Rio Haryanto
Rio Haryanto (lahir 22 Januari 1993) adalah seorang pembalap mobil dan pengusaha berkebangsaan Indonesia. Dia terakhir berkompetisi di dalam ajang Seri Le Mans Asia musim 2019-20 dan Blancpain GT World Challenge Asia untuk tim T2 Motorsports. Ia pernah membalap di dalam ajang Formula Satu bersama dengan tim Manor Racing pada musim 2016. Rio merupakan pembalap Indonesia yang pertama dalam sejarah yang membalap di level Seri GP2. Ia juga merupakan pembalap Indonesia yang pertama dalam sejarah yang menjajal mobil Formula Satu.[1] Sampai dengan musim 2024, dia menjadi satu-satunya pembalap Indonesia pernah yang berkompetisi di dalam ajang Formula Satu.[2][3]
Rio Haryanto | |
---|---|
Lahir | 22 Januari 1993 Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia |
Almamater | Universitas Anglia Ruskin |
Pekerjaan |
|
Tempat kerja | Kiky Creative Products |
Tinggi | 170 cm (5 ft 7 in) |
Berat | 60 kg (132 pon) |
Orang tua |
|
Kerabat |
|
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu | |
Kebangsaan | Indonesia |
Tahun aktif | 2016 |
Tim | MRT |
Mesin | Mercedes |
Nomor mobil | 88 |
Jumlah lomba | 12 (12 start) |
Juara Dunia | 0 |
Menang | 0 |
Podium | 0 |
Total poin | 0 |
Posisi pole | 0 |
Lap tercepat | 0 |
Lomba pertama | Grand Prix Australia 2016 |
Lomba terakhir | Grand Prix Jerman 2016 |
Klasemen 2016 | Posisi 24 (0 poin) |
Karier GT World Challenge Asia – Pro Am | |
Tahun aktif | 2019 |
Tim | T2 Motorsports |
Nomor mobil | 75 |
Start | 12 |
Menang | 0 |
Podium | 0 |
Pole | 0 |
Lap tercepat | 0 |
Hasil terbaik | Posisi 12 di 2019 |
Karier
suntingRio mengawali kariernya di balap gokart pada tahun 2002 dengan Juara Nasional Gokart kelas kadet. Karier balapan single seater-nya baru dimulai pada tahun 2008, pada saat ia mengikuti ajang Formula Renault Asia.
Rio berhasil menjadi juara Formula BMW Pasifik musim 2009[4] dan berkesempatan tampil di dalam ajang Formula BMW Eropa sebagai pembalap tamu di seri Monza. Di balapan yang juga diikuti pembalap asal Brasil, yaitu Felipe Nasr (yang kemudian akan menjadi lawannya di dalam ajang Formula 1), Rio gagal finis di balapan pertama dan finis ke-17 di balapan kedua.[5]
Seri GP3
suntingRio memulai kariernya di benua Eropa dengan berlaga di Seri GP3 dengan membela tim Marussia Manor Racing pada tahun 2010. Ia mampu memenangkan balapan di Istanbul serta menghuni peringkat 5 di akhir klasemen.
Pada tahun 2011, Rio menetap di Seri GP3 bersama dengan tim Marussia Manor Racing. Di akhir musim, ia mencatatkan posisi 7 di klasemen akhir Seri GP3, dengan raihan 2 kemenangan di Nürburgring dan Hungaroring.[6][7]
Auto GP
suntingRio juga mengikuti ajang AutoGP dengan bergabung bersama dengan tim Driot-Arnoux Motorsport (DAMS). Ia berhasil memenangkan balapan di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, dan berada di peringkat akhir ke-7. Upaya Rio Haryanto, Afanasyev, Tambay, dan pembalap pengganti Rio Haryanto, yaitu Kevin Korjus, sudah cukup bagi tim DAMS untuk merebut gelar juara tim.
