Jean Calvin
Sebahagian kandungan di laman rencana ini menggunakan istilah atau struktur ayat yang terlalu menyebelahi gaya bahasa negara tertentu hasil penggunaan semula kandungan sumber tanpa pengubahsuaian. Anda diminta mengolah semula gaya bahasa rencana ini supaya penggunaan istilah di rencana ini seimbang, selaras serta mudah difahami secara umum dalam kalangan pengguna-pengguna bahasa Melayu yang lain menggunakan laman Istilah MABBIM kelolaan Dewan Bahasa dan Pustaka. Silalah membantu. Kata nama khas dan petikan media tertentu (seperti daripada akhbar-akhbar atau dokumen rasmi) perlu dikekalkan untuk tujuan rujukan. Sumber perkamusan dari Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia juga disediakan. Anda boleh rujuk: Laman Perbincangannya • Dasar dan Garis Panduan Wikipedia • Manual Menyunting |
Jean Calvin [ʒɑ̃ kalvɛ̃]; nama lahir: Jehan Cauvin[1]; nama bahasa Inggeris: John Calvin; 10 Julai 1509 – 27 Mei 1564) merupakan seorang paderi, agamawan dan filsuf pembaharu Protestan berbangsa Perancis. Beliau merupakan tokoh utama dalam membangunkan suatu kajian mendalam berkaitan teologi agama Kristian yang khusus - sistem ini kemudiannya diberi nama Calvinisme - di mana beliau dipengaruhi serta dihuraikan tokoh-tokoh utama yang terdahulu.
Biografi
suntingAwal hidup
suntingJehan Cauvin[1] lahir pada 10 Julai 1509 di Noyon, sebuah bandar di kawasan Picardie, Kerajaan Perancis.[2] Beliau merupakan anak sulung. Ibunya merupakan anak seorang pemilik tempat menginap di Cambrai, dia meninggal dunia tidak lama selepas melahirkan anak keempat akibat suatu penyakit misteri; ayahnya, Gérard Cauvin, bekerja sebagai seorang kerani dalam pejabat gereja, dia meninggal akibat penyakit barah testikular pada tahun 1531.
Jehan mula diupah uskup kampungnya sebagai seorang kerani dalam gereja tersebut dan ditabalkan secara rasminya pada usia 12 tahun.[3] Dia turut mendapat ihsan atau bantuan daripada keluarga Montmors yang sangat berpengaruh di kampungnya;[4] b dapat sumbangan kewangan untuk melanjutkan pelajarannya ke Collège de la Marche, Paris, di mana beliau mempelajari bahasa Latin daripada salah satu bahasawan terhebat sana, Mathurin Cordier.[5] Beliau turut memasukkan dirinya dalam Maktab Montaigu untuk berguru dalam bidang falsafah di bawah Ignatius dari Loyola, pengasas Persatuan Jesus.[6]
Asas gerakan pembaharuan di Geneva (1536–1538)
suntingSaat kuasa-kuasa utama Eropah berperang dengan kerajaan Islam Uthmaniyah di Eropah, Jean Calvin berpergian ke Strasbourg dan melalui kanton-kanton di Swiss. Ketika singgah di Geneva, William Farel meminta Calvin agar menolongnya dengan urusan gereja. Tentang permohonan Farel ini, Calvin menulis, "Saya merasa seolah-olah Tuhan sendiri dari syurga telah menyuruh saya untuk menghentikan perjalanan saya." Calvin bersama-sama Farel berusaha melembagakan sejumlah perubahan dalam pemerintahan kota dan kehidupan keagamaan. Mereka menyusun sebuah buku katekismus dan pengakuan iman untuk diwajibkan pengamalannya oleh seluruh warga kota, namun dewan kota menolak pengakuan iman sebegini. Mereka dikucilkan pihak penguasa kota Geneva pada Januari 1538 menyebabkan pekerjaan mereka tergugat. Calvin dan Farel bertindak balas menyatakan pelarangan umum kepada semua penduduk Geneva untuk mengikuti Perjamuan Kudus pada upacara Paskah akan datang. Maka dewan kota pun mengusir mereka dari kota tersebut; Farel pergi ke Neuchâtel, manakala Calvin kembali Strasbourg. Selama tiga tahun Calvin melayani sebagai seorang dosen dan pendeta sebuah gereja dari orang-orang Huguenot Perancis di Strasbourg. Pada masa pembuangannya itulah Calvin menikahi Idelette de Bure. Beliau juga dipengaruhi oleh Martin Bucer, yang menganjurkan sebuah sistem politik dan struktur gerejawi yang mengikuti pola Perjanjian Baru. Calvin tetap mengikuti perkembangan-perkembangan di Geneva, dan ketika Jacopo Sadoleto, seorang kardinal Katolik, menulis sebuah surat terbuka kepada dewan kota mengajak Geneva kembali mengamal mazhab ke Gereja Katolik Rom), jawaban Calvin atas nama kaum Protestan Geneva yang sedang mengalami berbagai serangan, menolongnya mendapatkan kembali respek yang telah hilang sebelumnya. Setelah sejumlah pendukung Calvin berjaya memenangkan suatu jawatan di di Dewan Kota Geneva, beliau diundang kembali ke kota itu pada 1541.
