Doa Rosario

Salah satu doa dalam tradisi Gereja Katolik Roma
(Dialihkan dari Rosario)

Doa Rosario merupakan salah satu doa dalam tradisi Gereja Katolik.

Rosario

Sejarah

sunting

Asal usul doa rosario tidak dapat ditentukan secara jelas secara histories, karena terbentuknya setahap semi setahap. Digunakannya ‘butir-butir’ sebagai alat bantu doa juga merupakan tradisi sejak zaman Gereja awal atau bahkan sebelumnya. Pada abad pertengahan, butir-butir ini dipakai untuk menghitung doa Bapa Kami dan Salam Maria di biara-biara.[1]

Tradisi mengatakan bahwa St. Dominic (1221) adalah santo yang menyebarkan doa rosario, seperti yang kita kenal sekarang. Ia berkhotbah tentang rosario ini pada pelayanannya di antara para Albigensian yang tidak mempercayai misteri kehidupan Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia. Oleh karena itu, tujuan utama pendarasan doa rosario adalah untuk merenungkan misteri kehidupan Kristus. Walaupun catatan riwayat hidupnya tidak menuliskan bahwa St. Dominic menyusun doa rosario, dan juga konstitusi Dominikan tidak menyebutkannya sebagai pencipta doa rosario, namun peran Santo Dominic cukup besar dalam memperkenalkannya kepada umat. Santo Dominic sendiri adalah saksi hidup yang mendoakan doa rosario tersebut. Namun doa tersebut dalam bentuknya seperti sekarang merupakan hasil pertumbuhan devosi yang terjadi beratus tahun setelah kematian St. Dominic. Doa rosario sendiri mulai popular di sekitar tahun 1600-1700 an, terutama setelah kemenangan pasukan Kristen di Lepanto, pada tahun 1571. Saat itu, negara- negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman , sehingga terdapat ancaman yang genting bahwa agama Kristen akan terancam punah di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Paus Pius V memerintahkan umat Katolik untuk berdoa rosario untuk memohon dukungan doa Bunda Maria, agar pasukan Kristen memperoleh kemenangan. Perintah ini dilakukan oleh Don Juan (John) dari Austria , komandan armada, demikian juga, oleh umat Katolik di seluruh Eropa untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak ini. Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama- sama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun tampaknya mustahil, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober tersebut.[2]

Makna doa Rosario

sunting

Doa Rosario adalah doa renungan

sunting

Doa Rosario adalah doa renungan. Sambil mendaraskan doa Salam Maria berulang-ulang (10 kali) para pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam rosario. Pemahaman dan praktik ini sangat ditekankan oleh sejumlah dokumen/pernyataan pimpinan Gereja:

  1. Doa Rosario adalah salah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga. Rosario adalah doa renungan yang khas. (Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae no. 5)
  2. Doa Rosario adalah sarana yang paling efektif untuk mengembangkan diri di kalangan kaum beriman, suatu komitmen untuk merenungkan misteri Kristiani; ini sudah saya usulkan dalam surat Apostolik Novo Millennio Ineunte sebagai "latihan kekudusan" yang sejati. Kita memerlukan kehidupan Kristiani yang menonjol dalam seni berdoa. (No. 32: AAS 93 (2001), 288)
  3. Doa Rosario adalah doa renungan yang sangat indah. Tanpa unsur renungan, doa Rosario akan kehilangan maknanya. Tanpa renungan, doa Rosario menjadi ibarat tubuh tanpa jiwa, dan ada bahaya bahwa pendarasannya akan menjadi pengulangan kata-kata secara mekanis. Ini bertentangan dengan anjuran Yesus: 'Dalam doamu, janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan' (Mat 6:7). Sedari hakikatnya, pendarasan Rosario membangun irama yang tenang dan tetap. Ini akan membantu orang untuk merenungkan misteri-misteri kehidupan Kristus. (Anjuran Apostolik Marialis Cultus, 2 Februari 1974, 156; RPM no. 12)