Seri GP2
suntingRio pertama kali membalap di seri ini dengan bergabung bersama dengan tim DAMS di balapan final musim non-kejuaraan di Yas Marina di musim 2011. Rio pertama kali membalap secara penuh di seri ini pada musim 2012, dengan bergabung bersama dengan tim Tim GP2 Carlin yang didukung oleh tim Marussia, di mana dia bermitra bersama dengan Max Chilton. Dia adalah orang Indonesia yang pertama yang berkompetisi di level olahraga bermotor ini sejak Ananda Mikola berkompetisi di Formula 3000 Internasional selama musim 2000 dan 2001. Di musim pertamanya di GP2, Rio Haryanto berhasil mengamankan satu putaran tercepat, satu posisi pole—dalam kondisi basah di Spa, menegaskan reputasinya sebagai spesialis cuaca basah—dan finis balapan terbaik di urutan kelima dalam balapan fitur di Valencia, mengamankan tempat ke-14 dalam kejuaraan di akhir musim. Pada tahun itu juga, Rio juga berkesempatan untuk menjajal mobil F1 milik Tim F1 Marussia sebanyak 79 putaran pada sebuah sesi uji coba pembalap muda F1 di Sirkuit Silverstone, Inggris. Hasil itu juga membawa Rio menjadi orang Indonesia yang pertama yang berhasil memenuhi syarat untuk mendapatkan FIA Super Licence, yang merupakan sebuah syarat yang wajib dimiliki oleh calon pembalap F1.[8]
Pada tahun 2013, Rio memutuskan untuk bergabung bersama dengan Tim Barwa Addax, namun sayangnya, Rio mendapatkan hasil yang buruk dengan hanya mampu mendapat poin pada 4 balapan saja. Meskipun demikian, ia sempat berhasil meraih podium pertamanya dengan menempati peringkat ke-2 pada sprint race yang berlangsung di Sirkuit Silverstone, Inggris.
Kecewa akan performa mobil dan mekanik, Rio memutuskan untuk pindah ke tim Caterham untuk musim 2014, setelah mencatatkan hasil yang memuaskan pada sebuah sesi tes di Abu Dhabi.[9] Ia berpasangan dengan Alexander Rossi dari Amerika Serikat.[10]
Di musim 2015, dia bergabung bersama dengan tim Campos Racing.[11] Setelah mengambil podium ke 2 di Feature Race dalam seri Bahrain, Rio berhasil mengambil kemenangan pertama di Seri GP2 pada Sprint Race keesokan harinya.[12] Dia berhasil meraih kemenangan kedua dalam seri sprint race Austria, meskipun sayap depan mobilnya telah mengalami kerusakan.[13] Secara keseluruhan, Rio menutup karier GP2-nya di peringkat 4, dibawah Stoffel Vandoorne, Alexander Rossi, dan Sergey Sirotkin. Rio juga mendapatkan kesempatan untuk menjajal mobil F1 milik tim Manor pada sebuah sesi tes pasca-musim yang diadakan oleh Pirelli pada bulan Desember 2015 sebanyak 55 putaran, dengan catatan waktu terbaik 1:49.593, dan berada pada peringkat ke-15 dari 16 peserta.[8]
Formula Satu
suntingSejak tahun 2010, pasca keberhasilannya menjuarai Formula BMW Asia Pasifik, Rio Haryanto mendaftar sebagai pembalap mobil profesional di Akademi Balap Virgin Racing. Ia adalah satu-satunya pembalap Asia di dalam akademi tersebut, dan mendapat kesempatan untuk menjadi Pembalap Tes, sekaligus pembalap cadangan Virgin Racing, hingga tahun 2012.
Tahun 2012, Virgin Racing berganti nama menjadi Marussia F1 Team setelah dibeli oleh Ferrari Driver Academy, dan Rio turut menjadi siswa di akademi itu pula, dan pada tahun 2014, Rio menjadi Pembalap Tes cadangan Marussia F1 Team menggantikan posisi Jules Bianchi yang mengalami kecelakaan di Sirkuit Suzuka.