Sekembalinya ke sana, berbekal wewenang untuk menyusun bentuk kelembagaan gereja, Calvin memulakan program pembaharuannya. Beliau menetapkan empat kategori dalam pelayanan gereja, dengan peranan dan kekuasaan yang berbeda-beda:
- Doktor memegang jabatan dalam ilmu teologi dan pengajaran untuk membangun umat dan melatih orang-orang dalam jabatan-jabatan lain di gereja.
- Pendeta yang bertugas berkhytbah, mengadakan upacara dan disiplin gereja, mengajar, dan memperingatkan jemaah gereja
- Diaken mengawasi pekerjaan amal, termasuk pelayanan di rumah sakit dan program-program untuk melawan kemiskinan.
- Penatua iaitu 12 orang awam yang tugasnya adalah melayani sebagai suatu polisi moral. Mereka umumnya mengeluarkan surat-surat peringatan, serta bila perlu menyerahkan para pelanggar ke Konsistori.
Sekembalinya di Geneva (1541–1549)
suntingKonsistori adalah sebuah peradilan gerejawi yang terdiri atas sejumlah penatua dan pendeta yang diberikan kuasa untuk mempertahankan ketertiban di dalam gereja dan antara para anggotanya. Pelanggaran merentang dari menyebarkan doktrin yang salah hingga pelanggaran moral, misalnya berdansa dengan liar dan menyanyi dengan buruk. Bentuk-bentuk penghukuman biasanya lunak—pelanggar dapat disuruh menghadiri khotbah-khotbah yang disampaikan secara terbuka atau kelas-kelas katekisasi. Perlu diingat konteks geopolitik yang lebih luas dari lembaga ini sebelum kita menilainya. Kaum Protestan pada abad ke-16 seringkali dikenai tuduhan oleh pihak Katolik bahawa mereka menciptakan doktrin-doktrin baru dan bahawa inovasi seperti itu mahu tidak mahu menyebabkan kemerosotan akhlak dan, pada akhirnya, kehancuran masyarakat itu sendiri.
Calvin mendakwa bahawa beliau ingin menegakkan legitimasi moral dari gereja yang diperbarui sesuai dengan programnya, namun juga meningkatkan kesihatan dan kesejahteraan individu, keluarga, dan masyarakat. Dokumentasi yang baru-baru ini ditemukan mengenai jalannya Konsistori memperlihatkan setidak-tidaknya perhatian terhadap kehidupan rumah tangga dan kaum perempuan pada khususnya. Untuk pertama kalinya kaum laki-laki yang serong dihukum sama kerasnya dengan kaum perempuan, dan Konsistori sama sekali tidak memperlihatkan toleransi terhadap pemukulan atau penyiksaan terhadap pasangan (khususnya istri). Peranan Konsistori ini kompleks. Badan ini membantu mentransformasikan Geneva menjadi kota yang digambarkan oleh reformator Scotland John Knox sebagai "sekolah Kristus yang paling sempurna yang pernah ada di muka bumi sejak zaman para nabi."