Doa Rosario adalah ringkasan Injil

sunting

Doa Rosario adalah "ringkasan Injil", karena di dalamnya dirangkai dan direnungkan sejarah keselamatan yang dipaparkan dalam Injil; mulai kisah-kisah sekitar inkarnasi sampai dengan kebangkitan dan kenaikan Tuhan. Dengan ditambahkannya satu rangkaian peristiwa baru, yakni peristiwa terang, doa Rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh. Kini renungan Rosario mencakup: peristiwa-peristiwa sekitar inkarnasi dan masa kecil Yesus (peristiwa-peristiwa gembira), peristiwa-peristiwa amat penting dalam pelayanan Yesus di hadapan umum (peristiwa-peristiwa terang), peristiwa-peristiwa sekitar sengsara-Nya (peristiwa-peristiwa sedih), dan kenangan akan kebangkitan-Nya (peristiwa-peristiwa mulia). (RPM no. 19)

Doa Rosario adalah doa Kristologis

sunting

Doa Rosario adalah salah satu doa Kristiani yang sangat Injili, yang intinya adalah renungan tentang Kristus. Sebagai doa Injil, Rosario dipusatkan pada misteri inkarnasi yang menyelamatkan, dan memiliki orientasi Kristologis yang gamblang. Unsurnya yang paling khas adalah pendarasan doa Salam Maria secara berantai. Tetapi puncak dari Salam Maria sendiri adalah nama Yesus. Nama ini menjadi puncak baik dari kabar/salam malaikat, "Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu," maupun dari salam ibu Yohanes Pembaptis, "Terpujilah buah tubuhmu" (Luk 1:42). Pendarasan Salam Maria secara berantai itu menjadi bingkai, di mana dirajut renungan atau kontemplasi atas misteri-misteri yang ditampilkan lewat Rosario. (Paus Paulus VI, Anjuran Apostolik Marialis Cultus, 2 Februari 1974, 46)

Untaian rosario

sunting

Doa Rosario melahirkan sebuah alat untuk menghitung jumlah doa Salam Maria yang didaraskan, yakni Rosario atau kalung Rosario. Jari-jari tangan bergerak dari satu manik-manik ke satu manik-manik lainnya sejalan dengan didaraskannya doa. Tanpa harus menghitung di dalam ingatan jumlah doa Salam Maria yang didaraskan, pikiran seseorang akan lebih bisa mendalami, dalam meditasi, peristiwa-peristiwa suci dalam Doa Rosario.

Lima dekade rosario meliputi lima kelompok sepuluh manik-manik, dengan tambahan manik-manik besar pada tempat longgar sebelum tiap dekade-nya. Doa Salam Maria diucapkan pada tiap manik-manik dalam sebuah dekade, sementara doa Bapa Kami diucapkan pada manik-manik besar. Sebuah peristiwa baru diumumkan dan didalami pada saat jari tangan berhenti pada manik-manik yang besar.

Beberapa rosario, terutama yang digunakan oleh beberapa ordo/tarekat keagamaan, memiliki lima belas dekade, merujuk pada lima belas peristiwa suci tradisional dari Doa Rosario. Baik rosario dengan lima maupun lima belas dekade semuanya terikat pada sebuah untaian pendek, yang bermula pada sebuah Crucifix diikuti oleh sebuah manik-manik besar, tiga manik-manik kecil dan sebuah manik-manik besar sebelum menyambung pada keseluruhan rosario tadi. Pendarasan rosario dimulai pada untaian pendek, mengucapkan Kredo Para Rasul (Aku Percaya) di Crucifix, satu doa Bapa Kami pada manik-manik besar pertama, tiga doa Salam Maria pada tiga manik-manik kecil berikutnya, dan doa Kemuliaan pada manik-manik besar berikutnya. Pendarasan dekade-dekade rosario lantas mengikuti.

Walaupun menghitung doa dengan menggunakan untaian manik-manik telah menjadi kebiasaan, Doa Rosario nyatanya tidak mengharuskan penggunaan untaian manik-manik tersebut. Doa ini bisa didaraskan dengan menggunakan alat-alat menghitung lainnya, dengan menghitung menggunakan jari tangan seseorang, atau menghitungnya tanpa alat apa pun.

Doa-doa dalam Rosario

sunting

Tanda Salib

Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.

Syahadat Para Rasul

Aku percaya akan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi;
dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita;
yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria;
yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus;
disalibkan, wafat dan dimakamkan;
yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa;
dari situ Ia akan datang, mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang Kudus,
persekutuan para kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan,
kehidupan kekal,
Amin.