Pada tanggal 18 Februari 2016, Manor Racing, selaku tim balap F1, resmi mengumumkan Rio Haryanto menjadi pembalapnya untuk musim 2016 mendampingi pembalap asal Jerman, yaitu Pascal Wehrlein. Rio sekaligus menjadi pembalap Indonesia yang pertama yang berkiprah di dalam ajang bergengsi tersebut.[14]
Rio membutuhkan dana sebesar 15 juta Euro atau senilai Rp226 Miliar untuk dapat mengikuti kejuaraan F1 di bawah Tim Manor Racing. Sebelumnya, PT. Pertamina, yang telah mensponsori Rio di ajang GP2, berjanji akan memberikan dana sebesar 5 juta Euro. Untuk melengkapi kebutuhan dana yang juga harus berkejaran dengan tenggat pelunasan ke Tim Manor Racing, Rio dan manajemennya telah meminta bantuan kepada pemerintah melalui Kemenpora serta berbagai pihak.
Dia melakukan debutnya di Grand Prix Australia 2016, namun memulai dengan awal yang sulit dengan insiden yang melibatkan Romain Grosjean ketika mereka bertabrakan di jalur pit selama sesi latihan bebas ketiga.[15] Rio Haryanto kemudian diberikan penalti grid turun tiga tempat atas insiden tersebut, serta dua poin penalti ditambahkan ke lisensinya.[16] Rio Haryanto mundur dari balapan debutnya karena masalah drive link pada putaran ke-18.[17] Menariknya, Rio Haryanto adalah pembalap dengan suara terbanyak dalam pemungutan suara Driver of the Day Formula Satu yang baru diperkenalkan, sebelum penghargaan diberikan kepada Romain Grosjean, yang mencetak poin untuk tim debutan Haas.[18][19]
Rio Haryanto adalah pembalap kedua yang tersingkir dari sesi kualifikasi Grand Prix Bahrain 2016, di depan Felipe Nasr.[20] Namun, dia naik posisi grid ke posisi ke-20 karena pembalap Renault, yaitu Kevin Magnussen, harus memulai balapan ini dari pit-lane setelah gagal berhenti karena menimbang selama sesi latihan bebas.[21] Dia adalah mobil terakhir yang menyelesaikan balapan, di posisi ke-17 dan tertinggal satu putaran. Dia berhasil mengalahkan pembalap Renault lainnya, yaitu Jolyon Palmer, untuk finis di urutan ke-21 di China, sebelum dia terjerat dalam kecelakaan putaran pertama di Rusia yang melibatkan Nico Hülkenberg dan Esteban Gutiérrez. Rio Haryanto mengulangi performanya di Bahrain di Spanyol, dengan balapan berikutnya di Monako memberinya posisi ke-15, yang merupakan posisi terbaik dalam karirnya, meskipun tertinggal 4 putaran dan sekali lagi diklasifikasikan di posisi terakhir. Dia tetap menjadi pembalap terakhir yang berhasil menyentuh garis finis dalam dua balapan berikutnya, dengan finis di posisi ke-19 dan ke-18, sebelum finis di urutan ke-16 di Austria, dan menarik perhatian pada kesenjangan bakat antara dirinya dan rekan setimnya, yaitu Wehrlein, yang berhasil mencetak satu-satunya poin tim Manor musim ini di balapan yang sama. Dia berputar dalam kondisi basah di Inggris, sementara apa yang akan menjadi dua balapan terakhirnya lagi membuatnya menjadi pembalap terakhir yang diklasifikasikan karena masa depannya menjadi tidak jelas karena kurangnya sponsor.
