Batam

kota di provinsi Kepulauan Riau, Indonesia

Kota Batam merupakan bandar terbesar di provinsi Kepulauan Riau, Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 1,025,044 orang. Metropolitan Batam terdiri dari tiga pulau iaitu Batam, Rempang, dan Galang yang dihubungkan oleh Jembatan Barelang. Batam merupakan sebuah kota dengan letak sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan Singapura dan Malaysia. Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an awal kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk, dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 170 kali lipat. Namun kini, orang Melayu tempatan semakin terpinggirkan di tepian pulau batam

Kota Batam
Kawasan tahap II
Transkripsi bahasa daerah
 • Abjad Jawiبتم
Dari kiri atas ke kanan:
Papan tanda "Welcome to Batam", Harbour Bay, Jambatan Barelang, pusat beli-belah Nagoya Hill, Masjid Raya Batam, terminal Feri Sekupang, latar langit Pusat Bandar Batam di pemandangan malam dan udara Batam
Mohor rasmi Kota Batam
Nama panggilan:
Peta
Peta
Kota Batam yang terletak di Sumatra
Kota Batam
Kota Batam
Kota Batam yang terletak di Indonesia
Kota Batam
Kota Batam
Koordinat: 1°07′48″N 104°03′11″E / 1.13°N 104.0531°E / 1.13; 104.0531
Negara Indonesia
ProvinsiKepulauan Riau
Dasar hukumPP No. 34 Tahun 1983
Hari jadi18 Disember 1829
Jumlah satuan pemerintahan
Senarai
  • Kecamatan: 12
  • Kelurahan: 64
Pentadbiran
 • Datuk BandarMuhammad Rudi
 • Timbalan Datuk BandarAmsakar Achmad
 • Setiausaha DaerahJefridin Hamid
 • Ketua DPRDNuryanto
Keluasan
 • Jumlah1,034,76 km2 (39,952 batu persegi)
 • Tanah715 km2 (276 batu persegi)
 • Pemeringkatan8
Penduduk
 (31 Disember 2023)[1][2]
 • Jumlah1,260,785
 • Pemeringkatan17
 • Kepadatan12/km2 (32/batu persegi)
Demografi
 • Agama
  • 72,16% Islam
  • 6,52% Buddha
  • 0,09% Konghucu
  • 0,06% Hindu
  • 0,03% Kepercayaan [1]
 • BahasaIndonesia, Melayu, Batak, Jawa, Cina, Minang
 • IPM 82,64 (2023)
sangat tinggi[3]
Zon waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
294xx
Kode telepon(+62) 0778
Pelat kendaraanBP xxxx
APBDRp 102.059.976.700 (2018)
DAURp 691.627.204.000,00- (2020)
Laman sesawangwww.batam.go.id

Sejarah

sunting
Fail:Gedung Otorita, Batam.JPG
Bangunan Pihak Berkuasa Batam di Pusat Batam

Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu.

Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam

Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah kecamatan Batam yang merupakan bagian dari kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam.

Di era Reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi iaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam

Geografi

sunting
Fail:Masjid Raya, Batam.JPG
Masjid Raya di Pusat Batam

Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km² atau sekitar 115% dari wilayah Singapura, sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.570,35 km². Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur.

Batas-batas Kota Batam:

Utara Selat Singapura dan Malaysia
Selatan Kabupaten Lingga
Barat Kabupaten Karimun
Timur Pulau Bintan dan Tanjung Pinang


Penduduk

sunting

Bangsa

sunting

Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam orang dan golongan. Orang yang dominan antara lain Melayu, Minangkabau, Batak, Jawa, dan Cina. Dengan berpayungkan Budaya Melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta budaya dalam masyarakat. Hingga Agustus 2010, Batam telah berpenduduk kurang lebih 1.025.044 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2009 memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata hampir 10 persen pertahun.

Islam adalah agama majoriti di Kota Batam. Masjid Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak dan Flores. Agama Buddha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, iaitu Vihara Duta Maitreya.

Bahasa

sunting

Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari dan Bahasa Melayu pun menjadi bahasa kedua yang banyak digunakan oleh penduduk kota Batam. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti Bahasa Minang, Bahasa Batak, dan Bahasa Jawa. Hal demikian terjadi karena Batam adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu.

Ekonomi

sunting
Fail:BCS Mall di Batam.JPG
Salah satu pusat perbelanjaan Batam City Square (BCS) mall di kota Batam
 
Bas awam di Pusat Batam

Perkembangan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta keikutsertaan Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam, bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Komunikasi, Media & Hiburan

sunting

Perkembangan Telekomunikasi di Batam terbilang cukup pesat. berikut ini adalah beberapa media yang berada di batam.

  1. Berita Online (Batam Independent Diarkibkan 2014-05-12 di Wayback Machine)
  2. Stesen Televisyen:
    • Batam TV - 51 UHF
    • Semenanjung Televisi - 39 UHF
    • Urban TV - 61 UHF
  3. Surat Kabar:
    • Batam Pos
    • Tribun Batam
    • Haluan Kepri
    • Posmetro
  4. Stasiun Radio:
    • Radio Aljabar 91.7 FM
    • Radio Kei 102.3 FM
    • Radio Be 107 FM
    • Radio Batam FM 100.7
    • Radio Zoo 101.6 FM
    • Radio DISCOVERY Minang 87.6 FM
    • Radio Sheila 104.3 FM
    • Radio BIGS 104.7 FM
    • Radio Alfa Omega 107.7 FM
    • Radio Sing 105.5 FM
    • Radio Era Baru 106.5 FM
    • Radio Salam 102.7 FM
    • Radio Hang 106 FM
    • Radio Kita 107.9 FM
    • Radio Gress 88.0 FM
    • Radio M3 103.2 FM
    • Radio RRI Studio Prod. Batam 90.9 FM
    • Radio G-Fan 105.1 FM
  5. Artist & Entertainer Indonesia asal batam:

Pembahagian Wilayah

sunting

Kota Batam terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan, iaitu:


Lihat juga

sunting

Pautan luar

sunting
  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Dicapai pada 9 Februari 2024.
  2. ^ "Kota Batam Dalam Angka 2023" (pdf). www.batamkota.bps.go.id. Dicapai pada 14 Oktober 2023.
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-20233". www.kepri.bps.go.id. Dicapai pada 9 Februari 2024.