses tanggal 30 March 2010.
- ^ "The Early World Wide Web at SLAC". Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 November 2005.
- ^ "About SPIRES". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 February 2010. Diakses tanggal 30 March 2010.
- ^ "A Little History of the World Wide Web". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 May 2013.
- ^ Conklin, Jeff (1987), IEEE Computer, 20 (9), hlm. 17–41
- ^ "Inventor of the Week Archive: The World Wide Web". Massachusetts Institute of Technology: MIT School of Engineering. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 June 2010. Diakses tanggal 23 July 2009.
- ^ "Ten Years Public Domain for the Original Web Software". Tenyears-www.web.cern.ch. 30 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 August 2009. Diakses tanggal 27 July 2009.
- ^ "Mosaic Web Browser History – NCSA, Marc Andreessen, Eric Bina". Livinginternet.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-18. Diakses tanggal 27 July 2009.
- ^ "NCSA Mosaic – September 10, 1993 Demo". Totic.org. Diakses tanggal 27 July 2009.
- ^ "Vice President Al Gore's ENIAC Anniversary Speech". Cs.washington.edu. 14 February 1996. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 February 2009. Diakses tanggal 27 July 2009.
- ^ "Internet legal definition of Internet". West's Encyclopedia of American Law, edition 2. Free Online Law Dictionary. 15 July 2009. Diakses tanggal 25 November 2008.
- ^ "WWW (World Wide Web) Definition". TechTerms. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 May 2009. Diakses tanggal 19 February 2010.
- ^ Jacobs, Ian; Walsh, Norman (15 December 2004). "Architecture of the World Wide Web, Volume One". Introduction: W3C. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 February 2015. Diakses tanggal 11 February 2015.
- ^ "Supplement no.1, Diplomatic and Overseas List, K.B.E." (PDF). thegazette.co.uk. The Gazette. 31 December 2003. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 3 February 2016. Diakses tanggal 7 February 2016.
- ^ "Web's inventor gets a knighthood". BBC. 31 December 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2007. Diakses tanggal 25 May 2008.
<ref>
dengan nama "wright2009" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.Bacaan lanjutan
sunting- Berners-Lee, Tim; Bray, Tim; Connolly, Dan; Cotton, Paul; Fielding, Roy; Jeckle, Mario; Lilley, Chris; Mendelsohn, Noah; Orchard, David; Walsh, Norman; Williams, Stuart (15 December 2004). "Architecture of the World Wide Web, Volume One". Version 20041215. W3C.
- Berners-Lee, Tim (August 1996). "The World Wide Web: Past, Present and Future".
- Fielding, R.; Gettys, J.; Mogul, J.; Frystyk, H.; Masinter, L.; Leach, P.; Berners-Lee, T. (June 1999). "Hypertext Transfer Protocol – HTTP/1.1". Request For Comments 2616. Information Sciences Institute.
- Niels Brügger, ed. Web History (2010) 362 pages; Historical perspective on the World Wide Web, including issues of culture, content, and preservation.
- Polo, Luciano (2003). "World Wide Web Technology Architecture: A Conceptual Analysis". New Devices.
- Skau, H.O. (March 1990). "The World Wide Web and Health Information". New Devices.
Pranala luar
sunting- Situs web pertama
- Arsip situs web pertama
- Internet Statistics: Growth and Usage of the Web and the Internet
- Living Internet Diarsipkan 2009-01-07 di Wayback Machine., sejarah Internet dan Waring Wera Wanua
- Web Design and Development di Curlie (dari DMOZ)
- World Wide Web Consortium (W3C)
- W3C Recommendations Reduce "World Wide Wait"
- World Wide Web Size, perkiraan ukuran Waring Wera Wanua setiap hari
- Antonio A. Casilli, Some Elements for a Sociology of Online Interactions
- The Erdős Webgraph Server Diarsipkan 2021-03-01 di Wayback Machine.
- The 25th Anniversary of the World Wide Web Diarsipkan 2021-07-11 di Wayback Machine., video animasi USAID dan TechChange yang mendalami peran WWW dalam menangani kemiskinan ekstrem