Setelah mengikuti 12 seri balapan, posisi Rio Haryanto pun akhirnya harus digantikan oleh pembalap asal Perancis, yaitu Esteban Ocon, mulai bulan Agustus 2016 menjelang balapan di Belgia, karena baru melunasi 8 juta Euro saja, kurang dari dana yang wajib dibayarkan oleh pihak Manor Racing.[22][23] Raihan terbaik Rio selama di dalam ajang Formula Satu adalah finis ke 15 di Grand Prix Monako.
Ketika perusahaan induk dari tim ini bangkrut, Rio Haryanto adalah satu-satunya pembalap dari tim ini yang tidak berlaga di musim 2017, dengan Esteban Ocon dan Pascal Wehrlein yang masing-masing pindah ke tim Force India dan Sauber.
Balap Ketahanan
suntingRio mengikuti ajang SIC888 Race yang berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai pada tahun 2018. Bersama dengan juara Audi R8 LMS Cup 2018, yaitu Andrew Haryanto, dan Anderson Tanoto, ketiganya mengendarai mobil Audi R8 GT4 serta mampu menyelesaikan lomba yang berlangsung selama 6 jam itu di peringkat ke-5.[24]
Blancpain GT World Challenge Asia
suntingSetelah cukup lama absen dari balapan internasional, Rio akhirnya kembali lagi membalap setelah bergabung bersama dengan tim kolaborasi Singapura dan Indonesia, yakni T2 Motorsport, yang berkompetisi di dalam ajang Blancpain GT World Challenge Asia.[25] Ia berlaga bersama dengan pembalap Indonesia yang lainnya, yaitu David Tjiptobiantoro, dalam 4 seri balapan, dan pembalap asal Singapura, yaitu Gregory Teo, dalam 2 seri balapan. Rio bersama kolega mengendarai mobil Ferrari 488 GT3 di dalam ajang tersebut. Ia bersama dengan David berhasil meraih podium 2 di Sirkuit Internasional Chang.[26] Pada klasemen akhir, ia menempati posisi ke-31 secara umum dan ke-12 di kelas Pro-Am.
Asian Le Mans Series
suntingRio juga membalap di seri Asian Le Mans Series musim 2019/2020 dengan tim yang sama, namun Gregory Teo digantikan oleh Christian Colombo asal Italia untuk kejuaraan tersebut. Ketiganya berhasil meraih pole position di balapan pamungkas di Sirkuit Internasional Chang, namun hasil finis terbaik yang diraih hanya posisi ke-4 di seri The Bend Motorsport Park dan Sepang.[27][28]
Kehidupan pribadi
suntingRio merupakan putra bungsu dari empat bersaudara pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati. Keduanya berasal dari Surakarta dan merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia. Tiga kakak Rio, yaitu Roy, Ricky, dan Rian. Ketiganya pernah berkarier juga di dalam ajang balap nasional bersama dengan sang ayah yang juga aktif membalap sampai dengan tahun 2003.[29]
Pada awal tahun 2017, dan setelah tidak bisa lagi mendapat peluang untuk kembali membalap di dalam ajang F1, Rio terjun sebagai pengusaha dengan melanjutkan usaha perusahaan percetakan yang sebelumnya dirintis dan dibesarkan oleh sang ayah. Sebagai seorang sarjana ekonomi lulusan Universitas Anglia Ruskin kampus Singapura,[30] Rio ditugaskan oleh ayahnya untuk mengawasi divisi security printing yang produk jadinya adalah kertas ijazah, blanko cek, dan giro.[31] Rio juga diketahui memiliki usaha restoran di daerah Colomadu, Karanganyar.[32]