Bapa Kami

Bapa Kami yang ada di dalam surga, dimuliakanlah nama-Mu,
datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu,
di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat,
Amin.

Salam Maria

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu,
terpujilah engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Santa Maria, Bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan waktu kami mati,
Amin.

Kemuliaan

Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad,
Amin.

Terpujilah ...

Terpujilah nama Yesus, Bunda Maria dan Santo Yosef,
sekarang dan selama-lamanya.

Doa Fatima

Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami.
Selamatkanlah kami dari api neraka,
dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga,
terlebih jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu,
Amin.

Datanglah Roh Kudus! Datanglah dengan kekuatan perantaraan Bunda Maria yang tak bernoda, mempelaimu yang terkasih. Bunda Maria aku mencitaimu, lindungilah kami, Selamatkan kami, selamatkanlah dunia.
Amin.

Peristiwa-peristiwa dalam Doa Rosario

sunting
  • Peristiwa-peristiwa Gembira: Pada hari Senin dan Sabtu; pada masa Adven dan Natal.
  • Peristiwa-peristiwa Sedih: Pada hari Selasa dan Jumat; pada masa Puasa.
  • Peristiwa-peristiwa Mulia: Pada hari Rabu dan Minggu; pada masa Paskah.
  • Peristiwa-peristiwa Terang: Pada hari Kamis.

Peristiwa Gembira

sunting

1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Luk 1:26-38)

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau; jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai dia Yesus (Luk1:28b,30b-31).

Bapa, jika Engkau bersabda maka semuanya terjadi. Bersabdalah, ya Bapa, aku ini hambaMu, terjadilah padaku menurut kehendakMu.

2. Maria mengunjungi Elisabet, saudarinya (Luk 1:39-45)

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? (Luk1:42-43)

Bapa, hatiku memuliakan Dikau dan jiwaku bersorak sorai karena Engkau Allah penuh kasih. Engkau menciptakan dan memelihara kami, anak-anak-Mu.

3. Yesus dilahirkan di Bethlehem (Luk 2:1-7)

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud--supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Maria melahirkan seorang anak laki-laki, lalu dibungkusnya dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan (Luk 2:7)

Bapa, kami bersyukur karena Engkau telah merelakan PutraMu menjadi manusia demi menebus dan mengampuni dosa-dosa kami jadikan kami layak menjadi anak-anakMu.

4. Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Luk 2:22-40)

Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah",dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Simeon berkata pada Maria, Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan. Kelak suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri (Luk 2:34-35).

Bapa, kami mempersembahkan segenap diri kami kepadaMu. Terimalah kami sebagai persembahan yang layak, demi jasa PutraMu, Juruselamat kami.

5. Yesus diketemukan dalam Bait Allah (Luk 2:41-52)

Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau. "Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Mengapa kamu mencari Aku? Tidaklah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam Rumah Bapa-Ku? Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka (Luk 2:49-50).

Bapa, Putra-Mu sepenuhnya hidup demi kemuliaan-Mu dan keselamatan kami. Bentuklah kami menjadi serupa dengan PutraMu.

Peristiwa Terang

sunting

1. Yesus dibaptis di Sungai Yordan (Mat 3: 13-17)

Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga mengatakan, "Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Mat 3:16-17).

Bapa, kamipun Engkau beri misi sebagai anak-Mu dan pengikut Yesus. Buatlah kami menerima tugas itu dengan hati terbuka dan penuh suka cita.

2. Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta perkawinan di Kana (Yoh 2:1-12)

Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Atas permintaan Maria, bunda-Nya, Yesus mengatasi kekurangan anggur. Hal itu dilakukan Yesus sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya (Yoh 2:11).

Bapa, tolonglah kami mampu menghadapi setiap masalah hidup ini dengan tenang sambil mengandalkan kasih-Mu kepada kami.

3. Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan (Mat 3:2, 4:17-23, Mrk 1:15)

Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"  Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.  Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."  Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.  Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka  dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.

Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat. Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea, Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta menyembuhkan orang-orang di antara bangsa itu (Mat 4:17,23)

Bapa, pertobatkanlah kami. Ampunilah dosa kami. Jadikanlah kami mampu mengampuni orang yang telah menyakiti kami.

