Antimon
Antimon (dari bahasa Belanda: antimoon) atau serawak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb dan nomor atom 51. Lambangnya diambil dari bahasa Latin Stibium. Antimon merupakan metaloid dan mempunyai empat alotropi bentuk. Bentuk stabil antimon adalah logam biru-putih. Antimoni kuning dan hitam adalah logam tak stabil. Antimon digunakan sebagai bahan tahan api, cat, keramik, elektronik, dan karet.
51Sb Antimon | |||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||
Pengucapan | /antimon/[1] | ||||||||||||||||||||
Penampilan | abu-abu berkilau keperakan | ||||||||||||||||||||
Antimon dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 51 | ||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 15 (pniktogen) | ||||||||||||||||||||
Periode | periode 5 | ||||||||||||||||||||
Blok | blok-p | ||||||||||||||||||||
Kategori unsur | metaloid | ||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Kr] 4d10 5s2 5p3 | ||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 18, 18, 5 | ||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | ||||||||||||||||||||
Titik lebur | 903,78 K (630,63 °C, 1167,13 °F) | ||||||||||||||||||||
Titik didih | 1908 K (1635 °C, 2975 °F) | ||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 6,697 g/cm3 | ||||||||||||||||||||
saat cair, pada t.l. | 6,53 g/cm3 | ||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | 19,79 kJ/mol | ||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 193,43 kJ/mol | ||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 25,23 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −3, −2, −1, 0,[2] +1, +2, +3, +4, +5 (oksida amfoter) | ||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 2,05 | ||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 834 kJ/mol ke-2: 1594,9 kJ/mol ke-3: 2440 kJ/mol (artikel) | ||||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 140 pm | ||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 139±5 pm | ||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 206 pm | ||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||
Struktur kristal | rombohedron | ||||||||||||||||||||
Kecepatan suara batang ringan | 3420 m/s (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||
Ekspansi kalor | 11 µm/(m·K) (suhu 25 °C) | ||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 24,4 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 417 n nΩ·m (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||
Arah magnet | diamagnetik[3] | ||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | −99,0×10−6 cm3/mol[4] | ||||||||||||||||||||
Modulus Young | 55 GPa | ||||||||||||||||||||
Modulus Shear | 20 GPa | ||||||||||||||||||||
Modulus curah | 42 GPa | ||||||||||||||||||||
Skala Mohs | 3,0 | ||||||||||||||||||||
Skala Brinell | 294–384 MPa | ||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7440-36-0 | ||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||
Penemuan | alkemis Arab (sebelum 815 M) | ||||||||||||||||||||
Simbol | "Sb": dari Latin stibium 'stibnit' | ||||||||||||||||||||
Isotop antimon yang utama | |||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||
Sifat-sifat
suntingAntimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk kristal padat yang rapuh. Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah. Zat ini menyublim (menguap dari fase padat) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid, antimon menyerupai logam dari penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksi berbeda dari logam sejati.
Manfaat
suntingAntimon dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor dalam produksi diode dan detektor infra merah. Sebagai sebuah campuran, logam semu ini meningkatkan kekuatan mekanik bahan. Manfaat yang paling penting dari antimon adalah sebagai penguat timbal untuk batere. Kegunaan-kegunaan lain adalah campuran antigores, korek api, obat-obatan, dan pipa.
Oksida dan sulfida antimon, sodium antimonat, dan antimon triklorida digunakan dalam pembuatan senyawa tahan api, keramik, gelas, dan cat. Antimon sulfida alami (stibnit) diketahui telah digunakan sebagai obat-obatan dan kosmetika dalam masa Bibel.
Peringatan
suntingAntimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik (meracun). Secara klinis, gejala akibat keracunan antimon hampir mirip dengan keracunan arsen. Dalam dosis rendah, antimon menyebabkan sakit kepala dan depresi. Dalam dosis tinggi, antimon akan mengakibatkan kematian dalam beberapa hari.
Pada temperatur tinggi, antimon terkadang bisa mendai katalisator, membantu terurainya senyawa kimia menjadi unsur kimia asal terutama pada senyawa yang mempunyai relatif suhu leleh tinggi atau suhu nyala tinggi misalnya menguraikan thiner dari material anti gores pada cat logam atau menguraikan alkohol dari cairan rem atau minyak pelumas.
Senyawa antimon
sunting- Antimon pentafluorida SbF5
- Antimon trioksida Sb2O3
- Antimon trihidrida SbH3 (stibina)
- Indium antimonida (InSb)
Catatan
sunting
Referensi
sunting- ^ (Indonesia) "Antimon". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022.
- ^ Anastas Sidiropoulos. "Studies of N-heterocyclic Carbene (NHC) Complexes of the Main Group Elements" (PDF). hlm. 39. doi:10.4225/03/5B0F4BDF98F60.
- ^ Lide, D. R., ed. (2005). "Magnetic susceptibility of the elements and inorganic compounds". CRC Handbook of Chemistry and Physics (PDF) (edisi ke-86). Boca Raton (FL): CRC Press. ISBN 0-8493-0486-5.
- ^ Weast, Robert (1984). CRC, Handbook of Chemistry and Physics. Boca Raton, Florida: Chemical Rubber Company Publishing. hlm. E110. ISBN 0-8493-0464-4.