Rio dan keluarganya adalah penganut Islam yang taat.[32] Saat aktif membalap, Rio selalu menempelkan tulisan ayat kursi di kokpit mobilnya. Sebuah ritual yang menurut Rio bisa menambah keyakinannya dalam menjalani lomba balap yang penuh dengan risiko.[33]
Ringkasan karier
sunting- 2002 - Juara nasional Go-kart kelas kadet
- 2005 - Penghargaan IMI sebagai Atlet Gokart Junior Terbaik
- 2008 - Juara Nasional Go-kart
- 2008 - Formula Asia 2.0: ke-3, 121 poin
- 2008 - Formula Renault Asia: ke-6, 160 poin
- 2009 - Juara Formula BMW Pacific 2009
- 2010 - Seri GP3: ke-5, 27 poin
- 2010 - Tes Formula Satu, Virgin VR-01
- 2015 - Seri GP2: ke-4, 132 poin
- 2016 - Formula Satu, Manor Racing Team: ke-24, tanpa poin
- 2019 - Blancpain GT World Challenge Asia, ke-31, 11 poin
- 2019-20 - Seri Le Mans Asia, ke-9, 41 poin
Hasil prestasi
suntingMusim | Seri | Tim | Balapan | Menang | Pole | Putaran tercepat |
Podium | Poin | Posisi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2008 | Asian Formula Renault Challenge | Asia Racing Team | 10 | 2 | 1 | 2 | 3 | 160 | ke-6 |
Formula Asia 2.0 | 13 | 1 | 1 | 2 | 7 | 121 | ke-3 | ||
Formula BMW Pacific | Pacific Racing | 5 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0† | NC† | |
2009 | Australian Drivers' Championship – National A | PHR Scuderia | 2 | 0 | 1 | 1 | 0 | 29 | ke-11 |
Australian Drivers' Championship – Gold Star | Astuti Motorsport | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 18 | ke-8 | |
Asian Formula Renault Challenge | Asia Racing Team | 2 | 0 | 0 | 0 | 2 | 48 | ke-11 | |
Formula BMW Europe | Scuderia Coloni | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0† | NC† | |
Formula BMW Pacific | Questnet Team Qi-Meritus | 15 | 11 | 7 | 9 | 12 | 250 | Juara | |
2010 | GP3 Series | Manor Racing | 16 | 1 | 0 | 0 | 3 | 27 | ke-5 |
Formula Satu | Marussia Virgin Racing | Pembalap tes | |||||||
2011 | GP3 Series | Marussia Manor Racing | 16 | 2 | 0 | 1 | 4 | 31 | ke-7 |
Auto GP | DAMS | 14 | 1 | 1 | 2 | 3 | 82 | ke-7 | |
GP2 Final | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ke-17 | ||
2012 | Seri GP2 | Carlin | 24 | 0 | 1 | 1 | 0 | 38 | ke-14 |
2013 | Seri GP2 | Barwa Addax Team | 22 | 0 | 0 | 0 | 1 | 22 | ke-19 |
2014 | Seri GP2 | EQ8 Caterham Racing | 22 | 0 | 0 | 0 | 1 | 28 | ke-15 |
2015 | Seri GP2 | Campos Racing | 20 | 3 | 0 | 1 | 5 | 132 | ke-4 |
2016 | Formula 1 | Manor Racing MRT | 12 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ke-24 |
2019 | Blancpain GT World Challenge Asia | T2 Motorsports | 12 | 0 | 0 | 0 | 0 | 11 | ke-31 |
Blancpain GT World Challenge Asia - Pro-Am | 12 | 0 | 0 | 0 | 1 | 62 | ke-12 | ||
2019-20 | Asian Le Mans Series - GT | T2 Motorsports | 4 | 0 | 1 | 0 | 0 | 41 | ke-9 |
† - Karena Rio adalah pembalap tamu, maka dia tidak mendapat poin
Hasil Formula BMW Pasifik
suntingTahun | Tim | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | DC | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2009 | Team Meritus | SEP1 1 3 |
SEP1 2 1 |
SEP2 1 Ret |
SEP2 2 3 |
SEP2 3 4 |
SEP2 4 1 |
SEN 1 1 |
SEN 2 1 |
SEN 3 1 |
SEN 4 1 |
SIN 1 2 |
SIN 2 4 |
OKA 1 2 |
OKA 2 2 |
MAC 1 3 |
1st | 250 |
Hasil Seri GP3
