Orang Han

kelompok etnik yang berasal dari Dataran Tengah Tiongkok
(Dialihkan dari Suku Han)

Orang Han (Hanzi sederhana: 汉族;zh; Hanzi tradisional: 漢族;zh; Pinyin: Hàn Zú) adalah sebuah kelompok etnik mayoritas di Tiongkok. Kelompok ini mendapat namanya dari dinasti Han dan telah mempunyai sejarah yang panjang sejak 2.200 tahun yang lalu. "Han" digunakan untuk menyebut bangsa Tiongkok sejak lama karena kejayaan dinasti Han tersebut, yang memerintah Tiongkok selama 400 tahun lebih, meletakkan banyak dasar bagi perkembangan kebudayaan, identitas kebangsaan dan nasionalisme, ekonomi dan politik.

Orang Han
(漢族 atau 汉族)
Jumlah populasi
1.310.000.000 (satu miliar tiga ratus sepuluh juta)
19,73% populasi dunia
(estimasi)
Daerah dengan populasi signifikan
 Tiongkok1.317.541.842[1]
 Taiwan22.575.365[2]
 Hong Kong7.393.410[3]
 Singapura2.984.936[4]
 Makau433.641[5]
 Thailand9.053.240[6]
 Malaysia7.590.500[7]
 Amerika Serikat5.376.031[8]
 Indonesia2.852.200[9]
 Kanada1.612.173[10]
 Peru1.300.000[11]
 Vietnam1.263.570[12]
 Filipina1.146.250[13]
 Myanmar1.101.314[14]
 Rusia998.000[15]
 Australia614.694[16]
 Jepang519.561[17]
 Kamboja343.855[18]
 Inggris296.623[19]
 Prancis230.515[20]
 India189.470[21]
 Laos185.765[22]
 Brasil151.649[23]
 Belanda144.928[24]
 Korea Selatan137.790[25]
 Italia128.000[26]
 Selandia Baru147.570[27]
 Panamalebih dari 100.000[28]
 Serbialebih dari 100.000[29]
 Irlandia11.218[30]
Bahasa
Tionghoa
Agama
Mayoritas: Tidak beragama, Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme, minoritas: Kekristenan dan Islam

Orang Han merupakan kelompok etnik terbesar di dunia; 19% dari populasi dunia dan 91% populasi Republik Rakyat Tiongkok berasal dari kelompok ini.

Persebaran

sunting
 
Delapan area dialek utama Mandarin di Tiongkok daratan

Tiongkok

sunting

Mayoritas Han – lebih dari 1,2 miliar – tinggal di area di bawah yurisdiksi Republik Rakyat Tiongkok (RRT), di mana mereka membentuk 90% keseluruhan populasi.[1] Han di Tiongkok adalah kelompok yang dominan dalam budaya, ekonomi dan politik jika disandingkan dengan minoritas non-Han di sepanjang sebagian besar sejarah tercatat Tiongkok.[2][3] Han hampir menjadi mayoritas di setiap provinsi, municipality dan daerah otonomi Tiongkok kecuali di daerah otonomi Xinjiang (38% atau 40% pada tahun 2010) dan Daerah Otonomi Tibet (8% pada 2014), di mana masing-masing Uighur dan Tibet adalah kelompok mayoritasnya.

Hong Kong dan Makau

sunting

Han juga membentuk mayoritas di dua daerah administratif istimewa RRT – 92,2% populasi di Hong Kong dan 88,4% di Makau.[4][5][Verifikasi gagal] Han di Hong Kong dan Makau adalah mayoritas dominan dalam budaya, ekonomi dan politik jika disandingkan dengan minoritas non-Han.[6][7]

Asia Tenggara

sunting

Hampir 30 hingga 40 juta orang keturunan Han tinggal di Asia Tenggara.[8] Menurut studi sebuah genetik populasi, Singapura adalah "negara dengan proporsi Han terbesar" di Asia Tenggara.[9] Singapura adalah satu-satunya negara di dunia di mana Tionghoa Perantauan membentuk mayoritas populasi dan menjadi mayoritas dominan dalam budaya, ekonomi dan politik jika disandingkan dengan minoritas non-Han.[7][10][6] Hingga beberapa dekade terakhir, komunitas perantauan Han mayoritas berasal dari area di Tiongkok Timur dan Tenggara (khususnya provinsi Guangdong, Fujian, Guangxi, Yunnan dan Zhejiang).[9]

Taiwan

sunting
 
Kuil Lungshan di Manka di Taipei

Ada lebih dari 22 juta orang keturunan Han yang tinggal di Taiwan.[11] Awalnya, para migran ini memilih tinggal di lokasi yang serupa dengan tempat yang mereka tinggalkan di Tiongkok daratan, tidak peduli mereka tiba di Taiwan bagian utara atau selatan. Imigran Hoklo dari Quanzhou bermukim di wilayah pesisir dan orang dari Zhangzhou cenderung berkumpul di dataran pedalaman, sementara Hakka menghuni area perbukitan.

