Karanganyar, Kebumen

kecamatan di Kebumen, Jawa Tengah

Karanganyar (bahasa Jawa: ꦏꦫꦔꦚꦂ) adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota Kecamatan Karanganyar merupakan salah satu kota kecamatan terbesar di Kabupaten Kebumen selain Kota Gombong. Dahulunya Karanganyar merupakan sebuah kabupaten yang wilayahnya adalah bagian barat Kabupaten Kebumen saat ini, hingga dihapuskan sejak 1 Januari 1936.[1] Kecamatan Karanganyar terletak 13 Km sebelah barat Ibu kota Kabupaten Kebumen dan 7 Km sebelah timur Kecamatan Gombong. Kecamatan Karanganyar juga sering disebut dengan nama Kota Seribu Tugu dan kecamatan ini dahulu menjadi kota terpenting setelah Yogyakarta pada masa kekuasaan Inggris oleh Raffles[butuh rujukan]. Luas wilayah Kecamatan Karanganyar adalah 62,8 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 34.335 Jiwa (16.860 Laki-laki dan 17.476 Perempuan). Kecamatan Karanganyar terbagi dalam 7 Desa, 4 Kelurahan, 61 RW dan 242 RT. Pusat pemerintahan Kecamatan Karanganyar terletak di Karanganyar.

Karanganyar
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKebumen
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total34,336 (SP 2.015) jiwa
Kode Kemendagri33.05.20 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3305200 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan7 Desa/4 Kelurahan
Peta
PetaKoordinat: 7°37′48″S 109°34′29″E / 7.63000°S 109.57472°E / -7.63000; 109.57472
Kantor Kecamatan Karanganyar Kab.Kebumen Jateng Indonesia
Kantor Kecamatan Karanganyar Kab.Kebumen Dari Sisi Depan Utara
Pendopo Dan Kantor Kecamatan Karanganyar Kab.Kebumen Jateng Indonesia
Pendopo Dan Kantor Kecamatan Karanganyar Kab.Kebumen bekas Pendopo Kantor Kabupaten Karanganyar
Buku WETAN KALI KULON KALI membahas sejarah Peleburan Kabupaten Karanganyar ke Kabupaten Kebumen karya Teguh Hindarto, S.Sos., M.Th.

Sejarah

Pada masa Hindia Belanda Kecamatan Karanganyar pernah menjadi Kabupaten atau Kadipaten yang bernama Kabupaten Karanganyar atau Roma. Kemudian kembali digabungkan dengan Kabupaten Kebumen tahun 1940, kota ini menjadi kota penting dari dulu sampai saat ini.

 
Peta Kabupaten Karanganyar, Kebumen sebelum dilebur dengan Kabupaten Kebumen tahun 1936.

Batas Wilayah

Utara Kecamatan Karanggayam dan Kecamatan Sempor, Kebumen
Timur Kecamatan Sruweng
Selatan Kecamatan Adimulyo dan Kecamatan Sruweng
Barat Kecamatan Gombong dan Kecamatan Sempor, Kebumen

Desa/kelurahan

Geografi

Kecamatan Karanganyar sebagian besar memiliki kondisi geografi berupa perbukitan di bagian utara dan dataran rendah di bagian selatan. Wilayah utara terdapat dua lajur perbukitan memanjang berarah barat ke timur yaitu Perbukitan Tutukan disebelah barat dan Perbukitan Giripurno disebelah timur, dimana ditengah antara perbukitan tersebut mengalir Sungai Karanganyar. Ketinggian rata-rata Kecamatan Karanganyar adalah 131 Mdpl. Puncak tertingginya adalah puncak Bukit Buthak yang memiliki ketinggian 380 Mdpl yang berada di Perbukitan Giripurno, perbatasan Desa Giripurno dengan Kecamatan Karanggayam. Secara geografis wilayah Desa Pohkumbang terpisah karena lokasinya yang berada dibalik Perbukitan Tutukan. Sungai besar yang melintas di wilayah ini antara lain Sungai Kemit, Sungai Karanganyar, Sungai Kalong, Sungai Abang dan Sungai Bangkong. Kecamatan Karanganyar yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu udara pada siang hari berkisar antara 26 - 33 derajat Celcius. Pada bulan Juli sampai Agustus turun menjadi 21 derajat celcius pada dini hari.

Penduduk

Penduduk Kecamatan Karanganyar umumnya menggunakan bahasa sehari hari yaitu Bahasa Jawa Dialek Banyumasan. Sebagian besar penduduk Kecamatan Karanganyar berprofesi sebagai Pedagang, Buruh, Petani, Ibu Rumah Tangga, Pengusaha, PNS, Politikus dan lainnya. Sebagian penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatra, Bali, dan Kalimantan. Mayoritas penduduk Kecamatan Karanganyar memeluk agama Islam dan agama Kristen. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama dan Sekolah menengah atas.

Pendidikan

Di bidang pendidikan, Kecamatan Karanganyar memiliki sarana dari PAUD, TK, 28 Unit SD, 6 Unit SMP/MTs dan 9 Unit SMA/SMK. Untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi pelajar di Kecamatan Karanganyar harus menuju Kota Kebumen atau Gombong.