sunting(key) (Balapan yang berhuruf tebal adalah start terdepan) (Balapan yang berhuruf miring adalah catatan waktu putaran tercepat)
Tahun | Entri | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | DC | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2010 | Manor Racing | ESP FEA 20 |
ESP SPR 25 |
TUR FEA 8 |
TUR SPR 1 |
VAL FEA 6 |
VAL SPR 4 |
GBR FEA 2 |
GBR SPR Ret |
GER FEA Ret |
GER SPR Ret |
HUN FEA 20 |
HUN SPR 11 |
BEL FEA 18 |
BEL SPR 18 |
ITA FEA 3 |
ITA SPR 23 |
5th | 27 |
2011 | Marussia Manor Racing | TUR FEA 26 |
TUR SPR 10 |
ESP FEA 20 |
ESP SPR 11 |
VAL FEA 19 |
VAL SPR 22† |
GBR FEA 10 |
GBR SPR 4 |
GER FEA 1 |
GER SPR 10 |
HUN FEA 9 |
HUN SPR 1 |
BEL FEA 12 |
BEL SPR 9 |
ITA FEA 3 |
ITA SPR 2 |
7th | 31 |
Hasil Seri GP2
sunting(key) (Balapan yang berhuruf tebal adalah start terdepan) (Balapan yang berhuruf miring adalah catatan waktu putaran tercepat)
Hasil Formula Satu
sunting(key) (Balapan yang berhuruf tebal adalah start terdepan) (Balapan yang berhuruf miring adalah catatan waktu putaran tercepat)
Tahun | Entri | Sasis | Mesin | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | WDC | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2016 | Manor Racing MRT | Manor MRT05 | Mercedes PU106C Hybrid 1.6 V6 t | AUS Ret |
BHR 17 |
CHN 21 |
RUS Ret |
ESP 17 |
MON 15 |
CAN 19 |
EUR 18 |
AUT 16 |
GBR Ret |
HUN 21 |
GER 20 |
BEL | ITA | SIN | MAL | JPN | USA | MEX | BRA | ABU | 24th | 0 |
Referensi
sunting- ^ "Virgin test for Indonesian GP3 driver". 12 September 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-01. Diakses tanggal 2014-01-30.
- ^ "Manor sign rookie Haryanto to complete 2016 grid". formula1.com. Formula One World Championship Limited. 18 February 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 February 2016. Diakses tanggal 18 February 2016.
- ^ "Indonesia - Grands Prix started • STATS F1". www.statsf1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-16. Diakses tanggal 18 February 2019.
- ^ "Rio Haryanto takes 2009 Formula BMW Pacific title - automobilsport.com". www.automobilsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-05. Diakses tanggal 2019-07-05.
- ^ Kompasiana.com. "Inilah Pengalaman Rio Haryanto Berduel Lawan Pebalap Formula 1". KOMPASIANA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-05. Diakses tanggal 2019-07-05.
- ^ Freeman, Glenn. "Rio Haryanto wins rain-hit GP3 thriller at the Nurburgring". Autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-05. Diakses tanggal 2019-07-05.
- ^ Freeman, Glenn. "Rio Haryanto takes last-gasp GP3 win at wet Hungaroring". Autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-05. Diakses tanggal 2019-07-05.
- ^ a b Rujukan kosong (bantuan)
- ^ Templat:Caceite news
- ^ "Rio Haryanto Isyaratkan Pindah Tim". Tempo.co. 31 Juli 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-01. Diakses tanggal 2014-01-30.
- ^ "Rio Haryanto completes 2015 Campos GP2 line-up". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-07. Diakses tanggal 10 February 2015.
- ^ "Bahrain GP2: Rio Haryanto claims maiden victory for Campos". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-07. Diakses tanggal 19 April 2015.
