Gazprom

perusahaan asal Rusia

PJSC Gazprom (bahasa Rusia: Газпром, IPA: [ɡɐsˈprom]) adalah sebuah perusahaan energi multinasional milik negara Rusia yang berkantor pusat di Lakhta Center, Saint Petersburg.[1] Hingga tahun 2019, dengan penjualan lebih dari US$120 milyar, perusahaan ini merupakan perusahaan gas alam publik terbesar di dunia dan merupakan perusahaan dengan pendapatan terbesar di Rusia.[2][3] Pada daftar Forbes Global 2000 tahun 2020, Gazprom menempati peringkat ke-32.[4] Nama Gazprom merupakan portmanteau dari Gazovaya Promyshlennost (bahasa Rusia: га́зовая промы́шленность – industri gas).

Gazprom PJS
Nama asli
ПАО "Газпром"
Publik (PAO)
Kode emiten
IndustriMinyak dan gas
Didirikan8 Agustus 1989; 35 tahun lalu (1989-08-08)
Kantor pusat,
Rusia
Tokoh kunci
Viktor Zubkov (Chairman)
Alexey Miller (CEO)
ProdukMinyak bumi
Gas alam
Petrokimia
JasaTransportasi gas alam
PemilikPemerintah Rusia (50,23%)
Anak usahaDaftar anak usaha
Situs webwww.gazprom.com

Gazprom terintegrasi secara vertikal dan aktif di semua sektor dari industri gas, termasuk eksplorasi dan produksi, pemurnian, transportasi, distribusi dan pemasaran, serta pembangkitan listrik.[5] Pada tahun 2018, Gazprom memproduksi 12% dari total produksi gas alam dunia, yakni 497,6 milyar meter kubik gas terasosiasi dan 15,9 juta ton kondensat gas.[6] Gazprom kemudian mengekspor gas tersebut melalui jalur pipa yang dimilikinya di seantero Rusia dan luar Rusia, seperti Nord Stream dan TurkStream.[7] Pada tahun yang sama, Gazprom memiliki cadangan terbukti sebesar 35,1 triliun meter kubik gas dan 1,6 milyar ton kondensat gas.[6] Gazprom juga merupakan produsen minyak bumi besar melalui anak usahanya, yakni Gazprom Neft, yang memproduksi sekitar 41 juta ton minyak dari cadangan sebesar 2 milyar ton.[6] Perusahaan ini juga memiliki anak usaha di sejumlah sektor industri, termasuk keuangan, media, aviasi, dsb.

Gazprom dibentuk pada tahun 1989, saat Kementerian Industri Gas Soviet diubah menjadi sebuah perusahaan, sehingga menjadi BUMN pertama di Uni Soviet. Setelah Uni Soviet dibubarkan, Gazprom pun diprivatisasi. Gazprom kemudian menghindari pajak dan peraturan pemerintah, serta terlibat dalam penghapusan aset. Pada awal dekade 2000-an, perusahaan ini kembali dimiliki oleh pemerintah, dan sejak saat itu, perusahaan ini terlibat dalam upaya diplomatik Pemerintah Rusia, mengatur harga gas, dan akses ke jalur pipa.[8]

Mayoritas saham perusahaan ini dipegang oleh Pemerintah Rusia melalui Federal Agency for State Property Management dan Rosneftegaz, sementara sisanya diperdagangkan di bursa saham.[9] Gazprom melantai di Moscow Exchange dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$80,56 milyar hingga bulan September 2019.[2]

Sejarah

sunting

Awal mula

sunting

Pada tahun 1943, selama Perang Dunia II, pemerintah Uni Soviet mengembangkan industri gas domestik. Pada tahun 1965, pemerintah Rusia memusatkan eksplorasi, pengembangan, dan distribusi gas ke dalam Kementerian Industri Gas. Pada dekade 1970-an dan 1980-an, Kementerian Industri Gas menemukan cadangan gas alam besar di Siberia, Ural, dan Volga. Uni Soviet pun menjadi produsen gas besar.[10] Pada bulan Agustus 1989, di bawah kepemimpinan Viktor Chernomyrdin, Kementerian Industri Gas diubah menjadi State Gas Concern Gazprom, sehingga menjadi BUMN pertama di Uni Soviet.[11][12] Pada akhir tahun 1991, saat Uni Soviet dibubarkan, aset industri gas pun diserahkan ke Ukrgazprom dan Turkmengazprom yang baru dibentuk.[13] Sementara Gazprom tetap menguasai aset yang berada di Rusia dan memonopoli sektor gas.[12]