Para pengkritik seringkali menganggap Konsistori sebagai lambang pemerintahan teokratis Calvin. Namun, tampaknya Calvin tidak bermaksud menggunakan Konsistori untuk mencapai tujuan-tujuan politiknya dan untuk mempertahankan kontrolnya terhadap kehidupan awam dan keagamaan di Geneva. Calvin bergerak dengan cepat untuk menjawab pertanyaan apapun yang diajukan tentang tindakan-tindakannya. Kejadian yang paling menonjol adalah kasus Pierre Ameaux dan Jacques Gruet. Calvin enggan menahbiskan orang-orang Geneva, karena beliau lebih suka memilih pendeta dari arus para imigran Perancis yang masuk ke kota itu dengan maksud semata-mata mendukung program pembaruan Calvin. Ketika Pierre Ameaux mengeluh tentang praktik ini, Calvin menganggapnya sebagai serangan terhadap kewibawaannya sebagai seorang pendeta, dan beliau membujuk dewan kota untuk memaksa Ameaux untuk berjalan mengelilingi kota dengan berpakaian rambut dan memohon belas kasihan di lapangan-lapangan terbuka. Jacques Gruet memihak dengan sejumlah keluarga Geneva lama, yang menentang kekuasaan dan metode-metode Konsistori. Beliau dipersalahkan dalam suatu insiden di mana seseorang menempatkan sebuah plakat di salah satu gereja di kota itu, yang berbunyi: "Bila orang telah terlalu banyak menderita, balas dendam pun akan dilakukan." Calvin menyetujui bahawa Gruet disiksa sampai mati, dengan tuduhan bahawa beliau telah bersekongkol dengan sebuah komplotan Perancis untuk menyerang kota itu.
Pada 1553, dengan persetujuan Calvin, Michael Servetus dihukum mati terbakar pada sebuah tiang atas tuduhan menyebarkan ajaran sesat. Servetus dipandang banyak Unitarian sebagai salah seorang pendiri agama mereka. Calvin sendiri meminta dewan - namun gagal - agar hukuman mati itu diubah dari hukuman bakar dengan hukuman mati dengan pedang. Rincian historis dapat ditemukan dalam Schaff. Calvin tetap pada posisinya hingga beliau meninggal. Hukuman mati Servetus merupakan sebuah argumen utama yang digunakan untuk menyerang Calvin sejak masa hidupnya hingga sekarang, meskipun sejumlah sejarahwan percaya bahawa "Calvin hanya sial, dan bukannya bersalah besar karena intoleransi di antara para Reformator. Beliau dan Servetus adalah orang-orang yang paling banyak diserang pada abad ke-16. Nama baik Calvin telah dijelek-jelekkan, sementara Servetus telah terlalu jauh dibersihkan dari kesalahan jauh melampaui titik tolak abad ke-16, bukan abad ke-19."[7]
Pada 1559 Calvin mendirikan sebuah sekolah khusus - collège - untuk mendidik anak-anak serta rumah sakit untuk merawat orang miskin. Tempat sekolah ini dipilih pada tanggal 25 Mac 1558 dan sekolah itu dibuka tanggal 5 Jun tahun berikutnya. Sekolah ini diuruskan dalam dua bahagian: sekolah gramatika yang disebut collège atau schola privata dan sekolah lanjutan yang disebut académie atau schola publica. Banyak profesor disaring agar mendapatkan orang yang sesuai dijadikan pengajar; Theodore Beza dilantik sebagai irektor institut ini. Dalam masa lima tahun ia didirikan, terdapat sejumlah ada 1.200 orang murid pada sekolah gramatika dan 300 orang murid pada sekolah lanjutan. Sekolah besar ini lama-kelamaan dipecahkan bagi menumpukan kepada bidang tersendiri: sekolah gramatika atau collège akhirnya menjadi "Collège Calvin", salah satu sekolah persiapan perguruan tinggi di Geneva; manakala sekolah académie menjadi Universiti Geneva.[8]
Senja hidup
suntingKesehatan Calvin mulai memburuk ketika beliau menderita sakit kepala, pendarahan paru-paru, sakit urat dan batu ginjal. Kesakitan yang dialami juga kadangkalanya melarat sehingga beliau terpaksa dipapah ke mimbar. Calvin juga mengalami hal-hal yang mengalihkan perhatiannya. Menurut Beza [1], Calvin hanya makan satu kali sehari selama sedekas, namun atas nasihat dokternya, beliau makan telur dan minum segelas air anggur pada tengah hari[9] (meskipun beliau seorang yang melarang keras peminuman alkohol yang berlebihan; lihat Tafsirannya tentang Kejadian 9:20 [2] Diarkibkan 2006-02-15 di Wayback Machine); rekreasinya hanya terdiri dari jalan kaki setelah makan. Menjelang akhir hayatnya, Calvin berkata kepada teman-temannya yang khuatir tentang kegiatannya sehari-hari, "Apa? Apakah kalian ingin aku menganggur apabila Tuhan menemukan aku saat Dia datang kembali kedua kalinya?"