- ^ "GP2: Implacable Haryanto denies Vandoorne his Austria sweep". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-18. Diakses tanggal 22 June 2015.
- ^ RESMI, Rio Haryanto Perkuat Tim Manor di Formula 1 Diarsipkan 2023-03-24 di Wayback Machine. Tempo.co, tanggal 18 Februari 2016. Diakses tanggal 18 Februari 2016.
- ^ Galloway, James (19 March 2016). "Australian GP P3: Lewis Hamilton edges out Rosberg and Vettel". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ Collantine, Keith (19 March 2016). "Haryanto given grid penalty for first race". F1Fanatic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 19 March 2016.
- ^ "Rio Haryanto tersingkir dari balapan di Melbourne" [Rio Haryanto was eliminated from the race in Melbourne]. 2016-03-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-23. Diakses tanggal 2016-03-20.
- ^ Grandprix.com. "Haryanto won driver of the day vote". www.grandprix.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-06. Diakses tanggal 2021-03-20.
- ^ "Haryanto would have no issue winning award". ESPN.com (dalam bahasa Inggris). 2016-04-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-29. Diakses tanggal 2021-03-20.
- ^ "Qualifying". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-03. Diakses tanggal 2 April 2016.
- ^ Parkes, Ian. "Renault's Kevin Magnussen hit with pitlane start for Bahrain GP". Autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-14. Diakses tanggal 2 April 2016.
- ^ "Anggaran ditolak DPR, Menpora minta maaf tak bisa bantu Rio Haryanto" [The budget was rejected by the House of Representatives, the Sport minister apologized that it could not help Rio Haryanto]. 28 July 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-06. Diakses tanggal 2018-11-26.
- ^ "Manor F1 team replaces Rio Haryanto with Esteban Ocon". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-11. Diakses tanggal 10 August 2016.
- ^ "Hasil balapan SIC888: Wakil Indonesia finis lima besar | Berita Rio Haryanto". id.motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-07. Diakses tanggal 2019-02-06.
- ^ "Balap lagi, Rio Haryanto ikuti dua kejuaraan | Berita GT Asia". id.motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-04. Diakses tanggal 2019-04-04.
- ^ Priyanto, Wawan (2019-05-11). Priyanto, Wawan, ed. "Juara 2, Rio Haryanto - David Kibarkan Merah Putih di Buriram". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-05. Diakses tanggal 2019-07-05.
- ^ Priyanto, Wawan (2020-02-22). Priyanto, Wawan, ed. "Rio Haryanto Pole Position di Asian Le Mans Buriram". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-12. Diakses tanggal 2020-03-28.
- ^ Priyanto, Wawan (2020-02-16). Priyanto, Wawan, ed. "Rio Haryanto Finish Ke-4 di Asian Le Mans Series Sepang". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-28. Diakses tanggal 2020-03-28.
- ^ Abrori, Fajar (2016-02-21). "Mengenal Keluarga Balap Rio Haryanto di Solo". Liputan 6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-18. Diakses tanggal 2023-02-15.
- ^ "Diam-diam, Rio Haryanto Sudah Jadi Sarjana Ekonomi dari Universitas di Singapura". detiksport. 2014-09-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-06. Diakses tanggal 2023-02-15.
- ^ Rahmat, Arby (2017-03-27). "Rio Haryanto Nikmati Momen Jadi Pekerja Kantoran". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-15.
- ^ a b CERITA RAMADAN: Perjuangan Rio Haryanto Lewati Bulan Puasa di Formula 1 Diarsipkan 2021-08-18 di Wayback Machine.. SKOR. Diakses 1 Agustus 2021.
- ^ Rahedian, Rafif, ed. (2021-08-17). "Cerita Ritual dan Kebiasaan Rio Haryanto Menempel Ayat Kursi di Mobil Balap". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-18. Diakses tanggal 2023-02-15.