Privatisasi

sunting

Pada bulan Desember 1992, saat Boris Yeltsin, Presiden Rusia, menunjuk Viktor Chernomyrdin, Chairman Gazprom, sebagai Perdana Menteri, pengaruh politik dari perusahaan inipun meningkat. Rem Viakhirev kemudian menggantikan Viktor sebagai chairman Gazprom.[12] Pasca terbitnya Keputusan Presiden Federasi Rusia pada tanggal 5 November 1992, dan Resolusi Pemerintah Rusia pada tanggal 17 Februari 1993, status Gazprom diubah menjadi sebuah joint-stock company. Gazprom pun mulai mendistribusikan saham dengan metode voucher (tiap warga negara Rusia menerima voucher untuk membeli saham perusahaan ini). Pada tahun 1994, 33% saham Gazprom telah dibeli oleh 747.000 warga negara Rusia, terutama melalui penukaran voucher. Sementara 15% saham perusahaan ini dialokasikan untuk para pegawainya. Sedangkan 40% saham tetap dipegang oleh pemerintah Rusia, namun kemudian dikurangi menjadi 38%.[12] Perdagangan saham Gazprom sangatlah diatur. Warga negara asing dilarang memegang lebih dari 9% saham perusahaan ini. Pada bulan Oktober 1996, sebanyak 1% ekuitas Gazprom ditawarkan untuk dibeli oleh warga negara asing sebagai Global Depository Receipt. Pada tahun 1997, Gazprom menawarkan obligasi dengan total nilai US$2,5 milyar.

Chernomyrdin, sebagai Perdana Menteri Rusia, kemudian membawa Gazprom menghindari peraturan yang ketat dari pemerintah. Gazprom menghindari pajak, dan Pemerintah Rusia pun menerima sedikit dividen. Manajer dan direksi Gazprom, seperti Chernomyrdin dan CEO Gazprom, Rem Viakhirev, juga terlibat dalam penghapusan aset. Aset Gazprom dibagi bersama rekannya. Itera, sebuah perusahaan perdagangan gas juga menerima aset Gazprom.[14] Pada bulan Maret 1998, untuk sebuah alasan yang tidak terkait dengan aktivitasnya di Gazprom, Chernomyrdin dipecat oleh Yeltsin.[15] Pada tanggal 30 Juni 1998, Chernomyrdin ditunjuk sebagai Chairman Gazprom.

Kendali pemerintah

sunting
 
Ladang gas alam besar di Rusia pada tahun 2000

Saat Vladimir Putin mulai menjabat sebagai Presiden Rusia pada bulan Juni 2000, ia ingin mengambil kekuasaan oligark Rusia, dan meningkatkan kendali pemerintah Rusia atas perusahaan-perusahaan penting melalui program juara nasional.[16] Putin pun memecat Chernomyrdin dari jabatan Chairman Gazprom. Saham Gazprom yang dipegang oleh pemerintah Rusia juga memungkinkan Putin untuk mengeluarkan Vyakhirev. Chernomyrdin dan Vyakhirev kemudian digantikan oleh Dmitry Medvedev dan Alexei Miller. Keduanya merupakan mantan pegawai Putin di Saint Petersburg.[16] Aksi Putin tersebut juga dibantu oleh aktivisme pemegang saham dari CEO Hermitage Capital Management, William Browder, dan mantan Menteri Keuangan Rusia, Boris Fyodorov. Miller dan Medvedev ditugaskan untuk menghentikan penghapusan aset di Gazprom dan untuk mengurangi kerugian. Itera kemudian dilarang mengakses jalur pipa milik Gazprom, sehingga hampir bangkrut. Itera lalu setuju untuk mengembalikan aset yang mereka ambil dari Gazprom dengan sejumlah biaya.[17]

Pada bulan April 2001, Gazprom mengakuisisi NTV, satu-satunya stasiun televisi nasional di Rusia yang independen, dari Media-Most milik Vladimir Gusinsky.[18][19][20] Pada tahun 2002, anak usaha Gazprom, Gazprom Media mengakuisisi semua saham yang dipegang oleh Gusinsky di anak usaha Media-Most.[21]