Jean Calvin meninggal di Geneva pada 27 Mei 1564. Beliau dikuburkan di Cimetière des Rois dengan sebuah batu nisan yang ditandai semata-mata dengan inisialnya, "J.C",[10] sebahagian untuk menghormati permintaannya agar beliau dikuburkan di sebuah tempat yang tidak dikenali tanpa saksi ataupun upacara.
Pemikiran
suntingCalvin menerbitkan beberapa pengemaskinian Institutio (1536), sebuah karya bahasa Latin yang menjadi dasar dalam teologi agama Kristian yang masih dibaca sehingga sekarang. Tulisan ini dibuatnya dalam pada (pada usia 26 tahun) dan kemudian dalam bahasa ibundanya, bahasa Perancis, pada 1541, dan edisi finalnya masing-masing muncul pada tahun 1559 dan 1560.
Beliau juga banyak menulis tafsiran tentang kitab-kitab di dalam Alkitab. Untuk Perjanjian Lama, beliau menerbitkan tafsiran tentang semua kitab kecuali kitab-kitab sejarah setelah Kitab Yosua, meskipun beliau menerbitkan khutbah-khutbahnya berdasarkan Kitab 1 Samuel dan sastra Hikmat kecuali Mazmur. Untuk Perjanjian Baru bula beliau melewatkan Surat 2 Jean dan Surat 3 Jean serta Kitab Wahyu kepada Jean. Ada sebahagian pihak yang mendakwa mengatakan bahawa Calvin sungguh mempertanyakan kesahihan kanun Kitab Wahyu, namun beliau tetap menggunakan ia sebagai rujukan dalam tulisan-tulisannya yang lain sambil mengakui kepentingan ia, sehingga teori itu diragukan. Tafsiran-tafsiran ini pun ternyata tetap berharga bagi para pengkaji kitab Bible, malah masih terus diterbitkan setelah lebih dari 400 tahun.
Dalam jilid ke-8 dari Sejarah Gereja Kristen karya Philip Schaff, beliau memetik mengutip Belanda Jacobus Arminius (seorang teolog serta tokoh penting dalam Arminianisme, sebuah gerakan anti-Calvinis), sehubungan dengan nilai tulisan-tulisan Calvin:
- Selain mempelajari Alkitab yang sangat saya anjurkan, saya mengimbau murid-murid saya untuk memanfaatkan Tafsiran-tafsiran Calvin, yang saya puji jauh melebihi Helmich (seorang tokoh gereja Belanda, 1551-1608); karena saya bahawa beliau sungguh tidak tertandingi dalam penafsiran Kitab Suci, dan bahawa tafsiran-tafsirannya harus jauh lebih dihargai daripada semua yang telah diwariskan kepada kita oleh khazanah para Bapa Gereja; sehingga saya mengakui bahawa beliau memiliki jauh dari kebanyakan orang lain, atau lebih tepatnya, jauh melampaui semua orang, apa yang dapat disebut semangat nubuat yang menonjol. Institutio-nya harus dipelajari setelah Katekismus Heidelberg, karena mengandung penjelasan yang lebih lengkap, namun, seperti tulisan-tulisan semua orang, juga mengandung prasangka.
Beberapa dari tulisannya yang sudah dicetak adalah Institutio. Selain itu, beliau juga menjadi penggagas pembentukan Mazmur Geneva.