4. Yesus menampakkan kemuliaan-Nya (Mat 17:1-9)

"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti.

Yesus berubah rupa di sebuah gunung yang tinggi. Wajah-Nya bercahaya seperti matahari. Allah bersabda kepada tiga rasul Yesus, "Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia" (Mat 17:2,5).

Bapa, ajarlah kami mendengarkan Yesus dan sepenuhnya menerima ajaran-Nya. Izinkanlah kami semakin mengenal Dia, terutama dalam sengsara-Nya.

5. Yesus menetapkan ekaristi (Mrk 14:22-23, Luk 22:19-29)

Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.

Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecahkan-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, "Ambilah, inilah tubuh-Ku". Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka. Ia berkata, "Inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagi banyak orang" (Mar 14:22-24).

Bapa, Sucikan dan kuduskanlah kami pada saat kami menerima Tubuh dan Darah Putra-Mu yang terkasih; pakailah kami sekehendak-Mu.

Peristiwa Sedih

sunting

1. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut (Luk 22:39-46)

Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita. Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau berkenan, ambilah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah menurut kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi (Mat 26:39).

Bapa, ajarilah kami selalu mengikuti kehendak-Mu. Pada saat kami dicobai, Engkau pasti menyertai kami sebagai Bapa, karena Engkau sangat menyayangi kami.

2. Yesus didera (Yoh 19:1)

Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia

Mereka memukul kepalanya-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olok Dia, mereka menanggalkan jubah ungu yang dipakai-Nya dan mengenakan lagi pakaian-Nya kepada-Nya (Mrk 15:19-20a).

Bapa, berilah kami rahmat untuk selalu mengingat sengsara-Mu, agar kami dapat berdiri teguh dan memikul salib dengan kasih.

3. Yesus dimahkotai duri (Yoh 19:2-3)

Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu,dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-Nya.

Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruh di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya, Salam, hai raja orang Yahudi (Mrk 15:17-18).

Bapa, Putra-Mu dimahkotai duri, tetapi Ia tidak pernah membenci algojonya. Ajarilah kami mengampuni dan memberkati sesama kami.

4. Yesus memanggul salib-Nya ke gunung Kalvari (Luk 23:26-32)

Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus. Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?" Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia.

Sambil memikul salib-Nya, Ia pergi keluar ketempat yang bernama Tempat Tengkorak, yang dalam bahasa Ibrani disebut Golgota (Yoh 19:16b).

Bapa, ajarilah kami memikul salib kehidupan ini tanpa mengeluh dengan penuh iman, supaya kami sungguh serupa dengan Yesus, Putra-Mu sendiri.

5. Yesus wafat di salib (Luk 23:44-49)

Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!" Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri. Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.

Yesus berseru dengan suara nyaring "Ya Bapa ke dalam tangan-Mu Ku serahkan nyawa-Ku". Sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya (Luk 23:46).

Bapa, hadirlah dekat kami bersama Putra dan Roh-Mu pada saat kami menghadapi kematian, dan terimalah kami dalam kerajaan kasih-Mu yang kekal.

Peristiwa Mulia

sunting

1. Yesus bangkit dari antara orang mati (Luk 24:1-12)

tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.

Malaikat itu berkata, janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya (Mat 28:5-6).

Bapa, mampukanlah kami melanjutkan misi Putra-Mu yaitu memberitakan injil kepada semua orang agar kerajaan-mu menjadi nyata di bumi ini.

2. Yesus naik ke surga (Luk 24:50-53)

Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

Sesudah Ia mengatakan demikian, Ia diangkat ke surga disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Hai orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang diangkat ke surga meninggalkan kamu, akan kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke surga (Kis1:9-11).

Bapa, Engkau tumpuan hidup dan harapan kami. Tanamkanlah dalam diri kami keyakinan bahwa Engkau menyertai kami selalu hingga akhir zaman.

3. Roh Kudus turun atas Para Rasul (Kis 2:1-13)

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?" Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."

Tiba-tiba terdengarlah bunyi dari langit seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, dimana mereka duduk, lalu mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan mulai berbicara dalam bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan (Kis 2:2,4)

Bapa, semoga Roh Kudus-Mu membimbing hidup kami dalam kasih dan kebenaran-Mu, serta menjadikan kami layak dihadapan-Mu.