Pada bulan Juni 2005, anak usaha Gazprom, yakni Gazprombank, Gazpromivest Holding, Gazfond, dan Gazprom Finance B. V., menjual 10,7399% sahamnya dengan harga $7 milyar ke Rosneftegaz [ru]. Sejumlah analis pun mengatakan bahwa harga tersebut terlalu rendah.[22] Penjualan tersebut akhirnya selesai pada tanggal 25 Desember 2005. Dengan pembelian saham tersebut dan 38% saham yang telah dipegang oleh State Property Committee, pemerintah Rusia pun resmi menguasai mayoritas saham Gazprom.[23] Pemerintah Rusia kemudian juga mencabut aturan kepemilikan asing di Gazprom maksimal 20%.[24][25] Pada bulan September 2005, Gazprom membeli 72,633% saham Sibneft dengan harga $13,01 milyar. Nama Sibneft kemudian diubah menjadi Gazprom Neft. Pembelian tersebut dibantu dengan pinjaman sebesar $12 milyar. Gazprom pun menjadi perusahaan terbesar di Rusia,[26] karena setelah pembelian tersebut selesai, nilai perusahaan ini mencapai £69,7 milyar (US$123,2 milyar).

Referensi

sunting
  1. ^ Grant, Peter (6 June 2017). "Gazprom's New Headquarters Towers Over All Others in Europe". The Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). ISSN 0099-9660. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 May 2020. Diakses tanggal 23 February 2020. 
  2. ^ a b Carpenter, J. William. "The Top Natural Gas Companies in the World". Investopedia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2020. Diakses tanggal 18 February 2020. 
  3. ^ "РБК 500: Крупнейшие компании России". РБК. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 November 2019. Diakses tanggal 23 February 2020. 
  4. ^ "Forbes Global 2000". Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2020. Diakses tanggal 31 October 2020. 
  5. ^ "Gazprom". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2020. Diakses tanggal 23 February 2020. 
  6. ^ a b c "Operations at Gazprom". gazprom.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2020. Diakses tanggal 23 February 2020. 
  7. ^ "Transmission". gazprom.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 June 2020. Diakses tanggal 23 February 2020. 
  8. ^ Crumley (7 January 2009). "Russia's Gazprom Diplomacy: Turning Off Europe's Heat". Time. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 October 2015. Diakses tanggal 25 April 2015. 
  9. ^ "Equity capital structure". Gazprom. 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2018. Diakses tanggal 15 September 2018. 
  10. ^ "Gazprom – A Troubled Giant". Radio Free Europe/Radio Liberty. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 October 2012. Diakses tanggal 14 September 2012. 
  11. ^ "Gazprom Joint Stock Company". Gazprom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 January 2009. Diakses tanggal 18 October 2009. 
  12. ^ a b c d Goldman, Marshall I. (2008). "5". Petrostate: Putin, Power and the New Russia . Oxford University Press. ISBN 978-0-19-534073-0. 
  13. ^ Aarentsen, Maarten (2003). National reforms in European gas. 
  14. ^ Goldman, p.61
  15. ^ Goldman, p.101
  16. ^ a b Goldman, pp.104–105
  17. ^ Goldman, pp.141–142
  18. ^ "Russian TV station loses freedom". BBC News. 3 April 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2012. Diakses tanggal 31 January 2010. 
  19. ^ "Russian NTV viewers on the streets". BBC News. 8 April 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 February 2021. Diakses tanggal 31 January 2010. 
  20. ^ Tremlett, Giles (24 April 2001). "Putin is out to get me, says media tycoon World news, The Guardian". The Guardian. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 February 2021. Diakses tanggal 31 January 2010. 
  21. ^ "Russian NTV handed to Gazprom". BBC News. 4 May 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 February 2021. Diakses tanggal 31 January 2010. 
  22. ^ "Kremlin agrees price for Gazprom." Diarsipkan 5 March 2016 di Wayback Machine. BBC News 16 June 2005.
  23. ^ "ОАО "Газпром" О компании / История / 2005 год". Gazprom.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2008. Diakses tanggal 31 January 2010. 
  24. ^ [1] Diarsipkan 6 February 2006 di Wayback Machine.
  25. ^ "Business | Gazprom opens doors to foreigners". BBC News. 24 June 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 October 2015. Diakses tanggal 28 August 2015. 
  26. ^ Yenikeyeff, Shamil, "BP, Russian billionaires, and the Kremlin: a Power Triangle that never was" Diarsipkan 7 March 2016 di Wayback Machine., Oxford Energy Comment, 23 November 2011. Retrieved 24 November 2011.

Sumber

sunting

Pranala luar

sunting