Penyanggahan terhadap penyelewengan dalam ajaran Kristian
suntingSebuah aliran pemikiran telah lama menganggap Calvinisme mencetuskan revolusi terhadap sikap bermusuhan Abad Pertengahan terhadap riba, dan, secara tidak langsung, keuntungan. Hal ini sejajar dengan perkembangan dan penggiatan kecerungan orang ramai terhadap kapitalisme di Eropah Utara. Hubungan ini dikemukakan dalam karya-karya berpengaruh dari R. H. Tawney dan Max Weber.
Calvin mengungkapkan fikirannya tentang riba dalam sebuah suratnya kepada seorang teman, Oecolampadius. Dalam surat ini, beliau mengecam penggunaan ayat-ayat Alkitab tertentu oleh orang-orang yang menentang pemberlakuan bunga wang. Calvin menafsirkan kembali ayat-ayat tersebut dan mengatakan bahawa ayat-ayat yang lainnya sudah tidak relevan lagi hasil keadaan semasa yang telah berubah. Beliau juga bersanggah pendapat - didasarkan pada tulisan-tulisan Aristoteles - bahawa pengambilan bunga wang adalah bersifat kabur kerana wang sendiri itu bersifat mandul. Beliau mengatakan bahawa dinding dan atap rumah pun mandul, tetapi orang diizinkan meminta bayaran dari seseorang yang menggunakannya. Dalam cara yang sama, wang pun dapat dimanfaatkan. Namun, beliau juga berkata bahawa wang harus dipinjamkan kepada orang-orang yang sangat memerlukannya tanpa perlu meminta bunga.
Senarai karya
sunting- Karya tunggal atau sendiri
-
- Psychopannychia (1534)
- Institutio Christianae Religionis (1536)
- Pengulasan
- Terhadap De Clementia karya Seneca yang Muda (1532)
- Terhadap Surat Paulus kepada Jemaah Roma (1540)
- Terhadap Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaah Korintus (1546)
- Terhadap Kitab Gospel (1555)
- Terhadap Kisah Para Pengutus (1555)
- Persuratan
- Admonitio paterna Pauli III (1544)
- Acta synodi Tridentinae cum Antidoto (1547)
- Vera Christianae pacificationis et Ecclesiae reformandae ratio (1549)
Rujukan
sunting- ^ a b Frank M. Chambers, Prosateurs français du Prosateurs français du xvi-e siècle , D. C. Heath, 1976, m/s. 111
- ^ Robert Dean Linder, The Reformation Era, (Greenwood Press, 2008), 139.
- ^ Moura, Jean; Louvet, Paul (1931). Calvin (dalam bahasa Perancis). Grasset. m/s. 18.
- ^ Cottret 2000, halaman 8–12; Parker 2006, halaman 17–20
- ^ Ganoczy 2004, halaman 3–4; Cottret 2000, halaman 12–16; Parker 2006, halaman 21.
- ^ Templat:Harvsp ; Templat:Harvsp
- ^ Schaff, Philip (1910). History of the Christian Church (ed. 1997). Oak Harbor, WA.
- ^ Olsen 2004, halaman 158–159; Ganoczy 2004, halaman 19–20; Cottret 2000, halaman 256–259; Parker 2006, halaman 157–160
- ^ http://www.ccel.org/ccel/schaff/hcc8.htm#_ftn644
- ^ "John Calvin (1509-1564)". Find A Grave (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 27 Jun 2019. Cite has empty unknown parameter:
|dead-url=
(bantuan)
Bacaan lanjut
sunting- Backus, Irena; Benedict, Philip, penyunting (2011). Calvin and His Influence, 1509–2009. Oxford University Press.
- Balserak, Jon (2014), John Calvin as Sixteenth-Century Prophet, Oxford: Oxford University Press, ISBN 978-0-198-70325-9.
- Gordon, Bruce (2009), Calvin, London/New Haven: Yale University Press, ISBN 978-0-300-17084-9.
Pautan luar
sunting- Encyclopædia Britannica (dalam bahasa Inggeris). 5 (ed. ke-11). 1911. .
- Karya-karya oleh John Calvin di Projek Gutenberg
- Karya oleh atau tentang Jean Calvin di Internet Archive
- The John Calvin Bibliography - H. Henry Meeter Center for Calvin Studies
- Calvinism Resources Database
- Psychopannychia
- The Life of John Calvin karya Theodore Beza