Tingkat SD/MI

  1. SD Negeri 1 Karanganyar
  2. SD Negeri 5 Karanganyar
  3. SD Negeri 6 Karanganyar
  4. SD Negeri 1 Candi
  5. SD Negeri 1 Plarangan
  6. SD Negeri 1 Giripurno
  7. SD Negeri 1 Pohkumbnag
  8. SD Muhammadiyah Karanganyar
  9. SD IT Logaritma

Tingkat SMP/MTs

  1. SMP Negeri 1 Karanganyar
  2. SMP Negeri 2 Karanganyar
  3. SMP Negeri 3 Karanganyar
  4. SMP Muhammdiyah Karanganyar
  5. SMP IT Logaritma Karanganyar
  6. MTs Candi Karanganyar

Tingkat SMA/SMK

  1. SMA Negeri 1 Karanganyar
  2. SMK Negeri 1 Karanganyar
  3. SMK Bina Karya 1 Karanganyar
  4. SMK Bina Karya 2 Karanganyar
  5. SMK Bakti Husada Karanganyar
  6. SMK Taman Dewasa Karanganyar
  7. SMK Tamtama Karanganyar
  8. SMK Komputer Karanganyar
  9. SMK Pelita Karanganyar

Fasilitas Publik

 
Stasiun Karanganyar.
  • Klinik PKU Muhammadiyah
  • Pasar Karanganyar
  • Stasiun Besar Karanganyar
  • Puskesmas Karanganyar
  • Polsek Karanganyar
  • Koramil Karanganyar
  • Telkom UP Karanganyar
  • PLN UPJ Karanganyar
  • Pusaka Indah Swalayan

Transportasi

Transportasi di Kecamatan Karanganyar sangat beragam mulai dari angkutan desa, angkutan kota, bus antar kota antar provinsi, bus antar kota hingga kereta api. Kecamatan Karanganyar dilintasi jalan nasional rute 3 yang menghubungkan sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen juga berbagai kota di selatan Pulau Jawa dan kecamatan ini juga dilalui jalur tengah dan selatan Pulau Jawa dimana stasiun utama dari kecamatan tersebut adalah Stasiun Karanganyar. Sejumlah ruas lainnya adah jalan kabupaten yang menghubungkan dengan Kecamatan Adimulyo, Kecamatan Karanggayam bahkan ke Kecamatan Karangsambung dan Kabupaten Banjarnegara. Terdapat satu ruas jalan provinsi alteratif dari Kecamatan Karanganyar menuju jalan Daendels maupun jalan provinsi Jaringan Lintas Selatan Selatan (JJLS) di wilayah pesisir Kabupaten Kebumen di antaranya Ruas Guyangan - Kecamatan Petananan. Kondisi jalan dan jembatan di wilayah ini sudah baik dan mendukung.

Tokoh Terkenal

Objek Wisata

 
Panorama alam di Bukit Langit

1. Bukit Langit

Objek wisata ini terletak Dusun Kembangabang, Desa Giripurno. Dari atas bukit berketinggian 360 meter di atas permukaan air laut (Mdpl), wisatawan bisa melihat landscape Pegunungan Serayu Selatan di bagian utara. Di sisi timur terlihat Bukit Condong serta Perbukitan Padureksa dan di sisi selatan terlihat dataran rendah di selatan Karanganyar dan Adimulyo. Bukit Langit cocok digunakan untuk kegiatan camping karena lahannya yang datar dan cukup lebar. Wisatawan akan dimanjakan kabut pagi di lembah Desa Kajoran, Kecamatan Karanggayam di sisi utara. Dari atas bukit ini, indahnya matahari terbit tak kalah menakjubkan untuk disaksikan. Lokasi ini memiliki spot menarik bagi pecinta fotografi. Tak heran jika bukit ini menjadi lokasi favorit komunitas pencinta fotografi untuk berburu foto landscape.[2]

2. Kampung Anyaman Grenggeng

Anyaman pandan telah menjadi salah satu komoditas unggulan kerajinan tangan (handy craft) di Kabupaten Kebumen. Kerajinan ini banyak ditekuni oleh sejumlah warga desa di Kecamatan Karanganyar terutama Desa Grenggeng, sehingga menjadikannya sebagai Kampung Anyaman di Kabupaten Kebumen. Umumnya warga di desa ini berprofesi sebagai perajin anyaman pandan, bahkan kini memiliki 4 ribu orang perajin anyaman. Selain memasok barang setengah jadi ke sentra-sentra kerajinan di tanah air seperti Tasikmalaya dan Yogyakarta, perajin anyaman pandan desa ini telah mampu pula melayani permintaan ekspor barang jadi ke sejumlah negara di Asia dan Eropa.[3] Berbagai kerajinan berbahan anyaman pandan diantaranya mejadi tas, topi, tempat buku, rak, pelapis lemari, dan tikar.

Pranala luar

Referensi