Kerusuhan dan ketegangan antara dua kelompok atas tanah, air, ethno-rasial, dan perbedaan budaya mengakibatkan relokasi beberapa komunitas dan lama kelamaan, terjadi beragam tingkat pernikahan silang dan asimilasi. Di Taiwan, Han (yaitu para pemukim Han awal dan orang Tiongkok daratan baru-baru ini yang tiba di Taiwan bersama Chiang Kai-shek pada 1949) membentuk lebih dari 95% populasi. Kelompok ini juga merupakan mayoritas dominan dalam politik, budaya dan ekonomi jika disandingkan dengan penduduk asli Taiwan non-Han.[7][6]

Lainnya

sunting

Total populasi Tionghoa perantauan di seluruh dunia berjumlah 60 juta orang.[12][13][14] Han perantauan bermukim di beberapa negara dunia, khususnya di Dunia Barat di mana hampir 4 juta orang keturunan Han tinggal di Amerika Serikat (1,5% populasi),[15] lebih dari 1 juta di Australia (5,6%)[16][Verifikasi gagal] dan 1,5 juta di Kanada (5,1%),[17][18][Verifikasi gagal] hampir 231.000 di Selandia Baru (4,9%),[19][Verifikasi gagal] dan sebanyak 750.000 di Afrika Sub-Sahara.[20]

Lihat pula

sunting

Templat:Kelompok etnik di Tiongkok


  1. ^ CIA Factbook Diarsipkan 13 February 2021 di Wayback Machine.: "Han Chinese 91.6%" out of a reported population of 1,384,688,986 billion (July 2018 est.)
  2. ^ Chua, Amy (2003). World On Fire. Knopf Doubleday Publishing. hlm. 177. ISBN 978-0-385-72186-8. 
  3. ^ Chua, Amy L. (2000). "The Paradox of Free Market Democracy: Rethinking Development Policy". Harvard International Law Journal. 41: 325. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 February 2021. Diakses tanggal 13 January 2018. 
  4. ^ 2016 Population By-census – Summary Results (Laporan). Census and Statistics Department. February 2016. hlm. 37. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 November 2017. Diakses tanggal 14 March 2017. 
  5. ^ 2016 Population By-Census Detailed Results (Laporan). Statistics and Census Service. May 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 August 2021. Diakses tanggal 25 July 2019. 
  6. ^ a b c Chua, Amy L. (2000). "The Paradox of Free Market Democracy: Rethinking Development Policy". Harvard International Law Journal. 41: 328. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 February 2021. Diakses tanggal 13 January 2018. 
  7. ^ a b c Chua, Amy (2003). World On Fire. Knopf Doubleday Publishing. hlm. 178. ISBN 978-0-385-72186-8. 
  8. ^ Han, Enze (28 December 2017). "Bifurcated Homeland and Diaspora Politics in China and Taiwan towards the Overseas Chinese in Southeast Asia". Politics and Public Administration. Journal of Ethnic and Migration Studies. Hong Kong: Routledge. 45 (1): 582. doi:10.1080/1369183X.2017.1409172 . 
  9. ^ a b Yim, Onn Siong (2005). Y chromosome diversity in Singaporean Han Chinese population subgroups (Tesis Master). National University of Singapore. http://scholarbank.nus.edu.sg/handle/10635/27767. Diakses pada 26 May 2016. 
  10. ^ Vatikiotis, Michael (12 February 1998). Entrerepeeneurs (PDF). Bangkok: Far Eastern Economic Review. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 August 2017. Diakses tanggal 26 July 2019. 
  11. ^ "Taiwan Population (2017) – World Population Review". worldpopulationreview.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 October 2021. Diakses tanggal 23 January 2017. 
  12. ^ "Chinese education companies scramble to teach Overseas Children to learn Chinese language". GETChina Insights. 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 February 2024. Diakses tanggal 15 February 2024. 
  13. ^ Zhuang, Guotu (2021). "The Overseas Chinese: A Long History". UNESDOC. hlm. 24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 February 2024. Diakses tanggal 15 February 2024. 
  14. ^ Suryadinata, Leo (2017). "Blurring the Distinction between huaqiao and huaren: China's Changing Policy towards the Chinese Overseas". Southeast Asian Affairs. 2017 (1): 101–113. doi:10.1355/aa17-1f. JSTOR 26492596. Project MUSE 658015. 
  15. ^ "American FactFinder - Results". U.S. Census Bureau. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2019. Diakses tanggal 16 September 2018. 
  16. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama 2016Aus
  17. ^ "Immigration and Ethnocultural Diversity Highlight Tables". statcan.gc.ca. 25 October 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 October 2017. Diakses tanggal 20 February 2020. 
  18. ^ "Immigration and Ethnocultural Diversity in Canada". statcan.gc.ca. 8 May 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2021. Diakses tanggal 20 February 2020. 
  19. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama autogenerated3
  20. ^ China and Africa: Stronger Economic Ties Mean More Migration Diarsipkan 29 January 2014 di Wayback Machine., By Malia Politzer, Migration Information Source, August 2008.