4. Maria diangkat ke surga (1Kor 15:23; DS 3903)

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa dengan perantaraan Yesus, Allah akan mengumpulkan bersama-sama dengan Dia, mereka yang telah meninggal. Sesudah itu kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama Tuhan (1Tes4:14,17)

Bapa, berilah kami iman yang hidup, dan jadikanlah kami saksi-mu di hadapan sesama kami.

5. Maria dimahkotai di surga (Why 12:1; DS 3913-3917)

Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Tampaklah suatu tanda besar di langit; seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalaNya (Why 21:1)

Bapa, satu-satunya sumber kasih sejati, kobarkanlah dalam diri kami semangat kasih-Mu kepada Bunda putra-Mu sebab kami memandangnya sebagai teladan pengikut Yesus.

Doa Berikut dapat disampaikan sebelum doa Rosario:

Bunda Maria, Ratu Rosario Engkau sudi datang ke Fatima, memberitakan kepada ketiga anak gembala harta rahmat yang terkandung dalam doa Rosario. Sudilah membangkitkan dalam hatiku devosi ini, agar dengan merenungkan misteri" penebusan puteraMu aku diperkaya dengan hasil buahnya, membawa perdamaian bagi dunia dan pertobatan bagi para pendosa, serta memperoleh anugerah khusus yang kumohon dalam doa Rosario ini, yaitu .... (Sebutlah di sini permohonanmu) Aku mohon semuanya itu demi kemuliaan Allah, untuk menghormat Engkau dan untuk mendapatkan keselamatan jiwa bagiku dan bagi sekalian orang, Amin.

Urutan Doa Rosario

sunting
  • Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin
  • Aku percaya...
  • Kemuliaan ...
  • Terpujilah ...
  • Bapa Kami ...
  • Salam Putri Allah Bapa. Salam Maria ...
  • Salam Bunda Allah Putra. Salam Maria ...
  • Salam Mempelai Allah Roh Kudus. Salam Maria ...
  • Kemuliaan ...
  • Terpujilah ...
  • Peristiwa (Gembira/Terang/Sedih/Mulia) Pertama ...
  • Bapa Kami ...
  • Salam Maria ... (10 kali)
  • Kemuliaan ...
  • Terpujilah ...
  • Ya Yesus ...
  • Peristiwa (Gembira/Terang/Sedih/Mulia) Kedua ...
  • Bapa Kami ...
  • Salam Maria ... (10 kali)
  • Kemuliaan ...
  • Terpujilah ...
  • Ya Yesus ...
  • Peristiwa (Gembira/Terang/Sedih/Mulia) Ketiga ...
  • Bapa Kami ...
  • Salam Maria ... (10 kali)
  • Kemuliaan ...
  • Terpujilah ...
  • Ya Yesus ...
  • Peristiwa (Gembira/Terang/Sedih/Mulia) Keempat ...
  • Bapa Kami ...
  • Salam Maria ... (10 kali)
  • Kemuliaan ...
  • Terpujilah ...
  • Ya Yesus ...
  • Peristiwa (Gembira/Terang/Sedih/Mulia) Kelima ...
  • Bapa Kami ...
  • Salam Maria ... (10 kali)
  • Kemuliaan ...
  • Terpujilah ...
  • Ya Yesus ...
  • Dapat diakhiri dengan doa penutup:

Salam, Ya Ratu, Bunda yang berbelas kasih, hidup, hiburan dan harapan kami. Kami semua memanjatkan permohonan, kami amat susah, mengeluh, mengesah dalam lembah duka ini. Ya Bunda, ya pelindung kami, limpahkanlah kasih sayangMu yang besar kepada kami. Dan Yesus, PuteraMu yang terpuji itu, semoga Kau tunjukkan kepada kami. O Ratu, O ibu, O Maria, Bunda Kristus.

V. Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah
R. Supaya kami dapat menikmati Janji Kristus.

Marilah Berdoa: "Ya Allah, Putera-Mu telah memperoleh bagi kami ganjaran kehidupan kekal melalui hidup, wafat dan kebangkitan-Nya. Kami mohon, agar dengan merenungkan misteri Rosario Suci Santa Perawan Maria, kami dapat menghayati maknanya dan memperoleh apa yang dijanjikan. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin."

Pranala luar

sunting